5 Mitos dan Fakta tentang Penyakit Jantung
Halodoc, Jakarta - Sudah tahu kalau penyakit jantung menjadi “pembunuh” yang mengerikan di negara kita? Menurut data dari Kementerian Kesehatan, penyakit jantung merupakan penyebab kematian terbanyak ke-2 di Indonesia (berdasarkan Sample Registration System).
Nah, berbicara penyakit jantung sering dikali diwarnai dengan berbagai macam mitos atau desas-desus. Mitos-mitos yang beredar acap membuat banyak orang merasa khawatir. Padahal namanya juga mitos, tak perlu dianggap serius.
Masalahnya, tak sedikit orang yang bisa membedakan mengenai mitos dan fakta mengenai penyakit jantung. Nah, agar tak ikut-ikutan tersesat, berikut beberapa mitos mengenai penyakit jantung yang tak perlu dipercayai.
Baca juga: 5 Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Jantung
1. Cuma Menyerang Lansia
Mitos penyakit jantung yang satu ini benar-benar menyesatkan. Faktanya, penyakit jantung tak pandang bulu, bisa menyerang siapa saja. Penyakit jantung tak dimonopoli lansia saja karena melemah dan menebalnya otot jantung. Sebab faktanya banyak orang-orang di usia muda atau produktif yang mesti berhadapan dengan penyakit jantung.
Penyebab penyakit jantung di usia muda amat beragam. Mulai dari hipertensi, sedentary lifestyle (gaya hidup yang kurang aktif secara fisik) kadar kolesterol yang tinggi, obesitas, hingga kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol.
2. Nyeri Dada Pasti Penyakit Jantung
Menurut American Heart Association, ada gejala khas yang mesti diwaspadai menyoal penyakit jantung. Penyakit ini bisa membuat pengidapnya nyeri dada, sesak napas, jantung berdebar, bahkan kelelahan.
Tak cuma itu saja, dalam beberapa kasus penyakit jantung juga bisa ditandai dengan: jantung berdebar, atau detak jantung justru melambat, pusing, nyeri pada bagian leher, rahang, tenggorokan, punggung, dan lengan, sesak napas atau napas menjadi pendek, hingga kulit membiru.
Singkat kata, seorang yang mengalami nyeri dada belum tentu mengidap penyakit jantung. Faktanya, nyeri dada juga bisa dipicu beberapa kondisi lainnya. Misalnya, penyakit paru-paru, gangguan sistem pencernaan, hingga gangguan pada otot atau tulang dada.
Baca juga: Gaya Hidup Enggak Sehat, Waspada Penyakit Jantung Turunan
3, Penyakit Jantung Pasti Menurun
Sebagian orang mempercayai ketika orangtua atau anggota keluarga lainnya ada yang mengidap penyakit jantung, maka dirinya akan mengalami hal yang sama. Padahal, fakta medisnya tak seperti itu.
Faktor genetik memang meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, bukan berarti dirimu ditakdirkan untuk mengidap penyakit ini, ketika ada anggota keluarga lain yang mengidapnya. Oleh karena itu, langkah pencegahan dengan menjalani pola hidup sehat menjadi sangat dibutuhkan.
4. Orang Kurus Bebas Penyakit Jantung
Mitos penyakit jantung yang satu ini juga amat menyesatkan. Katanya, orang kurus tak berisiko mengalami penyakit jantung. Faktanya, orang dengan berat badan normal atau kurus, memiliki risiko tersembunyi mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, dan risiko masalah lain yang biasanya dialami orang kegemukan.
Baca juga: Stop Merokok, Penyakit Jantung Koroner Mengintai!
5. Cukup dengan Makanan Rendah Lemak
Makanan rendah lemak memang menjadi pilihan yang baik untuk mencegah penyakit jantung. Akan tetapi, cara mencegah penyakit jantung tak cukup hanya dengan mengonsumsi makanan rendah lemak.
Kita juga harus mengonsumsi buah-buahan, sayuran, dan protein baik untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk kesehatan jantung. Mencegah memang baik, tetapi menjadi proaktif akan bermanfaat lebih besar.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!