Mitos atau Fakta, Perdarahan Subarachnoid bisa Disembuhkan
Halodoc, Jakarta – Cedera kepala yang berat akibat kecelakaan atau kepala tertimpa barang yang berat bisa menyebabkan trauma di otak. Salah satu jenis trauma otak yang paling sering terjadi adalah perdarahan subarachnoid. Orang yang mengalami perdarahan ini harus segera mendapatkan penanganan secepatnya, karena bila tidak bisa berakibat fatal. Perdarahan subarachnoid yang tidak segera dihentikan bahkan bisa menyebabkan kerusakan otak. Namun, bisakah perdarahan subarachnoid disembuhkan? Simak penjelasannya di sini.
Apa Itu Perdarahan Subarachnoid?
Perdarahan Subarachnoid sebenarnya termasuk dalam salah satu jenis stroke. Kondisi ini terjadi akibat terjadinya perdarahan pada ruang subarachnoid karena pembuluh darah dalam selaput meninges rusak atau pecah.
Jadi, otak manusia dilindungi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapis jaringan, yaitu lapisan durameter, lapisan arachnoid, dan lapisan piameter. Nah, ruang subarachnoid berada di antara dua lapisan meninges yang membungkus otak tersebut, tepatnya di bawah lapisan arachnoid dan di atas piameter. Ruang ini menjadi tempat berkumpulnya cairan otak yang disebut serebrospinal. Cairan serebrospinal berperan penting dalam melindungi otak dan saraf tulang belakang, serta mengandung banyak pembuluh darah yang berfungsi membawa nutrisi dan oksigen bagi otak.
Terjadinya cedera kepala yang berat atau kondisi medis tertentu bisa menyebabkan pembuluh darah tersebut pecah, akibatnya darah bisa merembes ke dalam ruang subarachnoid dan mencemari cairan serebrospinal. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami koma, kelumpuhan, cacat fisik, bahkan kematian.
Agar tidak terjadi komplikasi yang serius dan kematian, pengidap subarachnoid perlu mendapatkan penanganan medis secepat mungkin sejak gejala perdarahan itu muncul.
Gejala Perdarahan Subarachnoid
Sayangnya, perdarahan subarachnoid bisa terjadi tanpa adanya gejala yang berarti. Namun pada beberapa kasus, pengidap akan merasakan gejala setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Gejala umum perdarahan subarachnoid berupa sakit kepala hebat yang muncul secara tiba-tiba dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Selain itu, berikut gejala perdarahan subarachnoid lainnya:
- Leher terasa kaku.
- Bahu terasa nyeri.
- Mual dan muntah.
- Penglihatan kabur atau mata menjadi lebih sensitif terhadap cahaya.
- Mengalami gejala stroke, seperti tidak mampu bicara jelas (pelo) dan salah satu sisi anggota badan menjadi lumpuh.
- Kesadaran mulai menurun.
- Kejang.
Gejala perdarahan subarachnoid bisa terjadi secara tiba-tiba. Bila pengidap sudah hilang kesadaran, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis, karena kondisi tersebut sudah darurat. Namun, orang yang mengalami gejala-gejala perdarahan subarachnoid sebaiknya juga tetap memeriksakan diri ke dokter.
Penyebab Perdarahan Subarachnoid
Penyebab perdarahan subarachnoid bisa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu traumatik dan non traumatik.
Perdarahan Subarachnoid Traumatik
Penyebab terjadinya perdarahan ini adalah akibat cedera kepala berat, misalnya karena kecelakaan, kepala membentur sesuatu yang keras, ataupun kepala tertimpa benda berat.
Perdarahan Subarachnoid Non Traumatik
Sementara perdarahan subarachnoid yang terjadi secara tiba-tiba dan tanpa mengalami cedera terlebih dahulu termasuk dalam jenis perdarahan subarachnoid nontraumatik. Penyebab jenis perdarahan ini biasanya adalah karena pecahnya aneurisma otak. Aneurisma bisa menyebabkan pembuluh darah di otak semakin menipis, hingga akhirnya dapat pecah dan mengakibatkan pendarahan di ruang subarachnoid selaput meninges. Selain aneurisma, penyebab perdarahan subarachnoid nontraumatik lainnya adalah adanya kelainan pembuluh darah, konsumsi obat pengencer darah, dan kelainan pembekuan darah.
Pengidap Perdarahan Subarachnoid Bisa Sembuh
Semakin cepat pengidap perdarahan subarachnoid mendapatkan penanganan medis, semakin besar harapan pengidap untuk dapat sembuh.
Pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada perdarahan subarachnoid adalah dengan memastikan tanda vital, seperti pernapasan dan denyut jantung aman, misalnya dengan memasang alat bantu napas. Selanjutnya, dokter akan menghentikan perdarahan dan menurunkan tekanan di dalam kepala yang dapat menyebabkan kerusakan pada otak melalui metode bedah kepala. Namun, bila perdarahan subarachnoid terjadi akibat aneurisma, maka dokter akan melakukan prosedur pembedahan. Selain tindakan bedah, dokter juga akan memberikan obat-obatan pada pengidap yang bermanfaat untuk meredakan gejala dan membantu penyembuhan perdarahan subarachnoid.
Kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang perdarahan subarachnoid, tanyakan saja langsung kepada ahlinya lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa ngobrol tentang masalah kesehatan apapun dengan dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan