Menyebar ke 5 Negara, Virus Corona Wuhan Berasal dari Ular?
Halodoc, Jakarta – Setelah wabah SARS (secure acute respiratory syndrome) yang pernah terjadi pada tahun 2003, saat ini masyarakat dunia kembali digemparkan dengan wabah virus corona (coronavirus) Wuhan. Virus yang pertama kali terdeteksi di China itu diduga disebarkan oleh ular. Simak penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.
Para ilmuwan percaya bahwa virus Wuhan yang sudah menyebar ke 5 negara, yaitu Thailand, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Amerika Serikat, dapat menular kepada manusia dari ular yang dijual di pasar terbuka di Wuhan. Virus yang dapat menyebabkan pneumonia tersebut pertama kali muncul di kota besar di China tengah tersebut pada bulan Desember 2019, lalu membunuh 17 orang dan menginfeksi hampir 600 orang. Sejak itu, para pelancong yang terinfeksi dari Wuhan telah menularkan virus tersebut ke negara-negara lain.
Menurut laporan awal, sebagian besar pengidap pertama virus Wuhan adalah para pekerja dan pelanggan di pasar makanan laut yang menjual daging olahan dan hewan-hewan liar untuk dikonsumsi, seperti koala, unta, dan reptil. Untuk mengetahui apakah virus itu mungkin berasal dari salah satu hewan tersebut, Wei Ji dan rekan-rekannya di Universitas Peking di Cina membandingkan genom dari lima sampel virus baru dengan 217 virus serupa yang dikumpulkan dari berbagai spesies lainnya.
Dilansir dari Daily Mail, penelitian mereka menunjukkan bahwa jenis virus corona baru terlihat mirip dengan virus yang ditemukan pada ular. Jenis ular yang diduga merupakan sumber virus tersebut adalah ular trait yang banyak ditemukan di China bagian selatan dan Asia Tenggara. Ular yang bernama latin Bungarus multicinctus itu memang terkenal sangat berbisa.
Baca juga: Inilah Bahayanya Konsumsi Daging Mentah Bagi Kesehatan
Dengan menggunakan sampel virus yang diambil dari pengidap, para ilmuwan di China telah menentukan kode genetik virus dan menggunakan mikroskop untuk memotretnya. Patogen yang bertanggung jawab atas wabah ini adalah virus corona baru. Virus ini ada dalam keluarga virus yang sama dengan coronavirus sindrom pernapasan akut parah yang terkenal, yaitu SARS-CoV dan coronavirus sindrom pernapasan Timur Tengah, yaitu MERS-CoV yang telah menelan ratusan korban jiwa dalam 17 tahun terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi nama virus tersebut, yaitu 2019-nCoV.
Baca juga: 5 Penyakit yang Ditularkan dari Hewan
Dari Kelelawar ke Ular
Baik SARS dan MERS diklasifikasikan sebagai penyakit virus zoonosis, yaitu virus yang disebarkan langsung dari hewan. Virus yang telah mengalami serangkaian mutasi genetik dalam tubuh hewan tersebut dapat menginfeksi dan berkembangbiak juga dalam tubuh manusia. Virus tersebut, kemudian dapat ditularkan lagi dari satu orang ke orang lain. Dalam studi lapangan, telah diketahui bahwa sumber asli SARS-CoV dan MERS-CoV adalah kelelawar.
Dalam studi tentang kode genetik 2019-nCoV, ditemukan bahwa virus corona baru ini paling erat kaitannya dengan dua sampel kelelawar yang memiliki jenis coronavirus yang menjadi penyebab SARS dari China. Jadi, ada kemungkinan bahwa kelelawar juga merupakan asal dari 2019-nCoV. Dalam kasus wabah coronavirus 2019 ini, ular diduga mendapatkan infeksi virus corona karena sering berburu kelelawar di alam liar.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan, ular mendapatkan virus dari kelelawar saat mereka disimpan dalam jarak yang berdekatan, seperti yang terjadi di pasar makanan. Virus tersebut akhirnya berpindah dari hewan inang, yaitu kelelawar ke ular, kemudian menginfeksi orang-orang yang mengonsumsi ular tersebut yang dijual di pasar makanan laut lokal di Wuhan.
Baca juga: Kelelawar Bisa Menyebabkan Histoplasmosis, Benarkah?
Virus Bukan Dari Ular, Melainkan Kelelawar
Namun, penelitian dari Wei Ji di atas telah dibantah oleh David Robertson, seorang ahli virologi di Universitas Glasgow di Skotlandia, Menurut Robertson, virus corona cenderung ditemukan pada mamalia. Jadi tidak mungkin virus corona baru datang dari ular. Robertson mengatakan bahwa data penelitian tidak sesuai dengan kesimpulannya. Hasil genetik menunjukkan, virus tersebut berasal dari kelelawar, bukan ular.
Sampai saat ini, tim Wei belum memberi tanggapan lebih lanjut mengenai pendapat dari Robertson. Namun, menemukan dari mana virus corona berasal sangat penting sebagai langkah untuk melindungi orang agar tidak bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi.
Meskipun sampai saat ini sumber asal virus masih belum bisa dipastikan, mengonsumsi hewan liar seperti ular dan kelelawar tidak dianjurkan karena dapat berbahaya bagi kesehatan. Untuk mencegah penyakit virus Wuhan, kamu juga dianjurkan untuk menghindari kontak langsung dengan orang sakit, menggunakan masker N95, serta rajin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
Bila kamu mengalami gejala-gejala, seperti demam, batuk, hingga kesulitan bernapas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu juga bisa menggunakan masker N95 sebagai bentuk pencegahan infeksi virus. Beli maskernya lewat aplikasi Halodoc, lebih praktis dan produk bisa diantar langsung ke rumah.
Referensi:
New Scientist. Diakses pada 2020. Wuhan coronavirus may have been transmitted to people from snakes
Daily Mail. Diakses pada 2020. Humans likely got the deadly Chinese coronavirus from SNAKES sold at the Wuhan market, study suggests
WHO Diakses pada 2020. Coronavirus
Science News. Diakses pada 2020. No, Snakes Probably Aren't The Source of That New Coronavirus in China.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan