Mitos atau Fakta, Albinisme Disebabkan dari Faktor Genetik
Halodoc, Jakarta - Albino, atau yang lebih dikenal dengan sebutan albinisme merupakan kondisi yang terjadi saat seseorang terlahir dengan melanin yang kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Melanin sendiri merupakan pigmen yang dihasilkan tubuh untuk menentukan warna kulit seseorang. Bukan hanya kulit saja yang terlihat pucat, seseorang dengan kondisi ini juga memiliki warna rambut dan iris mata yang berbeda dibanding dengan manusia pada umumnya.
Melanin bukan hanya menjadi penentu warna kulit, rambut, dan iris mata saja, tetapi juga memengaruhi perkembangan saraf optik pada fungsi penglihatan. Jadi, seseorang dengan kondisi albinisme juga dapat mengalami gangguan penglihatan bawaan sejak lahir. Lantas, apa saja faktor risiko albinisme yang perlu diketahui? Apakah faktor genetik berperan penting dalam hal ini? Berikut pembahasannya!
Baca juga: Adakah Dampak Kesehatan Akibat Albinisme?
Genetik Menjadi Satu-Satunya Faktor Risiko Albinisme
Albinisme merupakan kondisi yang sudah dialami seseorang sejak ia dilahirkan. Salah satu faktor yang berperan penting dalam menentukan kondisi ini adalah faktor genetik dari kedua orangtua. Jika kamu memiliki faktor risiko albinisme tersebut, kemungkinan besar kondisi tersebut akan diturunkan pada anak cucumu kelak. Hal tersebut terjadi karena, beberapa gen memberikan instruksi untuk membuat satu dari beberapa protein yang terlibat dalam produksi melanin.
Melanin sendiri diproduksi oleh sel-sel yang disebut dengan melanosit, yaitu sel yang berada di kulit, rambut, dan mata. Nah, albinisme dapat terjadi karena mutasi salah satu gen tersebut. Mutasi tersebut menyebabkan tubuh tidak memproduksi sedikit melanin, atau bahkan tidak sama sekali. Akibatnya, anak terlahir dengan sejumlah ciri fisik albinisme.
Baca juga: Albinisme Bisa Sebabkan Gangguan pada Penglihatan
Ciri Fisik yang Tampak pada Seorang Albinisme
Seperti pada penjelasan sebelumnya, saat tubuh kekurangan melanin, maka hal tersebut akan mempengaruhi warna kulit, mata, rambut, juga fungsi penglihatan. Intensitas gejala yang muncul akan tergantung pada jumlah produksi melanin yang diproduksi. Umumnya, gejala akan memicu hipopigmentasi pada kulit, yaitu warna kulit yang sangat terang dibanding dengan manusia pada umumnya.
Namun, ada beberapa kasus juga yang membuat seorang albinisme memiliki warna kulit dan rambut yang hampir mirip dengan manusia pada umumnya. Begini ciri khas seorang albinisme:
1.Tanda Fisik Seorang Albinisme
Dari fisik pengidap albinisme akan ditandai dengan warna rambut, alis dan bulu mata yang sangat terang. Ketiganya bisa berwarna cokelat, kuning, atau putih. Begitu juga dengan warna kulit. Sedangkan untuk iris mata, seorang albinisme dapat ditandai dari warna cokelat, biru terang, atau kemerahan. Tanda fisik tersebut merupakan tanda paling umum, sehingga sangat mudah untuk dikenali. Pada beberapa kasus, warna dapat bertambah gelap seiring dengan usia.
2.Tanda pada Mata
Selain warnanya yang mencolok. Seorang albinisme akan mengalami gangguan pada mata sejak lahir. Kondisi tersebut akan menyebabkan penurunan fungsi penglihatan, gerakan mata tidak terkendali, mata sensitif terhadap cahaya, rabun dekat, astigmatisme atau mata silinder, miopi atau rabun jauh, bahkan kebutaan permanen. Kondisi tersebut akan sangat memengaruhi anak-anak dan akan membaik seiring dengan bertambahnya usia.
Baca juga: Tips Simpel Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak dengan Albinisme
Periksakan diri ke rumah sakit terdekat jika kamu atau orang terdekatmu mengalami albinisme, sering mimisan, mudah memar, atau mengalami infeksi. Kondisi-kondisi tersebut merupakan tanda jika kamu mengidap kondisi albinisme yang berbahaya. Pemeriksaan yang tepat akan mencegah kondisi semakin bertambah parah serta komplikasi yang bisa saja muncul.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2020. Albinism.
Medline Plus. Diakses pada 2020. Albinism.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Albinism.
Healthline. Diakses pada 2020. Albinism.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan