Mitos atau Fakta, Mandi Malam Memicu Paru-Paru Basah?
“Mandi malam disebut-sebut dapat memicu kondisi paru-paru basah. Benarkah penyakit tersebut yang umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri dan virus, bisa dipicu gegara sering mandi di malam hari?”
Halodoc, Jakarta – Informasi tentang mandi malam bisa memicu penyakit paru-paru basah telah lama berkembang. Tak sedikit orang yang khawatir akan kabar angin tersebut. Nah, faktanya, paru-paru basah atau pneumonia disebabkan oleh peradangan yang menyerang bagian kantung udara pada paru-paru. Kondisi tersebut mengakibatkan kantung terisi cairan atau nanah, sehingga seseorang kesulitan bernapas.
Perlu diketahui, peradangan paru-paru ini tidak terjadi akibat mandi pada malam hari, melainkan infeksi yang disebabkan bakteri, virus, atau jamur. Mandi pada malam hari justru baik untuk pengidap pneumonia, karena bisa melancarkan jalan napas. Dengan begitu tidur pun jadi lebih nyenyak.
Fakta tentang Penyebab Paru-paru Basah
Banyak kuman atau bakteri yang dapat menyebabkan paru-paru basah atau pneumonia. Penyebab yang paling umum adalah bakteri dan virus dari udara yang kamu hirup. Tubuh biasanya mencegah kuman menginfeksi paru-paru. Namun, terkadang bakteri dan virus dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh, meskipun secara umum kesehatan tubuh sedang baik-baik saja.
Sebenarnya ada lebih dari 30 penyebab pneumonia. Namun, berikut ini adalah penyebab utama pneumonia yang sering dilaporkan:
- Pneumonia bakteri
Jenis ini disebabkan oleh berbagai bakteri, umumnya Streptococcus pneumoniae. Kondisi ini biasanya terjadi ketika tubuh melemah dalam beberapa hal. Misalnya penyakit, gizi buruk, usia tua, atau gangguan kekebalan, dan bakteri dapat masuk ke paru-paru.
Pneumonia bakteri dapat mempengaruhi segala usia, tapi lebih berisiko pada mereka dengan:
- Kecanduan alkohol.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Baru menjalani operasi.
- Memiliki penyakit pernapasan atau infeksi virus.
- Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
- Pneumonia virus
Pneumonia jenis ini disebabkan oleh berbagai virus, termasuk flu (influenza). Flu adalah penyebab pada sebagian besar (sekitar sepertiga) dari semua kasus pneumonia. Seseorang lebih mungkin terkena pneumonia bakteri jika mengidap pneumonia virus.
Namun, COVID-19 saat ini juga termasuk dalam penyebab pneumonia virus. Pneumonia virus biasanya bersifat ringan, tapi dalam beberapa kasus bisa menjadi sangat serius. Terlebih karena adanya COVID-19 yang dapat menyebabkan pneumonia menjadi semakin parah.
- Pneumonia mikoplasma
Jenis ini memiliki gejala dan tanda fisik yang agak berbeda. Pneumonia mikoplasma juga disebut sebagai pneumonia atipikal. Penyebabnya adalah bakteri Mycoplasma pneumoniae. Penyakit tersebut umumnya menyebabkan pneumonia ringan dan luas, yang mempengaruhi semua kelompok umur.
- Pneumonia lainnya
Ada juga jenis pneumonia lain yang kurang umum yang kemungkinan disebabkan oleh infeksi lain, termasuk jamur.
Gejala Paru-paru Basah yang Harus Diwaspadai
Tanda dan gejala paru-paru basah bervariasi, mulai dari ringan hingga berat. Tingkat gejala juga tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kuman yang menyebabkan infeksi, usia, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Tanda dan gejala ringan sering kali mirip dengan pilek atau flu, tapi berlangsung lebih lama.
Berikut ini tanda dan gejala pneumonia:
- Nyeri dada saat bernapas atau batuk.
- Kebingungan atau perubahan kesadaran mental, terutama pada orang lansia (lanjut usia).
- Batuk yang disertai dahak.
- Kelelahan.
- Demam, berkeringat, dan menggigil kedinginan.
- Suhu tubuh lebih rendah dari normal, terutama pada lansia.
- Mual, muntah, atau diare.
- Sesak napas.
Itulah fakta tentang penyebab paru-paru basah. Jika kamu memiliki gejala seperti pneumonia, sebaiknya segera tanya dokter di aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!