Mitos atau Fakta Cengkeh Bisa untuk Mengobati Kolera
"Jangan sepelekan kondisi kolera. Kolera yang tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi. Cengkeh menjadi salah satu obat herbal yang dinilai efektif untuk mengatasi kolera karena memiliki kandungan anti bakteri di dalamnya."
Halodoc, Jakarta – Sebaiknya jangan sepelekan kondisi diare yang berlangsung cukup lama, dengan gejala lainnya, seperti kram perut. Kondisi ini bisa saja menandakan kamu mengalami kolera. Kolera adalah diare yang terjadi akibat infeksi bakteri. Jika tidak teratasi dengan baik, kolera dapat mengakibatkan dehidrasi.
Baca juga: Ini Gejala Seseorang Terkena Kolera yang Harus Diketahui
Maka dari itu, jangan ragu segera lakukan pemeriksaan jika kamu merasakan beberapa gejala terkait kolera untuk mendapatkan penanganan tepat.
Penanganan kolera bisa menggunakan antibiotik. Selain pengobatan medis, bisakah mengatasi kolera dengan obat alami, seperti cengkeh? Yuk, simak ulasannya mengenai mitos atau fakta cengkeh untuk pengobatan kolera, di sini!
Mitos dan Fakta Cengkeh untuk Kolera
Banyak yang percaya bahwa cengkeh menjadi salah satu rempah yang terbilang ampuh untuk mengatasi beberapa gangguan kesehatan. Kenyataannya, cengkeh merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak kandungan di dalamnya.
Cengkeh memiliki kandungan mangan yang cukup tinggi. Mangan sendiri dalam tubuh bertugas untuk mengelola enzim yang dapat memperbaiki tulang dan memproduksi hormon. Selain itu, mangan juga bisa berfungsi sebagai antioksidan yang membantu tubuh menangkal paparan radikal bebas.
Tidak hanya itu, nyatanya cengkeh juga menjadi sumber yang baik bagi berbagai nutrisi dan vitamin, seperti vitamin K, kalium, dan juga eugenol. Lalu, dengan memiliki banyak kandungan yang baik bagi kesehatan, bisakah cengkeh mengobati kolera?
Fakta bahwa cengkeh bisa membuat kondisi tidak nyaman akibat kolera berkurang.
Cengkeh memiliki kandungan anti bakteri di dalamnya. Dengan begitu, mengonsumsi cengkeh mampu mengatasi bakteri Vibrio cholerae yang menyebabkan munculnya gejala kolera.
Dalam Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences, mengatakan bahwa ekstrak cengkeh di uji secara in vitro untuk aktivitas antibakterinya terhadap beberapa jenis bakteri, salah satunya Vibrio cholerae. Hasilnya, menunjukkan sensitivitas yang baik terhadap jenis bakteri ini.
Baca juga: Berapa Lama Hingga Muncul Gejala Kolera Setelah Terinfeksi?
Pengobatan Kolera Secara Medis
Meskipun begitu, tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan jika kamu mengalami beberapa gejala terkait dengan kolera.
Umumnya, pengidap kolera akan mengalami gejala, seperti diare yang terjadi secara tiba-tiba dengan feses yang sangat cair. Kondisi ini tentunya sangat membahayakan karena dapat menyebabkan dehidrasi.
Selain itu, mual dan muntah juga bisa menjadi gejala awal dari kolera. Mual dan muntah juga bisa terjadi dalam waktu yang cukup lama sehingga memerlukan penanganan.
Pengidap kolera juga sangat rentan mengalami kondisi kelelahan, mulut kering, kehausan, tekanan darah rendah, dan juga perubahan detak jantung.
Segera lakukan pemeriksaan fisik dan juga tes lanjutan, seperti pemeriksaan feses untuk memastikan kondisi kesehatan.
Jika kamu terdiagnosis mengalami kolera, penanganan utama adalah menghidrasi kembali tubuh.
Setelah itu, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk mengurangi jumlah bakteri dalam tubuh dan pemberian suplemen zinc.
Pencegahan Kolera
Kolera terjadi akibat penularan bakteri Vibrio cholerae yang mudah menyebar melalui air maupun makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Ketika bakteri masuk ke dalam tubuh, bakteri dapat berkembang biak pada usus kecil dan menyebabkan gejala tekait dengan kolera.
Baca juga: Kolera Dapat Menular Melalui Makanan, Ini Penjelasannya
Lalu, apakah kondisi ini bisa dicegah? Kolera menjadi salah satu penyakit yang dapat dicegah penularan maupun penyebarannya.
Jika kamu tinggal bersama dengan pengidap kolera jangan lupa untuk cuci tangan secara rutin, mengonsumsi air bersih dalam kemasan, mengonsumsi makanan yang benar-benar matang, dan konsumsilah buah tanpa kulit.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2021. Cholera.
Healthline. Diakses pada 2021. 8 Surprising Health Benefits of Cloves.
Pakistan Journal of Pharmaceutical Sciences. Diakses pada 2021. Antibacterial Activity of Clove Extracts Against Pathogenic Strains Including Clinically Resistant Isolates of Shigella and Vibrio cholerae.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan