Mengidap Gangguan Antibodi? Segera Hubungi Dokter Ini
“Saat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri maka ini disebut sebagai gangguan antibodi. Jika kamu atau orang terdekat mengalami gejalanya, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc untuk mendapat penanganan tepat.”
DAFTAR ISI:
Halodoc, Jakarta – Gangguan antibodi, atau gangguan autoimun, adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri. Biasanya, sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi untuk melawan patogen seperti bakteri dan virus. Namun, pada gangguan autoimun, antibodi menyerang sel dan jaringan tubuh yang sehat.
Beberapa jenis gangguan autoimun yang umum termasuk lupus, rheumatoid arthritis, multiple sclerosis, dan penyakit tiroid autoimun (seperti penyakit Graves dan tiroiditis Hashimoto).
Apa Saja Gejala Gangguan Antibodi?
Gejala gangguan antibodi dapat bervariasi tergantung pada jenis dan lokasi serangan autoimun dalam tubuh.
Namun, beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
- Kelelahan Kronis: Rasa lelah yang berkepanjangan dan tidak hilang meskipun sudah istirahat.
- Nyeri Sendi dan Otot: Nyeri yang tidak disebabkan oleh cedera atau aktivitas fisik.
- Demam Ringan: Demam yang berlangsung lama tanpa penyebab yang jelas.
- Ruam Kulit: Ruam merah yang bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seringkali di wajah, seperti pada lupus.
- Rambut Rontok: Kerontokan rambut yang lebih dari biasanya.
- Kebingungan atau Kesulitan Konsentrasi: Masalah kognitif yang bisa muncul sebagai “kabut otak”.
- Masalah Pencernaan: Gejala seperti diare, kram perut, atau kembung.
- Penurunan Berat Badan atau Kenaikan Berat Badan yang Tidak Dijelaskan: Perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dengan perubahan pola makan atau aktivitas fisik.
- Pembengkakan dan Kemerahan: Pada sendi atau area lain yang terpengaruh.
- Gangguan pada Organ Spesifik: Misalnya, masalah tiroid pada penyakit tiroid autoimun, atau masalah saraf pada multiple sclerosis.
Untuk memastikan diagnosis gangguan antibodi, biasanya dokter akan memintamu melakukan berbagai tes, termasuk tes darah untuk mendeteksi antibodi spesifik, tes pencitraan, dan biopsi jaringan.
Jika dokter sudah bisa memastikan jenis gangguan antibodi apa yang kamu alami, ia akan melakukan perencanaan pengobatan yang sesuai nantinya.
Oleh karena itu, penting untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika kamu atau orang terdekat mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas.
Sementara itu, jika Ada Benjolan di Leher, Ini 5 Kemungkinan Penyebabnya.
Hubungi Dokter Ini Jika Muncul Gejala Gangguan Antibodi
Jika kamu mengalami beberapa gejala seperti yang disebutkan di atas, segera hubungi dokter di Halodoc.
Tujuannya agar kondisi ini dapat segera mendapatkan penanganan tepat. Nah, berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun yang bisa kamu hubungi untuk perawatan gangguan antibodi.
Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
1. dr. Siska Damayanti Sp.PD
Siska Damayanti Sp.PD adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Ia berhasil menamatkan pendidikan dokter umum pada 2010 dan kemudian melanjutkan studi di kampus yang sama hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis penyakit dalam pada 2018.
Ia kini membuka praktik di Gresik, Jawa Timur dan masih menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 14 tahun, dr. Siska Damayanti Sp.PD bisa memberikan konsultasi seputar masalah penyakit seperti gangguan antibodi atau autoimun.
Chat dr. Siska Damayanti Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Handoko Tejo Utomo Sp.PD
Handoko Tejo Utomo Sp.PD telah menyelesaikan pendidikan dokter umum di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2009. Ia pun melanjutkan studi kedokteran di Universitas Sam Ratulangi hingga akhirnya mendapat gelar dokter spesialis penyakit dalam pada 2019.
Ia kini membuka praktik di Jebres, Surakarta dan masih menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 16 tahun, dr. Handoko Tejo Utomo Sp.PD bisa memberikan konsultasi seputar pengobatan gangguan antibodi.
Chat dr. Handoko Tejo Utomo Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
3. dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD
Selanjutnya ada dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD yang merupakan alumnus Universitas Andalas. Ia berhasil meraih gelar dokter umum pada 2010 dan kemudian dokter spesialis penyakit dalam pada 2020.
Ia kini membuka praktik di Agam, Sumatera Barat dan masih terdaftar sebagai anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD bisa memberikan konsultasi seputar penanganan gangguan antibodi.
Chat dr. Yosa Tamia Marisa Sp.PD mulai dari Rp 70.000,- di Halodoc.
4. dr. Vera Bahar Sp.PD
Dokter Vera Bahar Sp.PD merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021.
Saat ini, ia melakukan praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalamannya selama 15 tahun, ia dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar perawatan gangguan autoimun.
Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
5. dr. Andrea Livina Sp.PD
Andrea Livina Sp.PD merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Ia berhasil menyelesaikan studi kedokteran umum pada 2016 dan kemudian melanjutkan di kampus yang sama hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis penyakit dalam pada 2023.
Ia kini membuka praktik di Manado, Sulawesi Utara dan masih menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 6 tahun, dr. Andrea Livina Sp.PD bisa memberikan konsultasi seputar pengobatan gangguan antobodi.
Chat dr. Andrea Livina Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang perawatan gangguan antibodi.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Autoimmune Diseases
Healthline. Diakses pada 2024. Autoimmune Diseases: Types, Symptoms, Causes, and More
Health Direct. Diakses pada 2024. Overview of autoimmune disease.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan