Merkuri dalam Kosmetik Dapat Sebabkan Kanker Kulit?
Halodoc, Jakarta - Penggunaan kosmetik untuk mempercantik diri adalah hal yang umum dilakukan. Meski banyak produk kosmetik yang bagus, tidak jarang juga yang mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri. Kandungan merkuri dalam kosmetik sangat berbahaya, bahkan disebut-sebut bisa menyebabkan kanker kulit.
Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel kanker pada jaringan kulit, dan jenisnya cukup banyak. Lantas, apakah benar merkuri dalam kosmetik bisa menyebabkan kanker kulit? Apa saja bahaya lain dari penggunaan kosmetik bermerkuri? Yuk, simak ulasannya!
Baca juga: Termasuk Kanker Kulit, Inilah Bedanya Karsinoma dan Melanoma
Kanker Kulit dan Berbagai Bahaya Merkuri dalam Kosmetik
Merkuri dalam kosmetik sering kali ditemukan pada produk pemutih kulit. Hal ini karena zat ini diyakini dapat menghambat pembentukan melanin, sehingga membuat kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat. Meski memberikan iming-iming menggiurkan, kandungan merkuri dalam kosmetik berbahaya.
Banyak negara melarang penggunaan kosmetik dan produk kecantikan yang mengandung merkuri, termasuk Indonesia. Terlebih, bahan kimia ini juga dapat dengan mudah diserap kulit dan masuk ke aliran darah.
Melalui laman resminya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), menyatakan bahwa merkuri sangat berbahaya bagi kesehatan, karena merupakan bahan yang bersifat karsinogenik. Artinya, kandungan merkuri dalam kosmetik dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kulit.
Sebab, kulit merupakan karena menjadi bagian tubuh yang pertama kali terpapar, jika kamu menggunakan kosmetik yang mengandung merkuri. Selain itu, merkuri juga memiliki sifat korosif, sehingga membuat lapisan kulit menipis.
Baca juga: 3 Jenis Ikan yang Sebabkan Keracunan Merkuri
Lebih parah lagi, kandungan merkuri dalam kosmetik yang digunakan berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti kerusakan pada saluran pencernaan, sistem saraf, dan berbagai organ tubuh.
Paparan merkuri dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan keracunan merkuri, dengan gejala berupa:
- Sakit kepala.
- Insomnia.
- Menurunnya fungsi kognitif dan daya ingat.
- Tremor.
- Perubahan emosi.
- Gangguan penglihatan, pendengaran, dan bicara.
- Berkurangnya kemampuan indera perasa.
- Melemahnya fungsi koordinasi tubuh.
- Atrofi otot.
- Gagal ginjal.
Tak hanya pada orang dewasa, bayi dan anak-anak juga bisa terkena dampak merkuri dalam kosmetik. Ketika orangtuanya menggunakan kosmetik bermerkuri, lalu berkontak dengan anak, zat tersebut bisa saja menempel pada tangan anak, dan tertelan ketika ia mengisap jarinya.
Pada anak, kondisi keracunan merkuri dikenal dengan sebutan infantile acrodynia atau pink disease. Gejalanya dapat berupa rasa nyeri, serta tangan dan kaki yang berubah menjadi warna merah muda.
Cegah Kanker Kulit dengan Menghindari Kosmetik Bermerkuri
Agar terhindar dari risiko kanker kulit, atau masalah kesehatan lainnya, penting untuk cermat dalam memilih produk kosmetik. Jangan mudah tergiur dengan produk yang menawarkan hasil yang instan, terlebih jika tidak jelas merek dan kualitasnya.
Baca juga: Awas Ibu Hamil Keracunan Merkuri, Ini Dampaknya
Berikut ini tips penting dalam memilih produk, agar terhindar dari merkuri dalam kosmetik:
- Cek nomor izin BPOM. Jika memang aman, produk kosmetik biasanya sudah mengantongi izin BPOM. Cobalah cek nomor BPOM yang tertera pada produk, di laman resmi BPOM. Hindari membeli produk yang tidak mencantumkan nomor BPOM.
- Periksa komposisi pada label. Jika pada komposisi tertera nama zat: mercurous chloride, calomel, mercuric, atau mercurio, sebaiknya jangan dibeli, karena kemungkinan besar mengandung merkuri. Jangan menggunakan produk dengan label berbahasa asing yang tidak umum atau tidak dapat dipahami.
- Perhatikan tekstur. Biasanya, produk kosmetik dengan kadar merkuri tinggi memiliki warna abu-abu atau krem. Meski begitu, ini tidak bisa menjadi satu-satunya patokan.
Itulah sedikit penjelasan mengenai bahaya merkuri dalam kosmetik yang diduga dapat menyebabkan kanker kulit. Agar lebih aman, pastikan untuk membeli produk kosmetik di toko, apotik, atau platform yang tepercaya. Kamu juga bisa membeli produk kosmetik atau obat yang terjamin aman lewat aplikasi Halodoc.
Referensi:
World Health Organization. Diakses pada 2021. Mercury in Skin Lightening Products.
U.S. Food and Drugs Administration. Diakses pada 2021. Mercury Poisoning Linked to Skin Products.
Badan Pengawas Obat dan Makanan. Diakses pada 2021. Penggalangan Komitmen Kosmetik Bebas Merkuri.
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2021. Skin Lightener Containing Mercury Can Cause Serious Health Problems.
Medicine Net. Diakses pada 2021. Mercury Poisoning.
Medscape. Diakses pada 2021. Acrodynia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan