Mengidap Hernia Femoralis, Kapan Harus ke Dokter?
“Siapa saja yang mengidap hernia femoralis harus menghubungi dokter segera untuk memutuskan pengobatan yang akan dilakukan. Terlebih jika hernia telah menunjukkan gejala strangulasi.”
Halodoc, Jakarta – Otot biasanya cukup kuat untuk menjaga usus dan organ tetap pada tempatnya. Namun, jaringan intra-abdomen terkadang dapat mendorong melalui titik lemah di otot saat melakukan aktivitas berlebihan. Jika sebagian jaringan mendorong dan menerobos melalui dinding kanal femoralis, itu disebut hernia femoralis.
Hernia femoralis adalah jenis hernia yang jarang terjadi, terhitung hanya 3 persen dari semua kasus hernia. Biasanya, dokter akan melakukan pembedahan.
Sebab, hernia femoralis dapat menyebabkan komplikasi yang parah. Kondisi ini terjadi ketika jaringan organ, seperti usus, menembus dinding otot selangkangan di bagian atas paha bagian dalam.
Gejala Hernia Femoralis yang Perlu Diketahui
Kamu mungkin tidak menyadari bahwa kamu memiliki kondisi ini pada awal kemunculannya. Hernia berukuran kecil dan sedang biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Dalam banyak kasus, kamu bahkan mungkin tidak melihat tonjolan hernia kecil.
Hernia besar mungkin lebih terlihat dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Tonjolan mungkin terlihat di area selangkangan dekat paha atas.
Pembengkakan bisa menjadi lebih buruk dan dapat menyebabkan rasa sakit saat berdiri, mengangkat benda berat, atau mengejan. Hernia femoral sering terletak sangat dekat dengan tulang pinggul sehingga dapat menyebabkan nyeri pinggul.
Gejala yang parah dapat menandakan bahwa hernia jenis ini telah menghalangi usus. Ini adalah kondisi yang sangat serius. Kondisi ini menyebabkan jaringan usus mati, yang dapat membahayakan nyawa. Gejala parah hernia femoralis meliputi:
- Sakit perut yang parah.
- Nyeri pangkal paha secara tiba-tiba.
- Mual.
- Muntah.
Kapan Harus ke Dokter?
Kamu harus segera menghubungi dokter jika telah mengidap gejala-gejala parah di atas. Dengan kata lain, saat hernia telah menyumbat usus maka kamu harus mendapat pengobatan karena kondisi ini bisa menyebabkan aliran darah ke usus terputus.
Namun, pengidapnya pun harus segera memeriksakan diri saat gejala awal muncul. Jangan menunggu sampai gejala strangulasi muncul. Gejala-gejala ini dapat meliputi:
- Rasa sakit yang tiba-tiba, memburuk, dan muncul benjolan besar yang lembek di sekitar bawah perut.
- Demam.
- Mual.
- Detak jantung yang cepat.
- Perubahan warna kulit di sekitar benjolan.
- Muntah.
- Benjolan tidak bisa didorong kembali ke perut.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dengan meraba atau menyentuh area tersebut dengan lembut untuk menentukan apakah kamu mengidap hernia jenis ini. Jika hernia berukuran besar, kemungkinan besar akan terasa tonjolan.
Seorang dokter yang memeriksa area tersebut mungkin juga akan merekomendasikan tes pemeriksaan, seperti pemindaian ultrasound, CT, atau MRI.
Ultrasonografi daerah perut dan selangkangan dapat memastikan diagnosis jika kecurigaan hernia femoralis tinggi tetapi tidak ada tonjolan yang terlihat pada pemeriksaan fisik. Teknologi scanning dapat menunjukkan cacat pada dinding otot, serta jaringan yang menonjol.
Itulah pembahasan mengenai hernia femoralis dan waktu yang tepat untuk ke dokter. Jika kamu memiliki pertanyaan seputar kondisi kesehatan, kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Yuk, segera download aplikasi Halodoc melalui Play Store maupun App Store.
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Femoral Hernia.
Medical News Today. Diakses pada 2022. Femoral Hernia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan