Mitos dan Fakta Seks Saat Hamil

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   11 Oktober 2018
Mitos dan Fakta Seks Saat HamilMitos dan Fakta Seks Saat Hamil

Halodoc, Jakarta - Ketika hamil, tentu ada hal-hal yang boleh dan tidak boleh ibu lakukan, demi menjaga kesehatan janin dan ibu termasuk dalam hal berhubungan intim. Tidak sedikit pasangan yang merasa tidak yakin melakukan seks saat hamil, karena berbagai informasi mengenai hubungan intim saat hamil yang ternyata belum jelas kebenarannya. Misalnya, benarkah bercinta ketika ibu sedang hamil akan memberikan dampak buruk pada perkembangan bayi dalam kandungan.

Ternyata apa yang ibu takutkan tidak benar. Tidak ada larangan untuk tetap bercinta meski ibu sedang mengandung. Mungkin, ibu hanya perlu mengetahui mitos dan fakta tentang hal ini. Yuk, simak lebih lengkap ulasannya berikut ini!

Mitos: Bercinta Saat Hamil akan Membuat Ibu Keguguran

Tidak perlu takut lagi ketika ingin berhubungan intim dengan pasangan, karena informasi bahwa seks saat hamil akan membuat ibu keguguran sama sekali tidak benar atau hanya mitos. Mungkin, ibu akan mengalami kram saat berhubungan intim, tetapi kondisi ini tidak membahayakan.

Mitos: Tidak Boleh Melakukan Seks Oral

Siapa bilang ibu tidak boleh melakukan seks oral ketika sedang hamil? Ibu hanya perlu lebih berhati-hati ketika melakukannya. Jangan sampai pasangan meniupkan udara ke dalam Miss V karena ini akan menyebabkan munculnya embolisme udara, dan kondisi ini yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Mitos: Penetrasi Terlalu Dalam Akan Menyakiti Janin

Tentu saja ini tidak benar, karena selama berhubungan intim, Miss V akan merenggang dan akan tercipta jarak antara Mr. P dan serviks. Selain itu, janin juga akan terlindungi oleh kantung ketuban di dalam rahim ibu, jadi ia tetap aman meski ibu sedang melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Mitos: Seks Saat Hamil itu Menyakitkan

Bercinta ketika hamil tidak akan terasa sakit, asalkan ibu memilih posisi yang tepat. Ibu dan pasangan hanya perlu melakukannya dengan lebih lembut. Hindari merasa cemas atau tergesa-gesa mencapai orgasme, karena ini membuat ibu stres, dan bercinta tidak lagi menjadi kegiatan yang menyenangkan.

Lalu?

Faktanya, melakukan seks saat hamil membantu melatih kekuatan otot ibu untuk menghadapi persalinan nantinya. Saat mencapai klimaks, terjadi kontraksi yang kuat di dasar panggul, dan ini membantu meningkatkan kekuatan otot yang dibutuhkan ketika melahirkan.

Bercinta ketika hamil juga membantu menurunkan tekanan darah ibu. Walaupun ketika bercinta tekanan darah ibu cenderung mengalami penurunan, itu tidak akan berlangsung lama. Tekanan darah yang terlalu tinggi ketika ibu sedang hamil justru tidak baik untuk kesehatan ibu dan janin di dalam rahim.

Seks saat hamil turut membantu mengurangi stres yang ibu rasakan. Mungkin ibu terlalu memikirkan pekerjaan, tugas-tugas di rumah, dan cemas terhadap hal-hal tentang persalinan yang belum tentu benar. Ketika bercinta, tubuh melepas hormon oksitosin yang berfungsi untuk meredakan kecemasan dan mengurangi stres.

Jadi, tidak ada salahnya kok, melakukan seks saat hamil. Jika ibu masih merasa cemas dan ragu, ibu bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc bagaimana cara bercinta yang aman ketika hamil. Melalui layanan Tanya Dokter, ibu akan mendapatkan saran dan solusi terbaik langsung dari pakar spesialis. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

 

Baca juga: