Mitos atau Fakta, Kortikosteroid Bisa Sebabkan Jerawat?
"Kortikosteroid bisa menimbulkan sejumlah efek samping apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Salah satu efek yang mungkin timbul adalah jerawat."
Halodoc, Jakarta – Kortikosteroid adalah obat yang cara kerjanya meniru atau menekan produksi hormon kortisol di dalam tubuh. Obat ini berfungsi mengurangi peradangan dan meredakan gejala penyakit tertentu.
Namun, ada anggapan bahwa pemakaian kortikosteroid bisa memicu timbulnya jerawat. Benarkah demikian? Simak informasi selengkapnya berikut ini!
Benarkah Kortikosteroid Menyebabkan Jerawat?
Faktanya, penggunaan kortikosteroid dalam jangka panjang dapat menyebabkan timbulnya jerawat pada sebagian orang. Efek samping ini disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada kulit akibat konsumsi kortikosteroid.
Pasalnya, obat ini dapat mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh, termasuk hormon yang terlibat dalam pengaturan produksi minyak di kulit. Ketika produksi minyak berlebihan terjadi, pori-pori kulit dapat tersumbat, sehingga timbul lah jerawat.
Tips Mencegah Jerawat Selama Mengonsumsi Kortikosteroid
Meski bisa memicu jerawat, ada sejumlah tips yang bisa kamu coba untuk mencegahnya. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan, antara lain:
1. Jaga kebersihan kulit wajah
Bersihkan wajah secara teratur dengan pembersih yang lembut dan tidak mengiritasi. Hindari menggosok atau menggaruk kulit yang dapat menyebabkan peradangan lebih lanjut.
2. Gunakan produk non-komedogenik
Pilih produk perawatan kulit yang berlabel non-komedogenik alias tidak menyumbat pori-pori kulit. Hindari penggunaan produk berbasis minyak yang dapat memperparah jerawat.
3. Hindari memencet atau menggaruk jerawat
Usahakan untuk tidak memencet atau menggaruk jerawat. Hal ini justru bisa memperparah infeksi dan peradangan.
4. Meminimalisir pemakaian produk berat pada wajah
Selama menggunakan kortikosteroid, hindari penggunaan produk kosmetik berat atau berminyak yang dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk jerawat.
5. Konsumsi makanan sehat
Konsumsi makanan bergizi seimbang juga penting untuk mencegah jerawat. Hindari makanan yang dapat memicu peradangan, seperti makanan berlemak tinggi dan makanan olahan.
6. Minum air yang cukup
Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan minum air yang cukup setiap hari. Air membantu menjaga kelembapan kulit dan membantu proses detoksifikasi.
7. Hindari paparan sinar matahari berlebihan
Sinar matahari dapat memperburuk jerawat dan meningkatkan risiko hiperpigmentasi. Gunakan tabir surya dengan SPF dan hindari paparan sinar matahari langsung selama penggunaan kortikosteroid.
Jika sudah terlanjur berjerawat, maka kamu perlu mengetahui Bagaimana Cara Menghilangkan Jerawat yang Membandel.
Waspadai Potensi Efek Samping Lainnya
Selain jerawat, pemakaian kortikosteroid dalam jangka panjang juga bisa memicu berbagai efek samping lainnya, seperti:
1. Penurunan kepadatan tulang
Pemakaian kortikosteroid dalam waktu lama dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang (osteoporosis). Kondisi ini bisa meningkatkan risiko patah tulang.
2. Rentan terkena infeksi
Kortikosteroid dapat menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat seseorang rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan jamur.
3. Peningkatan risiko diabetes
Obat ini juga bisa mempengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh. Alhasil, kondisi ini meningkatkan risiko diabetes atau memperburuk kontrol gula darah bagi mereka yang sudah mengidapnya.
4. Kenaikan berat badan
Penggunaan kortikosteroid dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan retensi cairan. Kedua faktor ini berkontribusi pada kenaikan berat badan.
5. Peningkatan tekanan darah
Obat ini dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga berisiko menyebabkan penyakit jantung dan stroke.
6. Gangguan hormonal
Pemakaian kortikosteroid dalam jangka panjang dapat mengganggu produksi hormon alami dalam tubuh. Hal ini bisa memicu gangguan hormon seperti peningkatan produksi hormon kortisol (Cushing’s syndrome).
7. Gangguan tidur
Beberapa orang dapat mengalami kesulitan tidur atau gangguan tidur lainnya akibat penggunaan kortikosteroid jangka panjang.
8.Perubahan mood dan kecemasan
Obat ini dapat memengaruhi keseimbangan kimia otak, sehingga bisa memicu perubahan suasana hati, kecemasan, atau depresi pada sebagian individu.
Penting untuk dicatat bahwa efek sampingnya dapat bervariasi antara individu. Semuanya tergantung pada dosis, durasi penggunaan, dan kondisi kesehatan masing-masing.
Oleh sebab itu, konsultasikan dengan dokter di Halodoc sebelum menggunakan kortikosteroid. Kamu juga wajib mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label dan resep yang diberikan oleh dokter.
Referensi:
Journal of the American Academy of Dermatology. Diakses pada 2023. Adverse Effects of Topical Glucocorticosteroids.
National Eczema Association. Diakses pada 2023. Steroids.
DermNet NZ. Diakses pada 2023. Topical corticosteroids.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan