Mual saat Stres Bisa Jadi Tanda Gangguan Panik?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 September 2020
Mual saat Stres Bisa Jadi Tanda Gangguan Panik? Mual saat Stres Bisa Jadi Tanda Gangguan Panik?

Halodoc, Jakarta - Saat mengalami stres, panik, dan cemas, pernahkah merasa mual? Sebenarnya, mual saat stres adalah hal yang wajar. Mengutip laman konsultasi yang dikelola oleh Columbia University, muntah adalah refleks tubuh untuk mencegah seseorang tersedak atau menelan sesuatu yang dianggap tubuh berbahaya. 

Refleks ini biasanya akan sangat aktif, ketika mencium bau tidak sedap atau mengonsumsi makanan dengan kandungan tertentu. Selain itu, mual dapat disebabkan oleh stres, panik, dan cemas berlebihan, yang kemungkinan besar terjadi akibat meningkatnya produksi hormon serotonin yang berhubungan dengan sistem pencernaan. 

Baca juga: Gejala dan Serangan Panik yang Selama Ini Diabaikan

Mual saat Stres Tidak Selalu Tanda Gangguan Panik

Perlu diketahui bahwa mual saat stres tidak selalu menjadi tanda gangguan panik. Sebab, ada banyak gejala lain yang bisa terjadi ketika mengalami gangguan panik. Bukan sebatas mual ketika stres melanda saja. Gangguan panik adalah kondisi yang tergolong ke dalam gangguan kecemasan.

Ditandai dengan terjadinya serangan panik secara tiba-tiba, gejala gangguan panik bisa muncul kapan dan di mana saja, bahkan bisa juga berulang-ulang. Sebenarnya, rasa panik dan cemas adalah bagian dari emosi alami manusia, sebagai bentuk respons tubuh dalam menghadapi stres atau situasi yang membahayakan. 

Namun, pada pengidap gangguan panik, rasa stres, cemas, dan panik, terjadi secara tidak terduga, tanpa mengenal waktu atau situasi yang sedang terjadi di lingkungan sekitar, dan berulang-ulang. Bahkan sering kali tanpa adanya hal yang bisa membahayakan atau perlu ditakuti.

Mual memang merupakan salah satu gejala gangguan panik. Namun, ada gejala lain yang bisa dirasakan ketika gangguan ini kambuh, seperti: 

  • Pusing;
  • Vertigo;
  • Sesak napas;
  • Rasa seperti tercekik;
  • Tangan dan kaki mati rasa atau kesemutan;
  • Nyeri dada;
  • Berkeringat;
  • Menggigil;
  • Gemetar;
  • Kejang;
  • Mulut kering;
  • Jantung berdebar;
  • Rasa takut akan kematian;
  • Perubahan kondisi mental, seperti merasa bahwa seluruhnya tidak nyata atau depersonalisasi.

Baca juga: Temperamen Mudah Berubah, Mungkin Gejala Serangan Panik

Rasa takut yang dirasakan pengidap gangguan panik adalah takut yang sangat mencekam dan menakutkan. Hal ini bisa terjadi pada waktu atau lokasi yang acak (kapan dan di mana saja). Dalam satu kali serangan, gejala-gejala yang terjadi dapat bertahan selama 10-20 menit. Namun, gejala-gejala yang ditimbulkan juga bisa bervariasi dan berbeda-beda antara pengidap gangguan panik yang satu dengan lainnya.

Apa Penyebab Gangguan Panik?

Belum diketahui pasti penyebab dari gangguan panik, hingga saat ini. Banyak ahli yang mencurigai gangguan ini diturunkan secara genetik. Meski belum ada penelitian yang mampu membuktikan mengapa gangguan ini bisa diturunkan pada salah satu atau beberapa anggota keluarga saja, tetapi tidak pada anggota keluarga yang lainnya.

Selain itu, gangguan panik juga diduga terjadi akibat gangguan pada bagian otak tertentu, yang memegang peranan dalam mengatur rasa takut dan kecemasan. Sebab, pengidap gangguan panik memiliki kekeliruan dalam menginterpretasikan gerakan atau sensasi tubuh. yang sebenarnya tidak membahayakan, malah dianggap sebagai suatu ancaman. 

Baca juga: Sering Mudah Panik? Bisa Jadi Serangan Panik

Selain itu, ada juga faktor dari luar seperti faktor lingkungan, yang dianggap menjadi pemicu gangguan panik, yaitu:

  • Stres berat.
  • Riwayat kesehatan anggota keluarga.
  • Pernah mengalami kejadian traumatis, seperti kecelakaan atau sakit keras.
  • Mengalami perubahan drastis dalam hidup, seperti bercerai atau memiliki anak.
  • Mengonsumsi kafein dan nikotin berlebihan.
  • Pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual.

Untuk mengetahui apa penyebab pasti dari gangguan panik yang diidap, dibutuhkan konseling dan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog dan psikiater. Jadi, jika kamu atau orang terdekat ada yang mengalami gejala gangguan panik, segera download aplikasi Halodoc untuk buat janji dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit, ya!


Referensi:
WebMD. Diakses pada 2020. Anxiety, Stress, and Stomachaches. 
Go Ask Alice - Columbia University. Diakses pada 2020. Gag reflex and stress.
National Institute of Mental Health. Diakses pada 2020. Panic Disorder: When Fear Overwhelms.
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Diagnosing Panic Disorder According to DSM-5.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Panic Attack and Panic Disorder.