Meski Bau, Ini 5 Manfaat Konsumsi Jengkol Bagi Tubuh
“Memiliki aroma yang begitu khas, ternyata jengkol juga menyimpan segudang manfaat untuk menunjang kesehatan tubuh, lho! Memang benar, tidak semua orang menyukai konsumsi jengkol karena baunya yang kurang sedap. Namun, kamu tidak boleh melewatkan manfaat yang dimiliki jenis makanan satu ini.”
Halodoc, Jakarta – Jengkol merupakan tanaman yang masuk dalam jenis kacang-kacangan. Memiliki nama latin Archidendron pauciflorum, jengkol punya warna coklat tua dengan aroma yang menurut sebagian besar orang, tidak sedap. Inilah yang menyebabkan jengkol tidak banyak diminati. Tak hanya itu, konsumsi jengkol pun dapat menyebabkan urine mengeluarkan bau yang tidak sedap.
Padahal, meski punya aroma yang mungkin tidak menyenangkan, tetapi siapa sangka ternyata jengkol punya banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Tentunya, asalkan tidak dikonsumsi secara berlebihan, ya. Berikut ini manfaat jengkol yang bisa kamu dapatkan:
- Mengatasi Demam Berdarah
Jengkol juga kaya akan kalsium, protein, fosfor, vitamin A, karbohidrat, vitamin B1, saponin, minyak atsiri, dan senyawa lainnya. Bagian kulit batang, daun, kulit buah, dan biji jengkol juga memiliki kandungan antioksidan, seperti tanin dan flavonoid. Studi yang dimuat dalam Jurnal UIN Suska Riau menunjukkan bahwa ekstrak dari kulit jengkol bisa berfungsi sebagai larvasida yang efektif untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah. Meski begitu, tetap diperlukan studi lainnya yang mampu menunjukkan efektivitas dan khasiat dari jengkol dalam kaitannya dengan penyakit demam berdarah.
- Mencegah Diabetes
Manfaat jengkol lainnya adalah membantu mencegah tubuh dari penyakit diabetes. Ini karena kandungan asam jengkolat, senyawa kimia yang hanya ditemukan pada jengkol dan tidak ada pada tanaman lainnya. Seperti yang ditulis dalam studi yang dimuat di Journal of the Science of Food and Agriculture, kandungan gula yang terdapat pada jengkol bisa dikatakan aman untuk para pengidap diabetes.
Akan tetapi, jengkol sebaiknya tidak dikonsumsi oleh pengidap kelainan ginjal. Pasalnya, asam jengkolat akan membentuk kristal yang tidak dapat larut oleh air. Nah, pengidap kelainan ginjal dianjurkan untuk tidak mengonsumsi jengkol karena ditakutkan ginjal tidak mampu menyaring kristal tersebut sehingga menimbulkan bahaya.
- Mengurangi Risiko Peradangan
Ada pula sebuah penelitian yang dimuat dalam Bangladesh Journal of Pharmacology yang menyatakan bahwa ekstrak dari daun jengkol mengandung sifat antimikroba. Sifat tersebut mampu mengatasi peradangan yang terjadi akibat bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan Microsporum gypseum. Ini artinya, ada bagian dari jengkol yang bisa jadi sangat berkhasiat untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi karena kuman tersebut.
- Mencegah Anemia
Ternyata, jengkol menjadi salah satu makanan sumber zat besi yang membantu memproduksi sel darah merah di dalam tubuh. Ini artinya, jengkol sangat baik untuk membantu mencegah anemia. Bagi wanita, mengonsumsi jengkol ketika menstruasi sangat dianjurkan agar sel darah merah yang terbuang dari tubuh segera tergantikan dengan sel darah merah yang baru. Selain itu, pengidap anemia pun dianjurkan untuk mengonsumsi jengkol.
- Mencegah Sakit Maag
Penelitian lain yang disebutkan dalam Global Journal of Pharmacology menyebutkan bahwa ekstrak dari jengkol juga memiliki manfaat untuk membantu mencegah masalah kesehatan yang berkaitan dengan lambung. Studi tersebut dilakukan pada hewan tikus dan memberikan bukti bahwa tikus yang diberikan perlakuan ekstrak jengkol terhindar dari masalah pencernaan, salah satunya maag.
Ini karena pada kelompok tikus yang mengonsumsi jengkol ditemukan adanya jumlah enzim superoxide dismutase atau SOD yang meningkat. Enzim tersebut memiliki peran penting dalam membantu melindungi bagian dinding lambung dari munculnya luka karena penyakit asam lambung.
Nah, itu tadi beberapa manfaat jengkol yang bisa kamu dapatkan untuk kesehatan tubuh. Kalau masalah kesehatan yang kamu alami tidak segera membaik, kamu bisa langsung membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Sebelumnya, kamu harus download aplikasi Halodoc terlebih dahulu, ya!
Referensi:
Radhiah Shukri, et al. 2011. Diakses pada 2022. Evaluating the toxic and beneficial effects of jering beans (Archidendron jiringa) in normal and diabetic rats. Journal of the Science of Food and Agriculture 91(14): 2697-706.
Hamidun, B., et al. 2013. Diakses pada 2022. Botany, Traditional Uses, Phytochemistry and Pharmacology of Archidendron jiringa: A Review. Global Journal of Pharmacology 7(4):474-478.
Abu Bakar, R., et al. 2012. Diakses pada 2022. Effect of Pithecellobium jiringa as antimicrobial agent. Bangladesh Journal of Pharmacology 7(2).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan