Halodoc, Jakarta – Siapa yang tidak menyukai makanan manis? Terkadang mengonsumsi makanan manis dapat membantu kamu untuk meningkatkan perubahan hati menjadi lebih baik. Namun, banyak yang mengatakan sebaiknya batasi pengonsumsian makanan manis, apalagi pada anak-anak karena dikhawatirkan dapat menyebabkan sugar rush. Kondisi ini dipercaya sebagai efek samping ketika seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung gula terlalu banyak. 

Baca juga: Inilah Manfaat Mengonsumsi Makanan Manis

Biasanya, seseorang yang mengalami sugar rush akan memiliki keaktifan yang berlebihan pada fisik maupun psikologis atau hiperaktif. Baik anak-anak maupun orang dewasa memang sebaiknya tidak mengonsumsi makanan manis secara berlebihan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis dapat menimbulkan berbagai risiko penyakit kronis, seperti obesitas. Namun, apakah benar makanan manis dapat memberikan efek sugar rush? Tidak ada salahnya simak ulasan mengenai sugar rush, di sini.

Sugar Rush, Mitos atau Fakta?

Terkadang saat mengalami kelelahan, emosi, hingga suasana hati yang kurang baik, salah satu hal yang bisa meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik adalah mengonsumsi sesuatu yang manis. Baik itu makanan, minuman, maupun camilan yang memiliki kandungan gula. Selain dinilai cukup efektif untuk meningkatkan suasana hati, mengonsumsi makanan manis juga dianggap dapat menimbulkan efek samping, seperti sugar rush.

Sugar rush dikenal sebagai kondisi di mana seseorang akan menjadi lebih aktif atau hiperaktif setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis. Tidak hanya pada anak-anak, efek samping ini juga dapat dialami oleh orang dewasa. Namun, benarkah sugar rush merupakan efek samping makanan manis? Gula memang menjadi salah satu tambahan makanan yang rentan timbulkan berbagai efek negatif untuk kesehatan, tetapi gula tidak dapat memicu kondisi aktif maupun hiperaktif secara tiba-tiba.

Baca juga: Ketahui Batas Kadar Gula Normal untuk Tubuh

Para ilmuwan mengkaji ulang sebuah penelitian, setelah sebelumnya pada tahun 1970-an seorang ahli alergi Amerika, Benjamin Feingold, menghapus tambahan gula pada makanan anak-anak karena dinilai memicu kondisi hiperaktif. Pada tahun 1995, meta analisis dari 23 penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association menyebutkan bahwa gula tidak menyebabkan efek apapun pada anak-anak.

Tidak hanya itu, sebuah penelitian dalam Neuroscience & Biobehavioral Reviews, menganalisis 31 penelitian dari 1.259 partisipan mengenai hubungan mengonsumsi karbohidrat dan pengaruh suasana hati. Hasilnya? Mengonsumsi karbohidrat atau gula secara berlebihan ternyata dapat menyebabkan efek samping kelelahan. Tentu ini sangat berlawanan dengan kondisi sugar rush. Para peneliti yang membuat penelitian ini berharap bahwa masyarakat akan lebih sadar bahwa sugar rush, hanyalah sebuah mitos dan lebih peduli terhadap kesehatan dengan membatasi asupan gula karena berisiko timbulkan penyakit pada tubuh.

Dampak Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

Bukan sugar rush, sebaiknya ketahui beberapa dampak yang bisa kamu alami pada kesehatan ketika terlalu banyak mengonsumsi gula, seperti:

1.Obesitas

Mengonsumsi gula secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas.

2.Gangguan Jantung

Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, salah satunya risiko gangguan jantung. Selain itu, pengonsumsian gula secara berlebihan dapat menyebabkan aterosklerosis.

3.Jerawat

Tahukah kamu bahwa mengonsumsi gula terlalu banyak tingkatkan risiko jerawat? Hal ini disebabkan peningkatan gula darah dan insulin yang menyebabkan peningkatan hormon androgen, produksi minyak, serta peradangan kulit yang dapat berperan dalam menimbulkan jerawat.

Baca juga: 4 Jenis Makanan Manis untuk Pengidap Diabetes

Itulah beberapa dampak yang bisa dialami jika kamu terlalu banyak mengonsumsi gula. Sebaiknya batasi pengonsumsian gula per harinya agar kesehatan tubuh tetap terjaga. Kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai asupan gula harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Kamu juga bisa cari tahu tambahan makanan lainnya yang memiliki manis alami, sehingga dapat menghindari pengonsumsian gula.

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. 11 Reasons Why Too Much Sugar is Bad for You.

The Guardian. Diakses pada 2020. Do Children Really Get Sugar Rushes?

National Library of Medicine. Diakses pada 2020. Sugar Rush or Sugar Crash? A Meta Analysis of Carbohydrate Effects on Mood.