Mengidap Plasenta Previa Picu Perdarahan Postpartum, Mengapa?
Halodoc, Jakarta - Kehamilan yang sehat adalah harapan dari semua ibu hamil. Pada masa kehamilan, seorang wanita harus menjaga asupan yang masuk ke tubuhnya agar tidak menyebabkan gangguan. Walau begitu, ibu hamil mungkin saja mengalami plasenta previa.
Plasenta menyokong pertumbuhan bayi dengan menyalurkan oksigen dan nutrisi yang didapatkan dari aliran darah ibunya. Namun, ketika plasenta previa terjadi, artinya bagian tersebut berada di bagian bawah rahim dan menutupi leher rahim. Kelainan ini dapat menyebabkan perdarahan postpartum dikarenakan hal tersebut. Berikut pembahasan tentang hal ini!
Baca juga: Cari Tahu tentang Plasenta Previa yang Rentan Terjadi
Plasenta Previa Dapat Memicu Perdarahan Postpartum
Selama terjadinya kehamilan normal, posisi plasenta seharusnya berada di bagian atas rahim. Walau begitu, pada beberapa kasus, seorang wanita mungkin menemukan plasentanya berada di bagian bawah rahim. Hal tersebut disebut juga dengan plasenta previa dan dapat menutup jalan lahir janin.
Ketika bayi sudah siap untuk dilahirkan, leher rahim akan melebar untuk memungkinkan bayi dilahirkan. Pada wanita yang mengidap plasenta previa, bayinya tidak dapat dilahirkan melalui vagina. Hal tersebut menyebabkan sumbatan yang dapat sebagian atau sepenuhnya.
Plasenta previa yang terjadi dapat menyebabkan perdarahan saat kehamilan atau prepartum. Jika terjadi, darah yang keluar tidak bersamaan dengan rasa sakit. Pada kebanyakan kasus, hal ini terjadi dalam trimester tiga. Jumlah darah yang keluar dapat sedikit maupun banyak.
Selain itu, gangguan pada plasenta ini juga dapat menyebabkan perdarahan postpartum. Hal ini menyebabkan perdarahan yang keluar berlebih setelah bayi melahirkan. Komplikasi ini dapat menyebabkan hal yang sangat serius dan menyebabkan kematian pada sang ibu.
Perdarahan jenis ini terjadi ketika ibu hamil kehilangan lebih dari 500 mililiter darah setelah dilakukannya persalinan. Pada kondisi yang parah, darah yang keluar dapat lebih dari 2 liter. Hal ini juga dapat terjadi hingga 12 minggu setelah kelahiran.
Jika ibu mempunyai pertanyaan tentang gangguan yang mungkin terjadi saat hamil, dokter dari Halodoc dapat membantu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Alasan Perdarahan Postpartum Terjadi
Pada trimester ketiga kehamilan, bagian bawah rahim akan menipis dan terbuka, supaya bayi lebih leluasa untuk tumbuh. Jika plasenta berada di bagian bawah rahim, penipisan dan pembukaan pada leher rahim ini dapat menyebabkan perdarahan pada ibu hamil yang mengalami plasenta previa.
Hubungan intim juga dapat menyebabkan perdarahan yang disebabkan oleh plasenta previa. Ketika persalinan terjadi, serviks juga menjadi lebih tipis dan membuka yang membuat bayi dapat keluar dari vagina. Namun, pada pengidap plasenta previa, pelebaran tersebut dapat merobek plasenta dan menyebabkan perdarahan.
Baca juga: Inilah Faktor yang Bisa Picu Plasenta Previa
Pengobatan Perdarahan Postpartum
Salah satu hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami perdarahan postpartum adalah buruknya kontraksi rahim. Jika disebabkan hal ini, dokter akan menyuntikkan obat untuk membantu kontraksi rahim. Dokter juga akan memijat perut, supaya kontraksi terjadi.
Baca juga: Bikin Kelahiran Prematur, Begini Penanganan Plasenta Previa
Apabila perdarahan tersebut terjadi, umumnya dokter akan menganjurkan untuk melakukan operasi. Ketika operasi dilakukan, dokter akan mengangkat sisa plasenta yang tertinggal secara manual melalui vagina. Beberapa pengobatan lainnya yang dapat dilakukan adalah:
-
Jika perdarahan postpartum disebabkan oleh robekan pada serviks, penjahitan akan dilakukan.
-
Apabila perdarahan postpartum disebabkan oleh infeksi, maka obat antibiotik akan diberikan.
Referensi:
Stanfordchildren.org .Diakses pada 2019.Placenta Previa
Better Health.Diakses pada 2019.Placenta Previa
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan