Mitos dan Fakta tentang Retainer Gigi yang Perlu Dipahami
Halodoc, Jakarta - Bagi kamu yang sedang atau pernah memakai kawat gigi (behel/braces) tentu sudah familiar bukan dengan retainer gigi? Retainer atau penahan gigi adalah alat bantu yang digunakan untuk menjaga susunan gigi yang baru saja diperbaiki dengan kawat gigi.
Retainer gigi ini bertujuan agar gigi yang sudah diperbaiki posisinya tidak bergeser atau tidak berantakan lagi. Penggunaan retainer gigi tidak hanya digunakan oleh anak-anak saja. Orang dewasa yang telah melakukan perawatan behel juga disarankan untuk menggunakan retainer gigi.
Menyoal retainer gigi ini, terdapat beberapa mitos yang terkadang membingungkan orang yang sedang atau akan menggunakannya. Nah, agar tak ikut tersesat, kenali beberapa mitos mengenai retainer gigi di bawah ini.
Baca juga: 6 Masalah Gigi dan Mulut yang Bisa Diatasi dengan Kawat Gigi
1. Mitos: Cukup Dipakai selama Dua Tahun
Rata-rata atau kebanyakan orang memakai kawat gigi selama satu hingga tiga tahun. Nah, menyoal retainer gigi, banyak yang mempercayai kalau perawatan yang satu ini hanya perlu dipakai selama dua tahun. Faktanya, retainer gigi dapat dipakai tanpa batas waktu demi memastikan hasil akhir tetap stabil.
Bahkan, beberapa ahli mengatakan setelah perawatan dengan kawat gigi, retainer harus dipakai seumur hidup. Tujuannya agar gigi tetap pada posisi yang seharusnya, tidak berantakan, dan tidak bergeser. Nah, menyoal penggunaan dua tahun ini sebaiknya perlu kamu abaikan.
Agar lebih jelasnya lagi, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
2. Mitos: Satu Retainer Cukup untuk Selamanya
Sebagian orang mempercayai kalau satu retainer gigi cukup untuk seumur hidup. Terdengar masuk akal, ya? Namun, menurut ahli nyatanya hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Faktanya, remaja yang telah memasang kawat gigi sejak dini (sebelum mencapai usia 15 tahun) harus mengunjungi ortodontis mereka secara teratur, untuk memastikan retainer tetap terpasang dengan nyaman. Di samping itu, dengan bentuk rahang yang bergeser, retainer gigi mungkin tidak pas beberapa tahun setelah pembelian.
Bila terus digunakan retainer ini bisa menghambat retensi gigi lurus, menimbulkan ketidaknyamanan atau bahkan sakit saat dipakai. Dalam kasus seperti itu retainer gigi baru perlu dipasang atau dibeli.
Baca juga: Begini Cara Jaga Kesehatan Mulut dan Gigi Si Kecil
3. Fakta: Bisa Dipasang Permanen
Seperti penjelasan di atas, retainer gigi dapat dipakai tanpa batas waktu, bahkan permanen demi memastikan hasil akhir tetap stabil. Nah, bagi kamu yang ingin menggunakan retainer gigi permanen, kamu dapat memilih jenis retainer permanen.
Retainer gigi jenis ini biasanya terbuat dari kawat tebal yang dibentuk sedemikian rupa untuk menyesuaikan bentuk gigi yang sudah rapi. Selanjutnya, kawat tersebut ditempel pada gigi seri agar tidak bergerak. Hal yang perlu ditegaskan, pemasangan retainer gigi permanen ini harus dilakukan oleh dokter gigi.
Umumnya, dokter gigi akan menyarankan retainer gigi permanen ini digunakan pada pasien yang giginya rentan bergeser kembali. Bisa juga pada anak kecil yang sulit mengikuti petunjuk penggunaan retainer removable.
Baca juga: Ingin Perbaiki Susunan Gigi Dibutuhkan Pemeriksaan Panoramic
Nah, itulah mitos dan fakta mengenai retainer gigi. Bagi dirimu yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai retainer gigi atau masalah lainnya, kamu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Referensi:
KIDS - Healthy Kids Nurtured by Nature. Diakses pada 2021.
The Myths and Facts about Braces, Retainers & Clear Aligners
Healthline. Diakses pada 2021. Wearing Retainers After Braces: What to Know
Healthline. Diakses pada 2021.What to Know Before You Get a Retainer
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan