Nekrosis Pulpa, Penyakit Sakit Gigi Apa Itu?
Halodoc, Jakarta - Apa kamu punya gigi berlubang besar tapi tidak terasa sakit sama sekali? Ketika hal itu terjadi, banyak orang yang justru mengurungkan niat untuk ke dokter gigi, karena tidak menyebabkan sakit gigi. Padahal, justru di saat itulah kamu seharusnya waspada, karena itu tandanya gigi tersebut sudah mengalami nekrosis pulpa. Dalam istilah kedokteran, nekrosis pulpa adalah kondisi kematian jaringan pada pulpa, yaitu jaringan yang terletak di lapisan paling dalam gigi.
Pulpa terdiri atas saraf-saraf gigi dan pembuluh darah. Jaringan ini bermula dari mahkota gigi, lalu berlanjut hingga mengisi rongga akar gigi. Jadi singkatnya, nekrosis pulpa adalah gigi dengan saraf yang sudah mati. Artinya, kerusakan gigi telah mencapai tahap paling parah dan tidak bisa ditambal lagi. Saat hal itu terjadi, pilihan perawatannya hanya dua, perawatan saluran akar atau pencabutan gigi.
Baca juga: Ini Waktu yang Tepat Bawa Anak ke Dokter Gigi
Penyebab Terjadinya Nekrosis Pulpa
Seperti dijelaskan tadi, nekrosis pulpa adalah kondisi gigi berlubang yang paling parah, sehingga sebelum kondisi ini muncul, sebenarnya ada banyak proses yang terjadi. Kondisi ini biasanya selalu diawali oleh gigi berlubang, dengan tahap sebagai berikut:
1. Munculnya Lubang di Gigi
Secara umum, gigi terdiri atas tiga lapisan utama, yaitu enamel, dentin, dan pulpa. Enamel, atau email, adalah lapisan paling luar dan paling keras pada gigi. Lalu, dentin merupakan lapisan kedua yang sensitif terhadap rangsang nyeri dan terakhir adalah pulpa sebagai lapisan terdalam.
Ketika gigi berlubang, bakteri pertama-tama akan menyerang lapisan terluarnya, yaitu enamel. Lubang yang terjadi di enamel biasanya berukuran sangat kecil dan tidak terlihat jelas oleh mata. Sebagian besar orang tidak menyadari lubang yang terjadi di lapisan ini. Ketika bakteri merusak lapisan dentin, barulah lubang mulai disadari. Sebab, ketika sampai di lapisan ini, gigi biasanya sudah mulai terasa nyeri. Jika lubang terus dibiarkan, lubang akan semakin dalam dan mencapai pulpa.
2. Terinfeksinya Pulpa
Tahap selanjutnya terjadi saat lubang sudah mencapai pulpa. Pada tahap ini, jaringan akan mengalami infeksi dan peradangan. Kondisi ini disebut dengan istilah pulpitis, yaitu kondisi awal menuju nekrosis pulpa. Orang yang mengalami pulpitis, biasanya akan sering merasa nyeri pada gigi ketika mengonsumsi makanan dan minuman yang suhunya dingin atau panas.
Pada pulpitis yang sudah parah, gigi juga bisa terasa ngilu dengan sendirinya, meski tidak ada rangsangan apapun dari makanan ataupun suhu dingin dan panas. Nyeri yang ditimbulkan pulpitis juga bisa membuat pengidapnya terbangun saat tidur, karena merasa kesakitan. Nyeri yang timbul pada kondisi ini biasanya terasa tajam dan menusuk.
Baca juga: Jangan Diabaikan, Ini Tanda Harus Segera Periksa Gigi
3. Terjadinya Nekrosis Pulpa
Biasanya, banyak orang yang mengatasi kondisi pulpitis hanya dengan minum obat pereda nyeri. Memang, rasa sakit yang muncul akan mereda, tapi kamu tetap tidak mengobati sumber masalahnya, yaitu gigi berlubang. Akibatnya, bakteri masih akan terus merusak pulpa dan jaringan gigi.
Kemudian, jaringan pulpa yang terdiri dari saraf gigi dan pembuluh darah itu mati. Matinya saraf gigi dapat menyebabkan gigi tidak lagi responsif terhadap rangsang nyeri, sehingga kamu tidak lagi akan merasakan rasa sakit saat makan ataupun mengunyah.
Gigi yang jaringannya sudah lama mati, lama-kelamaan akan “membusuk” dan terlihat berwarna kehitaman. Tak hanya itu, gigi juga akan rapuh dan sedikit demi sedikit rontok, hanya menyisakan akar gigi. Nekrosis pulpa juga dapat terjadi secara tiba-tiba pada orang yang mengalami kecelakaan atau benturan benda keras hingga menyebabkan gigi patah, dan membuat jaringan pulpa mati secara tiba-tiba.
Apa yang Terjadi Jika Nekrosis Pulpa Tidak Diobati?
Jika sudah terjadi nekrosis pulpa, pilihan penanganan yang dapat dilakukan hanyalah perawatan saluran akar atau pencabutan gigi. Untuk itu, sebelum terjadi nekrosis pulpa, ada baiknya untuk mencegahnya, dengan cara rajin membersihkan gigi dan memeriksakan diri ke dokter gigi secara rutin. Agar lebih mudah dan cepat, kamu bisa download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan dokter gigi di rumah sakit, setiap ingin periksa gigi.
Baca juga: Begini Cara Jaga Kesehatan Mulut dan Gigi Si Kecil
Lalu, apa yang terjadi jika nekrosis pulpa dibiarkan saja tanpa diobati? Tentu saja ada beberapa risiko komplikasi yang mengintai, yaitu:
- Infeksi.
- Demam.
- Gusi bengkak.
- Rahang bengkak.
- Abses gusi.
- Periodontitis atau radang jaringan pendukung gigi.
Komplikasi tersebut dapat menimbulkan nyeri yang teramat sangat dan tentu saja akan mengganggu kegiatan sehari-hari. Jika sudah terjadi komplikasi, perawatan yang dilakukan pun akan semakin rumit dan sulit. Jadi, jangan hanya diamkan gigi berlubang yang kamu miliki, tapi segera periksakan ke dokter gigi.
Referensi:
American Associaton of Endodontics. Diakses pada 2020. Endodontic Diagnosis.
Healthline. Diakses pada 2020. Pulp Necrosis.
Dental Health Society. Diakses pada 2020. Dental Pulp Necrosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan