Mitos dan Fakta di Balik Diet Detoks yang Harus Diketahui

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   25 Agustus 2020
Mitos dan Fakta di Balik Diet Detoks yang Harus DiketahuiMitos dan Fakta di Balik Diet Detoks yang Harus Diketahui

Halodoc, Jakarta - Banyak orang yang melakukan apa saja untuk mendapatkan berat badan yang ideal dengan berbagai macam tujuan. Cara yang paling umum dilakukan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan diet. Meski begitu, banyak jenis diet yang dapat kamu terapkan, salah satunya adalah diet detoks. Bahkan, metode diet ini sempat menjadi tren karena tingkat keberhasilan dari orang yang melakukannya sebelumnya.

Diet detoks dipercaya dapat membuat tubuh menjadi bersih dari racun dan zat-zat berbahaya. Dengan begitu, kesehatan tubuh tetap terjaga sehingga efek buruk dapat diminimalisir. Meski begitu, banyak mitos yang masih beredar di masyarakat sehingga beberapa orang ragu untuk melakukannya. Berikut adalah pembahasan mengenai mitos atau fakta terkait diet detoks!

Baca juga: Ingin Langsing, Ini Fakta Diet Detoksifikasi

Mitos dan Fakta dari Diet Detoks

Diet detoksifikasi atau disingkat detoks adalah salah satu pola makan yang dilakukan dengan berpuasa, menghindari makanan olahan, makanan berlemak, hingga berkarbohidrat. Metode ini lebih mengedepankan konsumsi makanan atau minuman dengan kandungan kaya serat, seperti buah dan sayur. Hal ini dipercaya dapat membersihkan sistem pencernaan sehingga racun yang merugikan dapat dikeluarkan.

Saat racun dapat dikeluarkan dari dalam tubuh, hal ini dapat mendorong penurunan berat badan. Selain itu, diet detoks juga menganjurkan untuk seseorang mengonsumsi obat-obatan herbal dan suplemen lainnya yang berguna untuk membersihkan usus besar agar sistem pencernaan benar-benar berfungsi maksimal.

Meski begitu, hanya ada sedikit bukti jika metode diet ini benar-benar dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh. Hal tersebut karena peran utama untuk menyaring dan menghilangkan sebagian besar racun yang masuk ke dalam tubuh adalah ginjal dan hati. Maka dari itu, memang mungkin diet ini dapat efektif untuk membuat tubuh menjadi lebih sehat, tetapi terkait racun masih tergantung fungsi dari ginjal dan hati.

Lalu, mengapa banyak orang yang merasa lebih baik setelah diet detoks?

Hal ini mungkin terjadi karena pemilihan makanan yang dilakukan tidak mengizinkan konsumsi makanan olahan tinggi dengan kandungan lemak padat dan tambahan gula. Dengan menghindari makanan bergizi rendah yang kalorinya tinggi selama beberapa hari, seseorang dapat memberikan alasan jika tubuhnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Selain itu, jika kamu masih memiliki pertanyaan terkait diet detoks, dokter dari Halodoc siap membantu untuk memberikan penjelasan secara lengkap. Kamu hanya perlu download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Play Store untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan hanya dengan genggaman jari!

Baca juga: Diet Detoksifikasi, Amankah Dilakukan?

Mitos Terkait Diet Detoks

Banyak orang yang sudah tertarik untuk melakukan metode diet ini karena melihat seseorang yang berhasil menurunkan bobotnya. Meski begitu, tidak semua hal terkait cara diet ini seperti halnya berita yang sedang beredar. Ketahui beberapa informasi yang ternyata hanya mitos belaka. Berikut mitos tersebut:

1. Tubuh Membutuhkan Bantuan Detoksifikasi

Racun adalah zat yang ditemukan pada makanan, lingkungan, udara, hingga air dan dapat berkontribusi terhadap penyakit. Saat melakukan diet detoks, banyak orang yang percaya hal ini sangat baik untuk tubuh. Faktanya, tubuh dapat mengeluarkan racun dengan sendirinya saat ginjal dan hati masih berfungsi dengan baik. Maka dari itu, tidak benar adanya tubuh membutuhkan bantuan tersebut, tetapi cara diet ini juga tidak salah untuk dilakukan.

2. Seseorang Dapat Memangkas Makronutrien Tanpa Konsekuensi

Karbohidrat, protein, dan lemak adalah kandungan yang sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Semua bagian tubuh membutuhkan kandungan tersebut untuk berfungsi normal. Namun, saat melakukan diet detoks, salah satu zat harus dihilangkan, sehingga menyebabkan dampak buruk bagi beberapa bagian tubuh. Maka dari itu, memastikan ketiga kandungan tersebut tetap tercukupi setiap harinya sangat penting.

Baca juga: Makanan untuk Detoksifikasi Tubuh

Itulah beberapa fakta dan mitos terkait diet detoks. Memang, metode diet ini baik untuk dilakukan asalkan tetap memperhatikan segala kebutuhan kandungan dasar yang dibutuhkan oleh tubuh. Jangan sampai berat badan kamu menurun, tetapi bagian tubuh lainnya yang mengalami dampak buruk.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Do detox diets offer any health benefits?
Self. Diakses pada 2020. 4 Myths About Detoxing That Are Totally False.