Mirip Kehamilan Asli, Mengapa Hamil Anggur Terjadi?
Halodoc, Jakarta – Kehamilan adalah kondisi yang dinantikan oleh wanita setelah pernikahan. Namun, kebahagiaan bisa berubah menjadi kesedihan ketika dokter mengatakan kehamilan yang dialami adalah kehamilan anggur. Lalu, apa yang dimaksud dengan kehamilan anggur?
Hamil anggur atau molar pregnancy adalah tumor yang berkembang dalam rahim. Hamil anggur bisa terjadi karena adanya pembuahan yang tidak sempurna. Sel telur yang dibuahi harusnya bisa berkembang menjadi janin. Pada kasus kehamilan anggur, sel telur berkembang menjadi jaringan abnormal berupa gelembung yang berisi cairan seperti anggur.
Baca juga: Inilah Bedanya Hamil Anggur dan Hamil di Luar Kandungan
Kesalahan materi genetik yang terkandung dalam sel sperma dan sel telur adalah penyebab seorang wanita bisa memiliki kehamilan anggur. Tidak hanya itu, riwayat wanita yang pernah mengalami hamil anggur berisiko mengalami kehamilan anggur di kehamilan selanjutnya. Hamil anggur dibedakan menjadi dua jenis:
-
Hamil Anggur Komplit
Hamil anggur yang terjadi setelah pembuahan dan sel telur telah berkembang menjadi jaringan abnormal.
-
Hamil Anggur Parsial
Hamil anggur parsial terjadi karena sel telur dibuahi oleh dua sperma. Ketika menjadi janin, plasenta nyatanya tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk perkembangan janin.
Biasanya, kehamilan anggur memiliki gejala yang hampir mirip dengan kehamilan biasa. Sehingga hal ini sering membuat wanita mengira bahwa dirinya tengah mengandung janin. Kehamilan anggur tidak dapat dideteksi pada masa awal kehamilan. Namun, ada beberapa hal yang membuat hamil anggur terasa berbeda dengan kehamilan biasa.
Pada wanita dengan kondisi hamil anggur perdarahan terasa lebih sering dan banyak dibandingkan dengan kehamilan biasa. Tingkatan mual dan muntah yang lebih parah dibanding hamil biasa. Sebaiknya perhatikan keputihan atau cairan yang muncul dari Miss V, keputihan yang tidak normal bisa menjadi salah satu tanda indikasi kehamilan anggur. Hal yang paling terlihat adalah ketika seorang wanita mengalami kehamilan anggur ditandai dengan tidak adanya gerakan atau detak jantung yang dideteksi seperti kehamilan pada umumnya.
Baca juga: Apa Itu Hamil Anggur dan Bagaimana Mencegahnya?
Faktor yang Meningkatkan Hamil Anggur
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan hamil anggur, di antaranya:
-
Usia
Usia ibu saat hamil meningkatkan risiko hamil anggur. Wanita hamil yang memiliki usia di atas 40 tahun berisiko mengalami kehamilan anggur. Biasanya, usia meningkatkan risiko kehamilan anggur lengkap. Sedangkan hamil anggur parsial jarang disebabkan oleh masalah usia.
-
Keguguran
Ketika seorang wanita pernah mengalami keguguran, maka kehamilan selanjutnya berisiko mengalami hamil anggur.
-
Pernah Mengalami Hamil Anggur
Ketika seorang wanita pernah mengalami hamil anggur sebelumnya, akan meningkatkan risiko hamil anggur di kehamilan selanjutnya. Seseorang yang mengalami kehamilan anggur memiliki risiko 6 kali lebih besar mengalami hamil anggur di kehamilan selanjutnya dibandingkan wanita yang belum pernah mengalami kehamilan anggur.
Sebaiknya selalu jaga kesehatan di awal kehamilan. Perhatikan nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh janin untuk perkembangannya. Konsumsi makanan yang mengandung folat tinggi sangat baik untuk perkembangan janin pada masa kehamilan. Tidak ada salahnya untuk bertanya langsung pada dokter mengenai kehamilan di Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga: Janin Tidak Berkembang, Ini Ciri-Ciri Hamil Anggur
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan