Musim Hujan Kulit Memerah, Kenali 3 Tanda Alergi Dingin
Halodoc, Jakarta – Musim hujan identik dengan suhu dingin. Bagi yang tidak kuat dingin, mereka akan menarik selimut atau menggunakan pakaian yang tebal untuk menghangatkan tubuh. Tapi sebagian lainnya, ada yang mengalami reaksi alergi, berupa kulit memerah dan gatal-gatal. Kondisi ini disebut dengan alergi dingin (urtikaria dingin).
Baca juga: Mengenal Pagophobia, Fobia pada Es Batu atau Es Krim
Alergi dingin adalah reaksi kulit terhadap paparan dingin, baik dari air maupun udara. Ini termasuk paparan dingin dari cuaca dingin, berada di ruangan berpendingin udara (AC), atau setelah mandi di pagi hari. Tingkat keparahan gejala di setiap orang berbeda-beda. Ada yang bereaksi ringan, dan ada yang bereaksi lebih berat.
Penyebab Alergi Dingin
Reaksi alergi dingin muncul saat adanya pelepasan histamin dan zat kimia lain dalam aliran darah yang dipicu oleh cuaca dingin. Histamin adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel dalam tubuh saat mengalami reaksi alergi atau infeksi. Nah, jika kamu mengidap alergi dingin, beberapa faktor ini mungkin menjadi penyebabnya:
- Faktor genetik (keturunan). Sebuah studi yang dilakukan oleh National Institute of Allergi and Infectious Disease (2012) menyebutkan, alergi dingin bisa disebabkan oleh faktor keturunan. Pada kasus ini, gejala biasanya timbul 30 menit setelah paparah suhu dingin dan bertahan hingga 48 jam.
- Faktor usia. Anak-anak dan remaja cenderung rentan mengidap alergi dingin. Namun, kondisi ini biasanya membaik seiring dengan pertambahan usianya.
- Infeksi, yaitu karena adanya infeksi yang dialami. Misalnya, infeksi pneumonia atau radang paru-paru yang membuat pengidapnya rentan mengalami alergi dingin.
- Kondisi medis tertentu. Misalnya, cacar air, hepatitis, leukimia kronis, sindrom Raynaud, hingga kanker.
Tanda Alergi Dingin
1. Kulit Memerah dan Gatal
Paparan suhu dingin bisa membuat sel darah putih melepaskan histamin ke aliran darah. Akibatnya, tubuh akan memberikan respons peradangan (inflamasi) dengan memunculkan ruam atau bentol merah yang terasa gatal, pembengkakan pada tangan, hingga perubahan kulit lain yang muncul sebagai reaksi alergi.
2. Tangan Terasa Bengkak
Setelah terpapar suhu dingin, sebagian orang mengalami pembengkakan pada tangan. Bahkan tak jarang, pembengkakan juga terjadi pada bagian tubuh lain, termasuk bibir, lidah, dan tenggorokan. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang sulit untuk bernapas karena inflasi mengganggu aliran pernapasan, hingga berujung pada kematian.
3. Syok Anafilaktik
Pada kasus yang lebih parah, reaksi alergi bisa menyebabkan syok anafilaktik. Ini adalah reaksi alergi berat yang bisa berujung pada kematian, jika terlambat ditangani secara medis. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mengeluarkan zat kimia sebagai reaksi terhadap alergen (zat penyebab alergi), sehingga membuat tubuh dalam keadaan syok. Tanda dan gejala yang ditimbulkan antara lain:
- Mual, muntah, dan sakit perut (diare).
- Sensai kesemutan pada kulit kepala, mulut, tangan, dan kaki.
- Tampak bingung dan gelisah.
- Penurunan tekanan darah.
- Kesulitan bernapas (sesak/mengi).
- Jantung berdebar-debar, denyut nadi melemah, keringat dingin, dan pucat.
- Kehilangan kesadaran (pingsan).
Itulah tiga tanda alergi dingin, jika kamu masih memiliki pertanyaan mengenai hal ini, kamu bisa mengunjungi Panduan Lengkap Kesehatan Kulit di Halodoc. Temukan semua kebutuhan kulit sehatmu!