Menguap Tak Hanya Karena Mengantuk, Ini Penyebab Lainnya
"Bukan cuma mengantuk, ada berbagai faktor yang bisa membuat seseorang menguap. Mulai dari rangsangan visual dan suara, regulasi suhu sampai kebosanan."
Halodoc, Jakarta – Mayoritas orang menganggap kalau menguap adalah tanda mengantuk, padahal tidak selalu demikian. Ada banyak faktor yang memicu seseorang untuk menguap.
Faktor-faktor ini bisa mencakup kurang tidur, rangsangan visual atau suara, kurangnya aktivitas fisik sampai kondisi medis. Yuk, pahami lebih dalam soal proses menguap!
Apa Itu Menguap?
Menguap adalah respons alami yang sering terjadi pada manusia. Ketika kamu menguap, biasanya proses ini dimulai dengan membuka mulut lebar-lebar.
Selanjutnya diikuti dengan perasaan relaksasi otot rahang, tenggorokan, dan diafragma.
Sambil menguap, tak jarang seseorang juga sering merentangkan otot-otot, mengambil napas dalam-dalam, dan akhirnya menutup mulut dengan perlahan.
Setelah itu, kamu biasanya akan merasa lebih segar dan waspada.
Ternyata, proses menguap berhubungan erat dengan regulasi suhu tubuh dan sirkulasi darah.
Selama proses ini, aliran udara yang masuk dapat membantu mendinginkan otak, sehingga meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Selain itu, proses ini juga dapat membantu memperlancar sirkulasi darah ke otak dan memberikan dorongan energi dalam waktu singkat.
Penyebab Menguap Lainnya
Salah satu penyebab paling umum adalah kekurangan tidur.
Ketika tubuh merasa lelah, otak memicu respons menguap sebagai upaya untuk mendapatkan lebih banyak oksigen dan meningkatkan kewaspadaan.
Kondisi ini terkait erat dengan penurunan energi dan fokus, dan dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas tidur.
Selain kurang tidur, proses ini juga bisa dipicu oleh:
1. Rangsangan visual dan suara
Bukan hanya mengantuk, rangsangan visual dan suara tertentu dapat memicu respons menguap.
Misalnya, melihat seseorang lain menguap atau mendengar suara menguap dapat memicu respons yang serupa.
Fenomena ini seringkali dijelaskan sebagai mekanisme sosial yang terkait dengan kewaspadaan kelompok.
2. Kondisi medis
Beberapa kondisi medis tertentu juga dapat menjadi penyebab mengapa seseorang lebih sering mengalaminya.
Kondisi seperti hipotiroidisme, diabetes, dan sleep apnea bisa memicu kelelahan yang pada gilirannya memicu respons menguap.
Selain itu, stres, kecemasan, atau depresi juga termasuk kedalam faktor pemicunya.
Jika kamu Sering Alami Stres, Kapan Sebaiknya ke Dokter Spesialis?
3. Regulasi suhu tubuh
Menguap juga berfungsi sebagai cara tubuh untuk mengatur suhu.
Ketika seseorang berada dalam lingkungan yang hangat atau mengalami demam, proses ini dapat membantu mendinginkan otak dan tubuh secara keseluruhan.
Ini merupakan mekanisme alami untuk menjaga suhu tubuh agar tetap dalam kisaran yang optimal.
4. Kurangnya aktivitas fisik
Seseorang yang kurang beraktivitas ternyata bisa menurunkan energinya. Akhirnya, mereka juga bisa mengalami kelelahan sehingga sering menguap.
Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik dan mental, mengurangi kelelahan, sehingga frekuensinya bisa menurun.
Jika kamu jarang beraktivitas fisik, begini Cara Mudah Tetap Sehat dalam 10 Menit.
5. Bosan
Beberapa penelitian juga mengaitkan proses ini dengan kebosanan.
Ketika seseorang merasa bosan atau kurang tertantang secara mental, respons ini dapat muncul sebagai mekanisme untuk mengatasi kebosanan dan merangsang kewaspadaan.
Jika kamu sering menguap meski tidak lelah dan mengantuk, tanyakan pada dokter Halodoc untuk mendapatkan diagnosis pastinya.
Tunggu apa lagi, download aplikasinya sekarang juga!
Referensi:
National Sleep Foundation. Diakses pada 2023. Yawning: Why Do We Do It?
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2023. Why Do We Yawn?
American Academy of Sleep Medicine. Diakses pada 2023. Why Do We Yawn?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan