Mitos atau Fakta, Penyakit Lyme Lebih Sering Ditemui di Eropa dan Amerika Utara
Halodoc, Jakarta - Penyakit lyme memang lebih sering ditemui di daerah Inggris (dan di beberapa bagian benua Eropa lainnya) serta di Amerika Utara. Gigitan hewan kecil jenis kutu lah yang menjadi penyebab ditularkannya bakteri Borrelia burgdorferi hingga menjadi infeksi. Selain Borrelia burgdorferi, ada beberapa jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan lyme disease ini. Di antaranya adalah Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii. Bakteri-bakteri ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di seluruh dunia.
Saat seseorang terkena gigitan kutu kaki hitam, bakteri yang ada di dalamnya akan langsung menyebar ke seluruh organ tubuh, mulai dari sistem saraf, otot, sendi, bahkan hingga jantung. Saat terkena penyakit ini, maka gejala yang biasanya muncul adalah ruam pada kulit. Biasanya, untuk dapat menularkan bakteri penyebab lyme disease, kutu harus menempel pada kulit selama 36-48 jam. Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti bahwa penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia.
Penyakit lyme awalnya ditemukan pada 1975, setelah peneliti meneliti mengapa sejumlah anak-anak yang didiagnosis dengan juvenile rheumatoid arthritis di Lyme, Connecticut, dan dua kota tetangga lainnya. Sebagian besar anak-anak yang terkena penyakit lyme ini tinggal dan bermain di daerah hutan, tempat kutu-kutu itu hidup. Saat terkena gangguan Lyme, maka gejala yang muncul adalah ruam pada kulit.
Baca Juga: 4 Hal yang Menyebabkan Penyakit Lyme
Di Eropa, ruam kulit yang mirip dengan penyakit Lyme telah ditemukan pada abad ke-20. Penyakit Lyme mungkin telah menyebar dari Eropa ke Amerika Serikat pada awal 1900-an. Namun, ahli kesehatan hanya baru-baru ini mengakuinya sebagai penyakit yang berbeda.
Pada masa awal penyebaran bakteri penyakit lyme ini, tikus kecil dan rusa berperan dalam siklus hidup kutu pembawa bakteri. Nimfa dan kutu dewasa dapat mengirimkan bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme.
Baca juga: Perlu Tahu Lyme yang Diakibatkan Gigitan Kutu
Muncul Kemerahan dan Radang Kulit
Gejala penyakit lyme akan muncul 3-30 hari setelah kutu kaki hitam menggigit. Gejala awal yang paling mudah dikenali adalah muncul kemerahan dan peradangan pada kulit yang lama-kelamaan menyebar. Sebagian besar pengidap penyakit lyme, mereka tidak merasakan sakit atau gatal pada area kulit yang ruam. Namun ruam kulit yang disebabkan oleh penyakit ini memiliki bentuk yang khas, terlihat menyebar tapi memudar di bagian tengah, serta tampak seperti bentuk target sasaran.
Selain gejala di atas, masih banyak gejala awal yang dapat kamu kenali ketika penyakit lyme menyerang, di antaranya:
-
Demam.
-
Sakit kepala.
-
Nyeri otot dan sendi.
-
Leher kaku.
-
Kelelahan.
-
Ruam muncul pada bagian lain tubuh dan lebih jelas terlihat.
-
Rasa sakit semakin parah, termasuk sakit kepala, serta sakit pada leher dan sendi.
-
Kehilangan kendali pada ekspresi wajah (facial palsy).
-
Bengkak pada sendi yang menyerupai arthritis.
-
Radang pada hati (hepatitis).
-
Radang pada mata.
-
Mual dan muntah.
-
Detak jantung yang tidak teratur.
-
Sesak napas.
-
Radang pada otak dan saraf tulang belakang.
-
Masalah dengan short term memory.
Baca juga: Ketahui 3 Tanda Kena Penyakit Lyme
Hewan kecil seperti kutu memang tidak boleh disepelekan keberadaanya. Karena sangat memungkinkan mereka membawa bakteri penyakit yang tidak baik bagi kesehatan kamu.
Jika kamu mengalami gejala awal penyakit lyme seperti di atas, sebaiknya segera lakukan tanya jawab dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kini, berdiskusi dengan dokter dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Mudah kan? Ayo, download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan