Menghilangkan Nyeri Haid dengan Akupuntur, Bisa?
Halodoc, Jakarta – Bagi sebagian wanita, datangnya menstruasi seringkali diiringi dengan rasa nyeri yang tak tertahankan di bagian perut alias kram. Bahkan, tidak jarang rasa nyeri ini terasa hingga ke bagian punggung. Kondisi yang kerap disebut dengan dismenore ini muncul karena rahim yang berkontraksi akibat meningkatnya produksi hormon prostaglandin.
Dismenore bisa hilang dengan sendirinya dalam waktu singkat. Meski begitu, seringnya nyeri haid ini terjadi dalam periode waktu yang lama. Kondisi ini bergantung pada masing-masing wanita. Nah, untuk meredakannya, berbagai cara pun dilakukan, seperti minum obat atau minuman tradisional. Namun, baru-baru ini sebuah penelitian mengemukakan bahwa akupuntur menjadi salah satu solusi yang cukup efektif untuk meredakan nyeri haid. Benarkah demikian?
Menghilangkan Nyeri Haid dengan Akupuntur
Penelitian yang dimuat dalam British Journal of Obstetrics and Gynaecology tersebut menyebutkan bahwa ada akupuntur menjadi cara yang lebih baik untuk mengatasi nyeri haid dibandingkan dengan mengonsumsi obat-obatan. Hal ini disinyalir disebabkan karena efek samping akupuntur yang tidak sebesar saat wanita menggunakan obat untuk meringankan kram perut. Jadi bisa dikatakan bahwa menghilangkan nyeri haid dengan akupuntur bisa dilakukan.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan studi lain yang dilakukan oleh Dr. Mike Armor, periset dari National Institute of Complementary Medicine yang berlokasi di Western Sydney University, Australia bersama sejumlah rekan dari Universitas Auckland di bagian Departemen Obstetri dan Ginekologi. Hasil dari riset yang dilakukan membuktikan bahwa sejumlah wanita yang diberikan terapi akupuntur mengakui bahwa intensitas nyeri haid yang mereka alami mengalami pengurangan secara signifikan.
Umumnya, ada dua jenis nyeri yang biasa muncul ketika wanita menstruasi, yaitu nyeri perut sebelum dan saat menstruasi. Nyeri yang datang sebelum haid disebabkan karena terjadinya penyumbatan yang menghambat keluarnya darah haid. Biasanya, rasa nyeri ini akan hilang bersamaan dengan keluarnya darah haid. Olahraga menjadi salah satu cara yang efektif untuk mengurangi nyeri ini.
Baca juga: 7 Tanda Haid Tidak Normal yang Harus Kamu Waspadai
Sementara itu, nyeri yang dirasakan saat darah haid sudah keluar disebabkan karena berkurangnya jumlah darah di dalam tubuh. Namun, bukan berarti kadar haemoglobin tubuh rendah, karena darah yang keluar merupakan darah dengan kualitas yang kurang baik.
Nah, supaya tubuh tidak rentan mengalami anemia, disarankan untuk mengonsumsi makanan bernutrisi, terlebih nutrisi yang mampu meningkatkan produksi darah seperti zat besi dan protein. Ini akan membantu tubuh tetap bugar selama masa menstruasi.
Melakukan Akupuntur untuk Mengurangi Nyeri Haid
Lalu, bagaimana caranya melakukan akupuntur untuk meredakan nyeri haid yang sangat mengganggu aktivitas? Biasanya, wanita yang rentan mengalami nyeri haid disarankan untuk melakukan terapi akupuntur secara bertahap kira-kira tujuh sampai 10 hari sebelum jadwal haid.
Saat terapi, jarum akupuntur akan ditusukkan pada beberapa titik tubuh utama, yaitu perut, kaki, dan jari kaki. Jika pengidap memiliki keluhan tambahan yang muncul bersamaan dengan nyeri haid, biasanya akan dilakukan tindakan tambahan, bergantung di bagian tubuh mana yang dikeluhkan, seperti misalnya dada atau kepala.
Baca juga: Ini 7 Penyebab Siklus Haid Tidak Teratur
Dari ulasan di atas bisa disimpulkan bahwa akupuntur memang terbukti efektif untuk meredakan nyeri haid. Kamu tak lagi harus mengonsumsi berbagai obat pereda nyeri yang pastinya belum tentu baik untuk kesehatan ginjal kamu. Meski begitu, kamu tetap harus bertanya pada dokter terlebih dahulu sebelum memulai terapi ini.
Supaya lebih mudah, kamu download saja aplikasi Halodoc dan pilih layanan Tanya Dokter untuk langsung bertanya pada dokter ahli. Tak hanya itu, Halodoc juga memiliki fasilitas beli obat dan cek lab tanpa harus keluar rumah, lho!