Meniere Umum Menyerang Orang Usia 20-an?
Halodoc, Jakarta - Mengalami telinga berdengung ketika berada di dataran tinggi atau ketika hendak lepas landas di pesawat tentu adalah hal yang biasa, ya. Namun, jika kamu terlalu sering mengalaminya, bisa jadi itu tanda bahwa kamu mengidap penyakit meniere.
Penyakit meniere adalah sejenis gangguan pada telinga bagian dalam, yang ditandai dengan seringnya mengalami telinga berdengung (tinnitus), pusing berputar (vertigo), tekanan atau rasa penuh pada bagian dalam telinga, dan hilangnya pendengaran, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Pada beberapa kasus, meniere bahkan dapat menyebabkan hilangnya kemampuan pendengaran secara total, yang tak jarang berujung pada tuli permanen.
Penyebab dan Faktor Risikonya
Meski belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab meniere, para pakar menduga penyakit ini disebabkan oleh adanya ketidaknormalan volume atau komposisi cairan di telinga bagian dalam. Ketidaknormalan biasanya terjadi akibat adanya penyumbatan atau kelainan anatomi pada telinga bagian dalam, yang membuat jumlah cairan menjadi tidak tepat.
Selain karena cairan pada telinga bagian dalam, meniere juga dapat dipicu oleh beberapa hal yang menjadi faktor risiko, berikut ini:
2. Infeksi virus.
3. Genetik.
4. Respon imun yang abnormal.
5. Cedera atau trauma pada bagian kepala.
Siapa yang Berisiko Terserang Meniere?
Gangguan pendengaran satu ini memang dapat terjadi pada siapa saja dan dari golongan usia berapa pun. Namun, berdasarkan kasus yang selama ini terjadi, meniere memang lebih umum terjadi pada mereka yang berada pada rentang usia 20 hingga 50 tahun.
Tergantung tingkat keparahannya, durasi dan frekuensi dari gejala penyakit meniere pun dapat berbeda-beda pada setiap orang. Ada yang mengalami gejalanya hanya beberapa menit, dan ada juga yang hingga beberapa jam. Soal frekuensi pun beragam. Ada yang mengalami gejala dalam beberapa minggu sekali, ada juga yang bahkan beberapa minggu, bulan, atau tahun sekali.
Pilihan Pengobatan yang Dapat Dilakukan
Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan meniere. Namun, beberapa obat pereda gejala, seperti obat untuk vertigo, biasa diberikan dokter, untuk dikonsumsi ketika gejala tersebut muncul. Sejumlah penelitian pun menunjukkan bahwa sebagian besar pengidap meniere merespon terhadap pemberian obat-obatan, meskipun risiko gangguan pendengaran jangka panjang masih sulit untuk dicegah.
Sementara itu, pada beberapa kasus meniere yang berat, beberapa terapi dan prosedur non-invasif berikut biasanya dapat dilakukan:
1. Rehabilitasi Vestibular
Ketika terjadi vertigo, tidak jarang pengidap meniere mengalami gangguan keseimbangan tubuh. Rehabilitasi vestibular pun dapat menjadi solusi untuk mengatasi hal ini, dengan cara membantu tubuh dan otak untuk mengembalikan kemampuan untuk memproses informasi dengan benar.
2. Perangkat Meniett
Alat yang disebut sebagai generator pulsa meniett ini mampu memberikan tekanan ke saluran telinga melalui tabung ventilasi. Pengobatan dengan perangkat ini dapat dilakukan di rumah sebanyak 3 kali sehari selama 5 menit.
3. Alat Bantu Pendengaran
Ketika meniere sudah memengaruhi tajamnya pendengaran, pemasangan alat bantu dengar dapat menjadi solusi. Biasanya, dokter akan merujuk ke audiolog untuk mendiskusikan terlebih dahulu, apakah alat bantu pendengaran dapat menjadi pilihan terbaik atau tidak.
Itulah sedikit penjelasan mengenai gangguan pendengaran meniere. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal penyakit ini atau masalah kesehatan lainnya, jangan ragu untuk menggunakan fitur Contact Doctor pada aplikasi Halodoc, ya. Mudah kok, diskusi dapat dilakukan lewat Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat secara online, kapan dan di mana saja, hanya dengan men-download aplikasi Halodoc di Apps Store atau Google Play Store.
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan