Mitos atau Fakta, Sariawan Bisa Menular Lewat Ciuman
Halodoc, Jakarta - Sariawan adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh candida. Sariawan belum tentu bisa menular, khususnya pada orang dewasa, termasuk lewat ciuman. Jamur dapat menyebar dari orang ke orang, tapi seseorang yang terkena sariawan tidak secara otomatis mengembangkan infeksi.
Sariawan bukan suatu kondisi yang perlu dikhawatirkan pada orang sehat, namun dalam beberapa kasus, sariawan bisa menjadi parah dan bermasalah. Khususnya pada orang-orang yang immunocompromised, memiliki kesehatan tertentu yang bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi, atau mereka yang menggunakan jenis obat tertentu.
Baca juga: Bisa Sembuh Sendiri, Kapan Sariawan Harus Diobati?
Sariawan Belum Tentu Bisa Menular Lewat Ciuman
Mitos atau fakta, kalau sariawan bisa menular lewat ciuman? Ternyata, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Sariawan pada orang dewasa tidak dianggap menular. Meski begitu, jamur bisa ditularkan melalui ciuman. Namun, infeksi jamur itu belum tentu terjadi.
Seseorang yang tidak terinfeksi mengalami infeksi jamur tergantung pada kondisi kesehatannya, penggunaan obat-obatan tertentu, dan faktor risiko lainnya. Pada akhirnya, hal tersebut yang akan menempatkan orang tersebut pada risiko terserang sariawan atau tidak.
Walaupun sariawan pada orang dewasa tidak dianggap menular, sariawan bisa ditularkan dari ibu ke bayi selama menyusui. Ibu bisa mengalami jamur pada puting susu yang menyebar ke bayi, atau bayi mengeluarkan sariawan ke puting susu selama menyusui. Keduanya perlu dirawat agar pulih dari sariawan.
Lantas, siapa yang berisiko terserang sariawan? Sariawan mulut pada bayi sering terjadi, terutama dalam bulan-bulan pertama kehidupan. Bayi berisiko lebih tinggi untuk mengembangkan sariawan mungkin karena:
- Sedang minum antibiotik atau steroid.
- Kekebalan tubuhnya sedang terganggu.
- Lahir dengan berat badan lahir sangat rendah.
- Pada anak-anak yang mengalami infeksi jamur kronis atau sariawan mulut, defisiensi imun mungkin menjadi penyebabnya.
Contohnya, anak yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) atau kondisi lain. Mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak bekerja secara maksimal dan lebih rentan terhadap infeksi.
Baca juga: Lipstik Bisa Sebabkan Kanker Mulut?
Faktor risiko lainnya yang menyebabkan sariawan terjadi pada semua kelompok umur:
- Penggunaan gigi palsu.
- Kondisi medis tertentu seperti diabetes, HIV, AIDS, atau kanker.
- Pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radiasi.
- Pasien transplantasi organ atau jaringan.
- Penggunaan antibiotik atau steroid, termasuk penggunaan inhaler untuk asma yang mengandung kortikosteroid.
- Mulut kering karena penggunaan obat atau kondisi medis tertentu.
- Merokok.
Pencegahan Sariawan
Sariawan bisa dicegah dengan probiotik dan lactobacillus, menjadi bakteri yang membantu menghilangkan jamur di seluruh tubuh. Sebaiknya bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc sebelum menggunakan obat.
Menjaga kebersihan mulut juga penting dalam mencegah sariawan. Bukan hanya menyikat dan membersihkan gigi dengan benang gigi, tapi juga menggunakan obat kumur untuk menghilangkan mikroorganisme yang berlebihan.
Setiap setelah minum obat, sebaiknya juga berkumur. Obat kumur yang mengandung klorheksidin dapat meredakan sariawan jika kamu memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Baca juga: Cari Tahu 5 Penyebab Sariawan dan Cara Mengatasinya
Pada ibu menyusui, pencegahan jamur candida dari tubuh ke mulut bayi perlu dilakukan. Karena ragi menyukai lingkungan yang hangat dan lembap. Ibu menyusui perlu mengeringkan area di sekitar puting dengan baik setelah menyusui. Bila perlu, temui dokter di rumah sakit terdekat jika merasa ada jamur di payudara.
Jamur pada payudara menimbulkan rasa sakit dan kemerahan yang berlebihan. Jika candida ditemukan pada payudara ibu menyusui, dokter akan meresepkan salep antijamur. Salep dioleskan ke area puting sampai infeksi jamur sembuh. Obat resep dokter juga bisa dibeli melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!