Mitos dan Fakta Seputar Penyakit Asma yang Perlu Dipahami
“Mitos dan kesalahpahaman seputar penyakit asma masih sering terjadi. Karenanya, penting untuk memahami dengan benar fakta seputar penyakit ini agar dapat mengelola dan mencegah serangan asma dengan lebih efektif.”
Halodoc, Jakarta – Asma adalah kondisi yang memengaruhi sistem pernapasan dan dapat memicu serangan yang mengancam nyawa. Jika sedang kambuh, kamu dapat membaca artikel mengenai Penanganan Asma yang Perlu Dipahami.
Meskipun penyakitnya umum terjadi, banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar tentang kondisi ini. Berikut merupakan pembahasan mengenai beberapa mitos dan fakta yang perlu dipahami.
Mitos: Hanya orang yang merokok atau yang memiliki alergi yang dapat terserang
Asma dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena antara lain predisposisi genetik, paparan polusi udara, obesitas, dan riwayat alergi.
Meskipun merokok atau terpapar asap rokok dapat memperburuk gejalanya, tidak semua perokok atau mereka yang terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko.
Baca artikel berikut untuk mengetahui obat asma apa saja yang direkomendasikan untuk meredakan sesak napas: “Ini 7 Rekomendasi Obat Asma yang Efektif Redakan Sesak Napas (halodoc.com)”
Mitos: Serangan asma selalu disebabkan oleh alergi
Alergi adalah salah satu faktor pemicu serangannya, tetapi bukan satu-satunya faktor. Beberapa pemicu serangan yang umum terjadi meliputi udara dingin atau kering, infeksi pernapasan, stress emosional, polutan udara, asap rokok, dan olahraga yang berlebihan.
Memahami pemicu individu dan cara menghindarinya dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan.
Mitos: Penyakit asma bisa sembuh total
Penyakit asma termasuk kedalam penyakit kronis yang timbul karena kelainan patologis genetik, sifat alergi yang menjadi faktor penyebabnya selalu muncul berkelanjutan. Maka dari itu, penderitanya tidak bisa 100% terbebas dari penyakit tersebut.
Namun, bisa meminimalisir gejalanya dengan penggunaan obat kontrol secara teratur. Ketika gejala dapat terkendali dengan baik, maka penderita dapat beraktivitas seperti orang lain.
Serangan bisa kambuh jika penderita terpapar pemicunya. Oleh karena itu, penderita sebaiknya menghindari pencetus yang dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh, seperti kecemasan berlebihan, stres, debu, udara dingin, bulu hewan peliharaan, dan polusi udara.
Mitos: Orang dengan asma harus menghindari olahraga
Olahraga benar-benar dapat membantu mengurangi gejalanya dan meningkatkan fungsi paru-paru. Namun, pada beberapa penderita, olahraga bisa memicu serangan. Jenis olahraga yang lebih aman bagi penderita antara lain olahraga ringan seperti jalan kaki, renang, atau yoga.
Sebelum memulai program olahraga baru, penting untuk berbicara dengan dokter tentang olahraga mana yang aman dan perhatikan tanda-tanda serangannya selama dan setelah aktivitas fisik.
Mitos: Pengidap harus menghindari obat-obatan inhaler karena dapat membuat ketergantungan
Inhaler adalah salah satu cara terbaik untuk mengontrol gejala dan mencegah terjadinya serangan. Mereka bekerja dengan memberikan obat-obatan langsung ke saluran udara dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan pembengkakan dalam saluran udara. Pemakaian inhaler untuk pengobatan asma, biasanya aman dan tidak membuat ketergantungan jika penggunaannya sesuai dengan petunjuk dokter.
Mitos: Asma hanya mempengaruhi orang dewasa
Asma dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak. Faktanya, asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penting untuk memantau gejala pernapasan anak dan temui dokter jika gejalanya semakin berkembang.
Itulah beberapa mitos dan fakta terkait dengan penyakit asma. Jika asma yang kamu atau keluargamu alami kambuh, segera dapatkan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc. Pesananmu akan diantarkan ke tempat tujuan dalam waktu satu jam sehingga praktis dan kamu tidak perlu keluar rumah.
Referensi:
Asthma. Diakses pada 2023. What Is Asthma? Myth or Fact?
Healthline. Diakses pada 2023. Asthma Myths That Won’t Go Away.
Kemenkes RI. Diakses pada 2023. Mitos dan Fakta Tentang Asma.
WebMD. Diakses pada 2023. Asthma: Truth and Fiction.
Halodoc, Jakarta – Asma adalah kondisi yang memengaruhi sistem pernapasan dan dapat memicu serangan yang mengancam nyawa. Jika sedang kambuh, kamu dapat membaca artikel mengenai Penanganan Asma yang Perlu Dipahami.
Meskipun penyakitnya umum terjadi, banyak mitos dan kesalahpahaman yang beredar tentang kondisi ini. Berikut merupakan pembahasan mengenai beberapa mitos dan fakta yang perlu dipahami.
Mitos: Hanya orang yang merokok atau yang memiliki alergi yang dapat terserang
Asma dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau gaya hidup. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena antara lain predisposisi genetik, paparan polusi udara, obesitas, dan riwayat alergi. Meskipun merokok atau terpapar asap rokok dapat memperburuk gejalanya, tidak semua perokok atau mereka yang terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko.
Mitos: Serangan asma selalu disebabkan oleh alergi
Alergi adalah salah satu faktor pemicu serangannya, tetapi bukan satu-satunya faktor. Beberapa pemicu serangan yang umum terjadi meliputi udara dingin atau kering, infeksi pernapasan, stress emosional, polutan udara, asap rokok, dan olahraga yang berlebihan. Memahami pemicu individu dan cara menghindarinya dapat membantu mengurangi frekuensi dan keparahan serangan.
Mitos: Penyakit asma bisa sembuh total
Penyakit asma termasuk kedalam penyakit kronis yang timbul karena kelainan patologis genetik, sifat alergi yang menjadi faktor penyebabnya selalu muncul berkelanjutan. Maka dari itu, penderitanya tidak bisa 100% terbebas dari penyakit tersebut. Namun, bisa meminimalisir gejalanya dengan penggunaan obat kontrol secara teratur. Ketika gejala dapat terkendali dengan baik, maka penderita dapat beraktivitas seperti orang lain.
Serangan bisa kambuh jika penderita terpapar pemicunya. Oleh karena itu, penderita sebaiknya menghindari pencetus yang dapat berasal dari dalam maupun luar tubuh, seperti kecemasan berlebihan, stres, debu, udara dingin, bulu hewan peliharaan, dan polusi udara.
Mitos: Orang dengan asma harus menghindari olahraga
Olahraga benar-benar dapat membantu mengurangi gejalanya dan meningkatkan fungsi paru-paru. Namun, pada beberapa penderita, olahraga bisa memicu serangan. Jenis olahraga yang lebih aman bagi penderita antara lain olahraga ringan seperti jalan kaki, renang, atau yoga.
Sebelum memulai program olahraga baru, penting untuk berbicara dengan dokter tentang olahraga mana yang aman dan perhatikan tanda-tanda serangannya selama dan setelah aktivitas fisik.
Mitos: Pengidap harus menghindari obat-obatan inhaler karena dapat membuat ketergantungan
Inhaler adalah salah satu cara terbaik untuk mengontrol gejala dan mencegah terjadinya serangan. Mereka bekerja dengan memberikan obat-obatan langsung ke saluran udara dan dapat membantu mengurangi inflamasi dan pembengkakan dalam saluran udara. Pemakaian inhaler untuk pengobatan asma, biasanya aman dan tidak membuat ketergantungan jika penggunaannya sesuai dengan petunjuk dokter.
Mitos: Asma hanya mempengaruhi orang dewasa
Asma dapat menyerang semua usia, termasuk anak-anak. Faktanya, asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis yang paling umum terjadi pada anak-anak. Penting untuk memantau gejala pernapasan anak dan temui dokter jika gejalanya semakin berkembang.
Itulah beberapa mitos dan fakta terkait dengan penyakit asma. Jika asma yang kamu atau keluargamu alami kambuh, segera dapatkan produk kesehatan untuk mengatasinya di Halodoc. Praktis dan cepat tanpa perlu keluar rumah, pesananmu akan diantarkan ke tempat tujuan dalam waktu satu jam.
Yuk, klik gambar berikut untuk memesannya sekarang juga: