Narsisistik Lebih Dari Sekadar Suka Selfie, Ketahui Faktanya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Maret 2019
Narsisistik Lebih Dari Sekadar Suka Selfie, Ketahui FaktanyaNarsisistik Lebih Dari Sekadar Suka Selfie, Ketahui Faktanya

Halodoc, Jakarta - Kebanyakan dari kita menilai bahwa orang yang hobi melakukan selfie adalah orang yang narsis. Mereka yang gemar melakukan foto selfie biasanya mereka adalah yang memiliki paras yang cantik atau tampan sehingga ia merasa pantas untuk dipuji dan dibanggakan. Memang benar hal ini merupakan ciri dari seorang yang memiliki sifat narsis, tetapi sebetulnya narsistik lebih dari sekadar suka selfie.

Narsistik adalah gangguan mental yang disebut Narcissistic Personality Disorder harus didiagnosis resmi oleh dokter dan pakar kesehatan mental.

Narsistik kerap dideskripsikan sebagai orang yang suka membanggakan diri secara berlebihan, cenderung arogan, manipulatif, dan suka menuntut. Mereka kerap terobsesi pada diri sendiri serta merasa yakin bahwa mereka harus dan berhak mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya.

Faktanya, di balik rasa percaya diri yang begitu tinggi, orang dengan gangguan mental narsis sebenarnya memiliki rasa percaya diri yang rapuh dan mudah runtuh hanya dengan sedikit kritikan. Faktanya, gangguan ini mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan apabila tidak ditangani secara tepat.

Baca Juga: Berteman karena Status Sosial, Ini Ciri Social Climber

Ciri Orang dengan Gangguan Mental Narsistik

Seperti disebutkan sebelumnya, narsistik adalah gangguan jiwa sehingga kondisi dapat dikenali melalui ciri-ciri dan gejala yang muncul. Ciri-cirinya antara lain:

  • Menilai diri sendiri terlalu tinggi dibandingkan orang lain secara berlebihan.

  • Menganggap dirinya sendiri superior namun sebetulnya ia tidak memiliki pencapaian yang pantas.

  • Melebih-lebihkan pencapaian dan bakat diri.

  • Meyakini diri sendiri sebagai seseorang yang superior dan meyakini bahwa hanya orang-orang yang sama istimewanya yang memahami hal tersebut.

  • Memiliki preokupasi atau pikiran dipenuhi dengan fantasi mengenai sukses, kekuasaan, kepandaian, kecantikan atau ketampanan, atau mengenai pasangan yang sempurna.

  • Memiliki kebutuhan untuk selalu dipuji atau dikagumi.

  • Merasa istimewa.

  • Menganggap bahwa dirinya pantas diberi perlakuan spesial dan hal itu wajar di mata orang lain.

  • Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

  • Tidak mampu meraba rasa atau menyadari perasaan atau kebutuhan orang lain.

  • Merasa cemburu terhadap orang lain dan merasa orang lain cemburu terhadap diri sendiri.

  • Memiliki perilaku yang arogan.

Baca juga: Percaya Diri atau Narsistik? Ketahui Bedanya

Penyebab dan Faktor Risiko Kepribadian Narsistik

Sayangnya, hingga kini para peneliti belum mengetahui penyebab munculnya kepribadian ini. Para ahli mengira penyebab narsistik adalah pola asuh orangtua yang salah. Pola asuh tersebut bisa bermacam-macam, mulai dari akibat kekerasan, ditinggalkan, dimanjakan, dan kebiasaan memuji anak secara berlebihan.

Tidak hanya itu,  faktor gen atau masalah fisik dan psikologis menjadi salah satu penyebab gangguan kepribadian ini. Sementara itu, beberapa faktor yang mempengaruhi narsistik adalah:

  • Orang tua terlalu mengkritik saat seseorang merasa takut dan gagal.

  • Orang tua terlalu memuji keistimewaan anak.

Baca Juga: Karakter yang Bikin Dijauhi Banyak Orang

Nah, itu tadi fakta tentang narsistik yang perlu kamu ketahui. Meski tidak berbahaya, tapi kamu mesti tahu bahwa narsistik adalah sifat yang tidak disukai banyak orang. Jadi kamu tidak boleh mengabaikannya, sebaiknya tanyakan cara mengatasi kepribadian narsistik langsung pada ahlinya. Mudah saja, kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc dan bertanya langsung pada dokter melalui layanan Tanya Dokter.