Mitos atau Fakta Makan Protein Berlebihan Bisa Buat Gemuk
Halodoc, Jakarta – Tak dapat dimungkiri, asupan protein memainkan peran yang cukup penting untuk setiap sel dalam tubuh. Dengan kata lain, mencukupi asupan protein yang dibutuhkan tubuh sangat dianjurkan dan bisa mendatangkan manfaat yang baik. Namun sebaiknya, konsumsi protein tidak dilakukan dengan berlebihan.
Sebenarnya, tubuh manusia membutuhkan cukup banyak protein dalam satu hari. Sebab, nutrisi tersebut diperlukan untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak. Mulai dari membuat enzim, hormon, membangun tulang, otot, hingga kulit dan darah.
Kendati dibutuhkan dalam jumlah besar, tapi tetap ada aturan dan jumlah asupan protein yang harus diperhatikan. Sebab, jumlah kebutuhan protein bisa berbeda-beda antara satu orang dan orang lainnya, tergantung dari usia dan jenis kelamin. Tak hanya itu, aktivitas harian dan kondisi kesehatan juga berpengaruh pada besarnya jumlah protein yang dibutuhkan tubuh.
Selalu memenuhi jumlah kebutuhan tubuh terhadap protein bisa menghindari tubuh dari dampak yang tidak diinginkan. Pasalnya, kurang mengonsumsi protein bisa memicu rambut rontok, susah pulih saat sedang sakit, dan rentan terkena infeksi.
Benarkah Konsumsi Protein Berlebihan bisa Buat Gemuk?
Laman Prevention menuliskan sebuah studi dari Journal Clinical Nutrition yang menyebut bahwa mengonsumsi makanan protein berlebih juga bisa memicu naiknya berat badan. Dalam studi tersebut, orang yang menjalani diet dengan lebih 20 persen protein, terutama hewani, mengalami kenaikan berat badan hingga lebih dari 10 persen dibandingkan dengan orang yang diet dengan kurang dari 15 persen protein.
Protein dikenal sebagai nutrisi yang bisa membuat perut terasa kenyang lebih lama dan bisa membantu membentuk otot tubuh. Hal itu disebut juga bisa meningkatkan potensi pembakaran kalori tubuh. Namun perlu diingat, berlebihan dalam mengonsumsi makanan yang mengandung protein ternyata bisa berujung pada masalah kesehatan. Sebab, terlalu banyak mengonsumsi protein bisa mengacaukan kemampuan tubuh dalam melakukan metabolisme glukosa, hingga menyebabkan gangguan fungsi ginjal.
Kelebihan protein juga tidak baik bagi tubuh. Berikut beberapa dampak kelebihan protein dalam tubuh:
1. Merusak Ginjal
Berlebihan dalam mengonsumsi protein ternyata bisa meningkatkan risiko kerusakan ginjal. Sebab mengonsumsi protein berlebih, apalagi jika disertai dengan pembatasan karbohidrat bisa menyebabkan penumpukan keton. Penumpukan yang terjadi bisa membahayakan ginjal.
2. Risiko Penyakit Jantung
Berlebihan dalam asupan protein juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Terutama protein yang didapat dari mengonsumsi daging merah dan produk olahan susu berlemak.
3. Osteoporosis
Tahukah kamu, ternyata kebanyakan mengonsumsi protein bisa meningkatkan risiko osteoporosis, lho! Sebab, kelebihan protein bisa membuat tubuh memproduksi sulfat dan zat kimia yang dapat menyebabkan kalsium terlepas dari tulang.
Kekurangan kalsium bisa mengakibatkan tulang rentan mengalami masalah, terutama osteoporosis. Risiko lepasnya kalsium dari tulang ini lebih rentan terjadi jika mengonsumsi protein hewani daripada protein nabati. Namun jika dikonsumsi secukupnya, nutrisi yang satu ini sangat baik untuk menjaga kesehatan tulang.
Dengan kata lain, anggapan bahwa konsumsi protein bisa membuat tubuh gemuk bisa benar bisa tidak, karena tergantung dari jumlah dan jenis protein yang dikonsumsi. Hanya saja yang perlu diingat, berlebihan dalam mengonsumsi zat gizi yang satu ini bisa memicu dampak buruk bagi kesehatan tubuh.
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja! Sampaikan masalah seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Dokter bisa dihubungi melalui Video/Voice Call dan Chat. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Baca juga:
- Ini Jumlah Protein yang Dibutuhkan untuk Diet
- 7 Tanda Tubuh Kekurangan Asupan Protein
- 4 Makanan Sumber Protein Nabati yang Baik untuk Tubuh
- 5 Tips Tetap Kuat Tahan Lapar Saat Puasa Tanpa Kekurangan Nutrisi