Mr. P Bau? Mungkin Ini Penyebabnya

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   11 Februari 2020
Mr. P Bau? Mungkin Ini PenyebabnyaMr. P Bau? Mungkin Ini Penyebabnya

Halodoc, Jakarta – Sebenarnya penis bau adalah hal yang umum terjadi. Namun, jika kamu merasa aroma telah berubah atau semakin kuat, mungkin itu merupakan tanda dari kondisi kronis. Sebagian besar kondisi tidak serius dan dapat dengan mudah diobati. Misalnya, pria yang tidak disunat dapat mengalami penumpukan sel kulit di bawah kulit khatan mereka. Ini sering merupakan hasil dari kebersihan yang buruk dan dapat menyebabkan infeksi. 

Dalam kebanyakan kasus, dengan secara teratur membersihkan penis dapat menjaga bau seminimal mungkin. Namun, beberapa kondisi dapat menyebabkan bau penis berubah atau berbau busuk. Beberapa kondisi bau penis yang memerlukan perawatan medis di antaranya:

1. Smegma

Ini merupakan akumulasi dari sel kulit mati dan minyak alami yang membuat penis tetap lembap. Jika kamu tidak membersihkan penis secara teratur, smegma dapat menumpuk, menghasilkan zat putih yang kental. Penumpukan ini lebih sering terjadi pada penis yang tidak disunat karena terbentuk di sekitar kepala penis.

Selain bau, smegma dapat:

  • Menyebabkan kemerahan dan iritasi.
  • Mencegah kulup bergerak dengan mudah ketika penis ereksi.
  • Meningkatkan risiko infeksi bakteri.

Baca juga: Inilah Penyakit yang Sebabkan Mr. P Bau

2. Balanitis

Kondisi ini terjadi ketika kulit pada ujung penis mengalami iritasi. Beberapa penyebab utama balanitis meliputi:

  • Kebersihan yang buruk.
  • Infeksi.
  • Kondisi kulit, seperti psoriasis.
  • Reaksi alergi terhadap obat, sabun, atau kondom. 

Jika kamu menduga balanitis mungkin menjadi penyebab bau busuk yang terjadi, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu akan mendapatkan saran perawatan yang tetap untuk dilakukan.

3. Infeksi Menular Seksual

Infeksi menular seksual (IMS) menyebabkan penis berbau dalam beberapa kasus. Dua IMS yang paling mungkin menyebabkan bau penis adalah klamidia dan gonore. Gejala klamidia meliputi:

  • Putih, cairan encer dari penis.
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Nyeri testis.

Sementara gejala gonore meliputi:

  • Debit hijau, putih, atau kuning dari penis.
  • Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.
  • Radang di kulup.

Baca juga: Sembuh dari Balanitis, Dapatkah Kambuh Kembali?

4. Infeksi Jamur

Ini dapat terjadi ketika terlalu banyak jamur candida muncul di penis. Sementara infeksi ragi vagina lebih umum, infeksi jamur juga dapat memengaruhi penis. Selain bau tidak sedap, gejala lain infeksi jamur meliputi:

  • Sensasi terbakar atau gatal.
  • Iritasi dan kemerahan pada penis.
  • Zat putih dengan konsistensi keju cottage.
  • Kelembapan yang tidak biasa pada penis.

Sangat penting untuk mencari perawatan medis untuk infeksi jamur, karena gangguan ini dapat menyebabkan infeksi dan komplikasi lebih lanjut. 

5. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK terjadi ketika bakteri atau virus masuk ke saluran kemih. ISK dapat menyebabkan:

  • Penis bau.
  • Urine berwarna merah muda atau keruh.
  • Sering mendesak untuk buang air kecil.
  • Sensasi terbakar saat buang air kecil.

Faktor risiko untuk mengembangkan ISK meliputi:

  • Batu ginjal.
  • Prostat yang membesar.
  • Aktivitas seksual.
  • Diabetes.
  • Kateter kemih.

Mengobati ISK dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut, termasuk masalah ginjal atau infeksi yang menyebar di luar saluran kemih.

Cara Membersihkan Penis Agar Tidak Bau

Mempraktikkan kebersihan yang tepat dapat membantu menghindari infeksi dan mengurangi bau yang datang dari penis. Sangat penting untuk mencuci alat kelamin setidaknya sekali sehari dengan pembersih lembut dan air hangat. Setelah membersihkan penis, seseorang harus memastikan area tersebut benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian. 

Baca juga: Si Kecil Alami Balanitis, Haruskah Segera Disunat?

Selain mencuci setiap hari, kamu harus mempertimbangkan mengambil beberapa langkah tambahan untuk menjaga penis bebas dari bau. Lankah-langkah ini meliputi:

  • Membersihkan penis setelah melakukan aktivitas seksual.
  • Mengenakan pakaian yang longgar.
  • Menggunakan perlindungan penghalang, seperti kondom, selama melakukan aktivitas seksual.
  • Menghindari aktivitas seksual ketika salah satu pasangan memiliki IMS atau infeksi lainnya.
  • Membersihkan di bawah kulit khatan jika tidak disunat. 

Itulah informasi mengenai penyebab penis berbau. Dengan selalu menjaga kebersihan penis setiap hari, maka bau menyengat dari penis dapat dicegah dan diatasi.

 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What to do about a smelly penis
Healthline. Diakses pada 2020. What Causes a Smelly Penis and How Is It Treated?