Mengidap Hiperhidrosis, Bolehkah Tetap Berolahraga?
Halodoc, Jakarta - Hiperhidrosis adalah sebuah kondisi yang menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat secara berlebih. Keringat yang keluar dari dalam tubuh seseorang yang mengidapnya terbilang sangat banyak dibandingkan orang yang normal.
Berkeringat baik untuk tubuh, karena dapat mendinginkan tubuh dari panas yang berlebih. Namun, pengidap hiperhidrosis dapat mengeluarkan keringat meskipun tubuh tidak butuh pendinginan. Banyak orang yang mengidap gangguan ini berkeringat pada satu atau dua area tubuh.
Gangguan karena keringat yang keluar berlebih tersebut dapat terjadi pada ketiak (hiperhidrosis aksila) atau telapak tangan dan telapak kaki (hiperhidrosis palmoplantar). Masalah pada ketiak cenderung terjadi pada akhir masa remaja, sementara telapak tangan dan telapak kaki sering mulai lebih awal, yaitu sekitar usia 13 tahun.
Pada seseorang yang mengidap gangguan ini, hanya bagian tubuh tersebut yang berkeringat dan bagian lainnya akan tetap kering. Keringat yang berlebih tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dapat membuat kesulitan untuk beraktivitas. Selain itu, kulit yang sering basah dapat menyebabkan infeksi pada kulit berkembang.
Baca Juga : Kering Berlebihan? Waspada Hiperhidrosis
Bolehkah Pengidap Hiperhidrosis Berolahraga?
Hal ini tentunya menjadi hal yang sering dipertanyakan, karena keringat yang terus keluar dari tubuh. Disebutkan bahwa orang yang mengidap gangguan ini tetap dapat berolahraga meskipun keringat akan keluar berlebih pada beberapa bagian.
Hal yang harus dilakukan setelah berolahraga adalah menjaga tubuh agar tetap terhidrasi, karena banyak cairan yang keluar dari tubuh. Selain itu, kamu juga harus menjaga kebersihan tubuh setelah berolahraga, karena mungkin saja keringat yang bertumpuk dapat menyebabkan infeksi.
Apakah Gejalanya?
Kebanyakan orang yang berkeringat ketika berolahraga, berada di lingkungan yang panas, serta dalam keadaan cemas atau di bawah tekanan. Keringat berlebihan yang dialami dengan hiperhidrosis jauh melebihi keringat normal. Gangguan tersebut biasanya menyerang tangan, kaki, ketiak, atau wajah ketika seseorang beraktivitas.
Baca Juga : Hidup Nyaman dengan Hiperhidrosis
Apa Penyebab Hiperhidrosis?
Meskipun penyakit neurologis, endokrin, infeksius, dan penyakit sistemik lainnya kadang-kadang dapat menyebabkan hiperhidrosis, sebagian besar kasus terjadi pada orang yang dinyatakan sehat.
Panas dan emosi dapat memicu hiperhidrosis pada beberapa orang, tetapi tidak sedikit orang yang mengidap hiperhidrosis, sehingga selalu berkeringat hampir sepanjang waktu, terlepas dari suasana hati atau cuaca yang sedang terjadi.
Alami Hiperhidrosis, Ini Cara Mengatasinya
Terdapat beberapa perawatan yang tersedia untuk mengatasi hiperhidrosis, tergantung pada area tubuh yang terserang. Perawatan terhadap gangguan yang menyebabkan keringat keluar berlebih tersebut meliputi:
-
Mengonsumsi obat anti-keringat yang mengandung aluminium klorida.
-
Iontophoresis, yaitu sebuah pengobatan yang dilakukan dengan cara daerah yang terkena dampak ditempatkan dalam air dan arus listrik tegangan rendah melewatinya.
-
Botox, yang bekerja dengan memblokir bahan kimia di ujung saraf, sehingga tidak dapat mengaktifkan kelenjar keringat.
-
Obat oral, yang disebut antikolinergik, yang juga bekerja dengan menghalangi ujung saraf di seluruh tubuh.
Kendati demikian, semua hal ini semua bersifat sementara dan tidak efektif untuk semua orang. Anti-keringat dapat menyebabkan iritasi kulit, dan obat-obatan oral memblok ujung saraf di seluruh tubuh, sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti mulut kering dan masalah buang air kecil. Botox dan iontophoresis perlu diulangi secara teratur dan terbilang mahal.
Baca Juga : Faktor Risiko Seseorang Terserang Hiperhidrosis
Itulah pembahasan tentang gangguan hiperhidrosis yang menyebabkan keringat keluar berlebih. Jika kamu mempunyai pertanyaan perihal gangguan tersebut, dokter dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, yaitu dengan download aplikasi Halodoc di smartphone kamu!