Nyamuk DBD: Ciri-Ciri, Habitat, dan Kebiasaannya
Nyamuk DBD memiliki tubuh bergaris hitam putih dan suka bersembunyi di tempat lembap.
DAFTAR ISI
- Ciri-Ciri Nyamuk DBD
- Habitat Nyamuk DBD
- Siklus Hidup Nyamuk DBD
- Kebiasaan Nyamuk DBD
- Cara Mencegahnya Masuk ke Rumah
Demam berdarah dengue (DBD) adalah salah satu penyakit musiman di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegyptii.
Oleh sebab itu, mengetahui ciri-ciri, habitat, sampai kebiasaan jenis nyamuk ini amat penting agar kamu bisa melakukan tindak pencegahan. Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Ciri-Ciri Nyamuk DBD
Pertama-tama, kamu wajib mengetahui ciri-ciri nyamuk Aedes aegyptii agar mudah mengenalinya.
Berikut ciri-ciri nyamuk DBD:
- Warna. Nyamuk DBD mempunyai tubuh berwarna hitam dengan garis-garis putih yang mencolok di bagian kaki dan pada bagian tubuhnya.
- Ukuran. Ukuran nyamuk berkisar 4-7 milimeter. Hal ini menjadikannya salah satu spesies nyamuk yang lebih kecil di antara yang lainnya.
- Mata. Ciri lainnya adalah memiliki mata yang besar dan mencolok, sehingga memberikan kesan bahwa mereka terlihat lebih menonjol.
- Kepala. Bagian kepala dan thorax (dada) nyamuk DBD berwarna hitam dengan garis-garis putih, serta antena yang terlihat jelas.
- Kaki. Kaki nyamuk ini memiliki corak putih yang berbentuk garis sepanjang bagian bawahnya. Ciri ini paling yang paling mudah dikenali.
Habitat Nyamuk DBD
Setelah mengetahui ciri-cirinya, kamu juga perlu tahu habitat nyamuk ini.
Nah, nyamuk DBD biasanya hidup di daerah perkotaan dan dapat ditemukan di lingkungan yang dekat dengan manusia.
Nyamuk ini lebih suka bertelur di genangan air bersih, seperti wadah penampungan air, pot tanaman, ban bekas, dan tempat-tempat lain yang dapat menampung air hujan.
Mereka juga sering ditemukan di sekitar area perumahan, terutama di tempat-tempat yang memiliki tikungan dan sudut tersembunyi, serta tempat-tempat yang tidak terawat.
Sebisa mungkin, hindari tempat-tempat tersebut untuk mencegah gigitan nyamuk.
Kamu juga bisa melakukan tindak pencegahan seperti menutup tampungan air, menyimpan barang bekas dengan benar dan rajin membersihkan rumah.
Siklus Hidup Nyamuk DBD
Siklus hidup nyamuk DBD terdiri dari empat tahap, yaitu telur, larva, pupa, dan nyamuk dewasa.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Telur
Nyamuk betina biasanya meletakkan telur di permukaan air atau di tempat yang akan terendam air.
Meski sering diletakan di permukaan air, telur ini faktanya dapat bertahan hingga beberapa bulan dalam keadaan kering.
2. Larva
Setelah beberapa waktu, telur akan menetas menjadi larva yang hidup di dalam air. Larva biasanya dapat ditemukan mengapung dan akan membuat gerakan kecil seperti ulat.
3. Pupa
Setelah larva melalui beberapa tahap perkembangannya, mereka akan berubah menjadi pupa.
Selama fase pupa, nyamuk tidak makan dan hanya menunggu untuk bermetamorfosis menjadi nyamuk dewasa.
4. Nyamuk dewasa
Proses metamorfosis dari pupa ke nyamuk dewasa berlangsung selama beberapa hari.
Setelah bertransformasi menjadi nyamuk dewasa, mereka akan langsung mencari sumber makanan dan pasangan untuk berkembang biak.
Proses siklus hidup ini berlangsung cepat. Dari telur menjadi nyamuk dewasa umumnya terjadi dalam waktu kurang dari dua minggu, tergantung pada suhu dan kondisi lingkungan.
Pahami juga, Gejala Demam Berdarah Ini yang Tidak Boleh Diabaikan.
Fakta Tentang Infeksi DBD
Tidak semua nyamuk Aedes aegypti menularkan virus DBD. Faktanya, hanya nyamuk Aedes aegypti betina yang bisa menularkan virus demam berdarah lewat gigitannya.
Kebiasaan Nyamuk DBD
Nyamuk Aedes aegypti memiliki beberapa kebiasaan untuk kamu ketahui. Memahaminya penting agar kamu lebih mudah melakukan tindak pencegahan.
Berikut kebiasaan-kebiasaan nyamuk DBD:
1. Waktu beraktivitas
Nyamuk ini cenderung aktif pada pagi hari dan menjelang malam. Orang-orang berisiko lebih tinggi untuk digigit saat beraktivitas di luar rumah di waktu-waktu tersebut.
Maka dari itu, sebaiknya hindari aktivitas di luar ruangan saat pagi hari atau sore menjelang malam.
2. Suka lingkungan lembap
Nyamuk ini juga suka bersembunyi di tempat-tempat gelap dan lembap. Contohnya, seperti di balik pakaian kotor, di bawah tempat tidur, atau di sudut-sudut ruangan yang jarang dibersihkan.
3. Mengisap darah manusia
Nyamuk betina membutuhkan darah untuk bertelur. Selain itu, mereka lebih suka menggigit manusia daripada hewan.
Jadi, umumnya gigitan nyamuk DBD disebabkan oleh nyamuk betina. Jika Alami DBD, Ini Daftar Dokter yang Bisa Bantu Pengobatannya.
4. Berkembang biak di genangan air bersih
Tak sedikit orang yang mengira bahwa got-got adalah sarang nyamuk DBD.
Padahal, mereka lebih suka menetaskan telurnya di tempat-tempat yang terdapat genangan air bersih, seperti vas bunga, bak mandi, kaleng bekas, atau ban bekas yang terisi air hujan.
5. Bisa terbang jauh
Nyamuk DBD memiliki kemampuan terbang yang cukup jauh, yakni sekitar 400 meter. Itu sebabnya, mereka dapat mencapai rumah kita meskipun sarangnya jauh dari rumah.
Cara Mencegahnya Masuk ke Rumah
Karena berpotensi menyebabkan penyakit DBD yang bersifat fatal, lakukan pencegahan ini di rumah:
1. Cegah genangan air
Nyamuk DBD sangat suka bertelur di air bersih. Itu sebabnya, periksa dan bersihkan secara rutin tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Contohnya, seperti vas bunga, bak mandi, dan kaleng bekas.
2. Tutup rapat penampungan air
Jika kamu memiliki bak mandi di rumah, pastikan tertutup dengan rapat. Buang sampah secara teratur, terutama sampah yang dapat menampung air hujan.
3. Gunakan obat anti nyamuk (repellent)
Banyak sekali produk obat anti nyamuk yang beredar di pasaran. Mulai dari bentuk lotion, plester hingga semprotan.
Gunakanlah produk-produk ini yang mengandung DEET (N,N-diethyl-meta-toluamide) sesuai petunjuk penggunaan. Oleskan repellent pada kulit yang terbuka dan pakaian.
4. Kenakan pakaian yang tertutup
Usahakan untuk memakai pakaian yang berwarna terang dan berlengan panjang serta celana panjang saat beraktivitas di luar ruangan.
Terutama jika harus beraktivitas pada pagi dan sore hari. Segera lakukan pencegahan karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Pasalnya demam berdarah dengue bisa menyebabkan komplikasi serius.
Bahkan, menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of International Society of Preventive & Community Dentistry mengungkapkan kalau seseorang yang memiliki antibodi dengue alias yang sudah pernah terinfeksi DBD sebelumnya punya potensi lebih tinggi mengalami komplikasi DBD (dengue hemorrhagic fever).
5. Gunakan kelambu
Sebisa mungkin pasang kelambu saat tidur, terutama untuk bayi dan anak-anak. Dengan begitu, nyamuk tidak bisa menggigit saat waktu tidur.
Pahami lebih lanjut tentang Demam Berdarah – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya berikut ini.
6. Memberantas sarang nyamuk
Libatkan seluruh anggota keluarga dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk secara berkala.
Lakukan fogging atau pengasapan oleh petugas yang terlatih jika perlu.
Itulah informasi terkait ciri-ciri, habitat dan kebiasaan nyamuk DBD sekaligus langkah-langkah pencegahannya.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala yang mirip DBD, jangan ragu hubungi dokter penyakit dalam di Halodoc saja.
Mereka bisa membantu mengidentifikasi gejala sekaligus meresepkan obat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2024. Dengue and Severe Dengue.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Dengue.
Web MD. Diakses pada 2024. Dengue Fever.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Dengue Fever.
Journal of International Society of Preventive & Community Dentistry. Diakses pada 2024. Dengue virus: A global human threat: Review of literature.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan