Necrotizing Enterocolitis Sebabkan Komplikasi Ini
Halodoc, Jakarta – Necrotizing enterocolitis adalah penyakit usus yang paling umum dan serius yang terjadi pada bayi prematur. Ini terjadi ketika jaringan di usus kecil atau besar terluka atau meradang. Ini dapat menyebabkan kematian jaringan usus dan dalam beberapa kasus, sebuah lubang (perforasi) di dinding usus.
Ketika bayi mengidap necrotizing enterocolitis, ususnya tidak bisa lagi menampung sisa olahan makanan. Jadi, bakteri dapat masuk ke aliran darah dan menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa. Sisa olahan makanan bisa masuk ke perut bayi dan membuat bayi sangat sakit.
Usus yang terluka atau bagian-bagiannya bisa mati dan perlu diangkat. Ingin tahu lebih lanjut mengenai komplikasi ini, baca selanjutnya di sini!
Bentuk Komplikasi Necrotizing Enterocolitis
Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh National Center for Advancing Translational Sciences, dari bayi pengidap necrotizing enterocolitis yang bertahan hidup, sekitar 50 persennya mengalami komplikasi jangka panjang sedang 10 persennya mengalami masalah pencernaan yang terlambat.
Baca juga: Adakah Cara Mencegah Necrotizing Enterocolitis?
Walaupun begitu, hampir separuh bayi yang berhasil melewati penyakit ini tidak memiliki gejala jangka panjang. Komplikasi paling umum adalah striktur usus dan sindrom usus pendek. Striktur usus terjadi ketika area usus sembuh dengan jaringan parut yang mengenai bagian dalam usus. Paling sering terjadi pada bayi yang dirawat tanpa operasi.
Sindrom usus pendek adalah komplikasi pasca operasi paling serius pada necrotizing enterocolitis. Ini terjadi pada sebanyak 23 persen pasien. Ini adalah bentuk sindrom malabsorpsi akibat membuang bagian usus kecil yang berlebihan atau kritis.
Usus neonatal biasanya tumbuh dan beradaptasi dari waktu ke waktu, tetapi pertumbuhan ini dapat memakan waktu hingga dua tahun, dan menyebabkan buang air besar yang persisten atau sering buang air besar.
Bayi yang tidak pernah bisa berhasil menerima makanan melalui tabung akan mengembangkan penyakit hati yang mengancam jiwa mungkin memerlukan transplantasi organ. Ingin tahu lebih lanjut mengenai fakta penting mengenai necrotizing enterocolitis, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat kapan dan di mana saja.
Pengobatan untuk Necrotizing Enterocolitis
Bagaimana pengobatan untuk necrotizing enterocolitis dilakukan? Untuk sementara waktu, perlu dilakukan penghentian pemberian makan. Kemudian, drainase nasogastrik atau orogastrik (memasukkan tabung melalui hidung atau mulut ke perut) dilakukan untuk menghilangkan udara dan cairan dari lambung dan usus.
Lalu, IV (diberikan ke dalam vena) sebagai cairan untuk penggantian cairan dan nutrisi. Bila diperlukan antibiotik akan diterapkan untuk mengobati dan mencegah infeksi. Perlu dilakukan pemeriksaan dan rontgen perut yang intens.
Jangan lupa untuk konsultasi dengan ahli bedah anak untuk membahas operasi. Dalam kasus yang parah, pembedahan mungkin diperlukan segera. Kotoran bayi diawasi untuk mencari darah dan ukuran perut bayi diperiksa secara teratur.
Baca juga: Bisakah Orang Dewasa Terkena Necrotizing Enterocolitis?
Lubang di usus atau infeksi di rongga perut akan membuat perut membengkak. Jika perut bayi bengkak, sehingga memengaruhi pernapasan, oksigen ekstra atau alat bantu pernapasan (ventilator) akan membantu bayi bernapas. Juga, tes darah akan mencari bakteri dan memeriksa anemia (penurunan sel darah merah).
Setelah merespons pengobatan, bayi dapat kembali menyusui secara teratur setelah satu atau dua minggu. Saat menyusui mulai lagi, ASI dianjurkan. ASI bermanfaat bagi bayi karena mudah dicerna, mendukung pertumbuhan bakteri sehat di saluran usus, dan meningkatkan kekebalan bayi. Ini sangat penting bagi bayi prematur dengan sistem kekebalan tubuh yang belum matang.