Mengidap Sindrom Asperger Bukan Berarti Tidak Bisa Sukses

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   10 Oktober 2019
Mengidap Sindrom Asperger Bukan Berarti Tidak Bisa Sukses Mengidap Sindrom Asperger Bukan Berarti Tidak Bisa Sukses

Halodoc, Jakarta – Ada dua hal yang bisa kamu sadari ketika menemui seseorang yang mengidap sindrom Asperger, yaitu mereka sama pintarnya dengan orang lain, tetapi memiliki masalah dengan keterampilan sosial. Mereka cenderung memiliki fokus obsesif pada satu topik atau melakukan perilaku yang sama secara berulang-ulang. Sindrom Asperger termasuk ke dalam autism spectrum disorder (ASD).

Baca Juga: Kenali 3 Terapi untuk Atasi Sindrom Asperger

Meski termasuk masuk ke dalam bentuk autisme, banyak dokter masih menggunakan istilah sindrom Asperger. Namun, semua diagnosis autisme sekarang disebut ASD. Hal yang membedakan sindrom Asperger dengan penyakit autisme lainnya, yaitu pengidap sindrom Asperger memiliki kecerdasan tinggi dan keterampilan verbal yang lebih baik daripada rata-rata. Oleh sebab itu, sindrom Asperger dianggap sebagai bentuk autisme yang berfungsi tinggi.

Gejala Sindrom Asperger

Sebagian besar pengidap sindrom Asperger memiliki keterlambatan keterampilan kognitif atau bahasa. Walaupun memiliki kecerdasan di atas rata-rata, pengidap sindrom Asperger dapat mengalami gejala lain. Gejala-gejala ini mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Setiap pengidap dapat mengalami gejala yang berbeda-beda. Merek dapat memiliki sedikit gejala atau mungkin mengalami banyak gejala pada waktu yang berbeda. 

Berikut gejala sindrom Asperger yang terbagi atas tiga fungsi, yaitu:

  1. Gejala Emosional dan Perilaku

  • Perilaku berulang. Perilaku berulang adalah gejala sindrom Asperger yang paling umum. Mereka bisa melakukan perilaku berulang, seperti membuka pintu, mencuci tangan atau menanyakan hal berulang-ulang. 

  • Ketidakmampuan memahami masalah emosional. Pengidap sindrom Asperger mungkin mengalami kesulitan ketika diminta untuk menafsirkan masalah sosial atau emosional, seperti kesedihan atau frustrasi. 

  • Sulit bereaksi. Pengidap sindrom Asperger mengalami kesulitan untuk bereaksi terhadap tindakan, kata-kata, dan perilaku dengan empati atau perhatian.

  • Respons emosional yang berlebihan. Pengidap perlu berjuang untuk mengatasi situasi emosional, perasaan frustrasi, atau perubahan pola. Ini dapat menyebabkan ledakan emosi secara tiba-tiba.

  • Respons abnormal terhadap rangsangan sensorik. Ini bisa berupa hipersensitivitas (sensitivitas berlebihan) atau hiposensitivitas (sensitivitas kurang) terhadap sensasi.

Baca Juga: Anak Mengidap Sindrom Asperger, Orangtua Harus Tahu Ini

  1. Gejala Komunikasi

  • Kesulitan berinteraksi sosial. Pengidap sindrom Asperger mungkin tidak dapat melakukan obrolan ringan atau basa basi.

  • Kesulitan bicara. Pengidap sindrom Asperger cenderung kaku saat menyampaikan suatu hal dan mereka akan mengucapkannya berulang-ulang. 

  • Keterampilan verbal yang luar biasa. Meski sulit berkomunikasi, pengidap memiliki keterampilan verbal yang khas dan kuat. 

  • Keterampilan nonverbal di bawah rata-rata. Pengidap mungkin sulit menerima isyarat nonverbal dari orang lain, seperti gerakan tangan, ekspresi wajah, atau bahasa tubuh.

  • Kurangnya kontak mata. Saat berbicara dengan orang lain, pengidap tidak mampu melakukan kontak mata.

  1. Gejala Lainnya

  • Canggung. Masalah keterampilan motorik ini, contohnya kesulitan melakukan tugas-tugas seperti duduk atau berjalan dengan benar, mengikat sepatu atau membuka amplop.

  • Obsesi. Pengidap mungkin memiliki pemahaman mendalam dan kosa kata yang luas terkait dengan sebuah topik. Mereka juga bersikeras membicarakannya ketika berhubungan dengan orang lain.

Apabila ibu curiga bahwa Si Kecil mengalami berbagai gejala di atas, periksakan ke dokter untuk memastikannya. Sebelum periksa, buat janji terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Caranya mudah, kamu tinggal download aplikasinya di smartphone, ya!

Pengidap Sindrom Asperger Tetap Berpeluang Sukses

Meski pengidap sindrom Asperger mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, masalah motorik dan tidak mampu menafsirkan perilaku orang lain, tetapi mereka memiliki fokus yang luar biasa. Pengidap dapat berkonsentrasi pada suatu masalah, terutama jika itu menarik minat mereka untuk jangka waktu yang lama.

Baca Juga: Memilih Sekolah yang Tepat untuk Pengidap Sindrom Asperger

Mereka juga memerhatikan suatu hal secara detail, sehingga mereka dapat dengan mudah dalam memecahkan masalah. Tak hanya itu, pengidap sindrom Asperger memiliki kemampuan intelektual dan keterampilan kosakata yang kuat. Meskipun memiliki berbagai keterbatasan, pengidap sindrom Asperger tetap berpeluang untuk sukses.

Referensi :
WebMD. Diakses pada 2019. Asperger's Syndrome.
Healthline. Diakses pada 2019. Understanding Asperger’s Symptoms in Adults.