Minus Mata Selalu Bertambah, Bisakah Disembuhkan?
Halodoc, Jakarta – Rabun jauh alias miopi adalah gangguan penglihatan yang menyebabkan mata tidak bisa melihat satu objek dengan jelas. Kondisi yang juga dikenal dengan istilah mata minus ini membuat pengidapnya tidak bisa melihat objek yang berada sedikit lebih jauh dengan jelas. Untuk membantu penglihatan, orang dengan mata minus disarankan untuk mengenakan kacamata.
Sayangnya, tidak semua orang merasa nyaman mengenakan kacamata saat beraktivitas. Selain itu, ada juga informasi yang menyebut bahwa mengenakan kacamata malah bisa membuat mata minus menjadi lebih parah. Namun, hal itu sudah terbukti tidak berkaitan. Minus mata bisa saja bertambah parah, tetapi bukan karena penggunaan kacamata. Lantas, bisakah mata minus disembuhkan? Selengkapnya, baca pembahasannya di bawah ini.
Baca juga: Penyebab Rabun Jauh yang Perlu Diketahui dan Pencegahannya
Mengatasi Gangguan Mata Minus
Mata minus alias miopi bisa bertambah parah. Ada beberapa faktor yang bisa membuat kondisi ini menjadi lebih buruk, salah satunya adalah usia. Rabun jauh menjadi lebih rentan menyerang orang yang sudah memasuki usia lanjut alias lansia. Namun, hingga kini masih belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab kondisi ini bisa menyerang.
Kondisi ini sebaiknya jangan diabaikan agar tidak menjadi lebih parah. Salah satu cara perawatan rabun jauh adalah menggunakan kacamata dengan lensa yang sudah disesuaikan dengan kondisi mata. Kacamata menjadi alat bantu dalam melihat objek agar menjadi lebih jelas. Ada mitos yang menyebut bahwa menggunakan kacamata malah bisa memperparah kondisi mata serta membuat minus bertambah.
Hal itu sama sekali tidak benar. Mungkin, ada sejumlah pengidap rabun jauh yang menjadi kesulitan melihat objek jarak dekat setelah mengenakan kacamata. Namun, hal itu bukan berarti bahwa mata menjadi lebih rusak atau minus bertambah. Hal ini bisa saja terjadi karena kacamata yang kurang pas, jadi cara mengatasinya adalah dengan melepas kacamata sejenak untuk melihat objek dekat.
Baca juga: Periksa Mata Sejak Dini, Kapan Sebaiknya Mulai Dilakukan?
Ada juga yang mempercayai bahwa tidak mengenakan kacamata bisa membuat mata bekerja lebih keras, sehingga mata minus bisa diatasi. Lagi-lagi hal ini adalah informasi yang keliru mengenai rabun jauh. Tujuan penggunaan kacamata atau kontak lensa adalah untuk membantu meningkatkan kemampuan mata dan memperluas jarak pandang.
Sejauh ini, belum ditemukan ad acara yang benar-benar ampuh untuk menyembuhkan kondisi ini. Namun, pada beberapa kondisi mata minus mungkin harus ditangani dengan operasi, yaitu laser-assisted in situ keratomileusis (LASIK). Prosedur ini dilakukan untuk membantu mengoreksi bentuk kornea pada pengidap mata minus.
Sebelumnya perlu diketahui, mata minus terjadi karena mata tidak bisa memfokuskan cahaya dengan tepat pada retina mata. Hal itu yang kemudian memicu muncul gejala utama, yaitu penglihatan menjadi kabur terutama saat melihat benda-benda yang berada jauh. Prosedur LASIK dilakukan untuk membantu memperbaiki hal tersebut.
Bentuk kornea akan diperbaiki, sehingga cahaya yang masuk bisa fokus tepat di retina. Umumnya, setelah menjalani prosedur ini seseorang tidak akan lagi perlu mengenakan kacamata atau lensa kontak. Meski begitu, pemeriksaan harus tetap rutin dilakukan, terutama jika muncul keluhan, seperti gangguan penglihatan yang semakin buruk.
Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Anak
Cari tahu lebih lanjut seputar mata minus dan cara mengatasinya dengan bertanya kepada dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan dan di mana saja. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Nearsightedness.
Healthline. Diakses pada 2020. Nearsightedness (Myopia).
American Optometric Association. Diakses pada 2020. Common Myopia Myths.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan