Mengenal Vegetarian: Jenis-Jenis dan Manfaatnya
“Vegetarian adalah pola makan yang menekankan konsumsi makanan nabati, namun tidak selalu melarang produk hewani sepenuhnya. Terdapat berbagai jenis vegetarian yang masing-masing memiliki batasan dan manfaat kesehatan tertentu.”
DAFTAR ISI
- Apa Itu Vegetarian?
- Perbedaan antara Vegan dan Vegetarian
- Jenis-Jenis Vegetarian
- Manfaat Vegetarian
- Risiko Vegetarian
Halodoc, Jakarta – Vegetarian adalah jenis pola makan yang terbilang populer di kalangan masyarakat.
Mayoritas orang beranggapan kalau menjadi vegetarian hanya boleh mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan dan menghindari produk hewani sepenuhnya.
Namun, pendapat ini ternyata tidak sepenuhnya akurat. Supaya tidak salah, yuk ketahui lebih lanjut tentang vegetarian!
Apa Itu Vegetarian?
Vegetarian adalah pola makan yang mengutamakan konsumsi makanan berbasis tumbuhan alias nabati setiap harinya.
Akan tetapi, ini tidak berarti bahwa seorang vegetarian sama sekali tidak boleh mengonsumsi produk hewani.
Variasi dalam pola makan untuk orang vegetarian bisa berbeda, bergantung pada jenis diet vegetarian yang diikuti.
Makanan berbasis tumbuhan mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan tubuh.
Jika diterapkan dengan benar, diet ini bisa mampu memberikan banyak manfaat bagi kesehatan.
Diet vegetarian diyakini mampu mengurangi risiko obesitas, kanker usus besar, diabetes tipe 2, dan hipertensi.
Perbedaan antara Vegan dan Vegetarian
Tak sedikit orang yang beranggapan kalau vegan dan vegetarian itu sama. Padahal, keduanya punya perbedaan yang cukup mencolok.
Vegan adalah jenis vegetarian yang sangat ketat, di mana mereka sepenuhnya menghindari konsumsi produk hewani.
Sementara itu, vegetarian adalah pola makan yang mengutamakan konsumsi makanan tumbuhan.
Bedanya, vegetarian tidak sepenuhnya melarang konsumsi produk hewani seperti layaknya penganut vegan.
Jenis-Jenis Vegetarian
Batasan dalam pola makan vegetarian berbeda-beda. Selain vegan, terdapat beberapa jenis vegetarian lainnya, antara lain lacto-vegetarian, ovo-vegetarian, lacto-ovo vegetarian, pescatarian, dan flexitarian.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang jenis-jenis vegetarian ini:
- Lacto-vegetarian: Penganut vegetarian yang masih memperbolehkan konsumsi produk olahan susu seperti yoghurt dan keju.
- Ovo-vegetarian: Jenis vegetarian yang menghindari daging dan produk susu, tetapi masih boleh mengonsumsi telur.
- Lacto-ovo vegetarian: Kombinasi dari lacto dan ovo vegetarian, yakni masih memperbolehkan konsumsi produk olahan susu dan telur, tetapi tetap menghindari daging.
- Pescatarian: Pola makan ini tidak memperbolehkan konsumsi daging, telur, atau produk susu, tetapi masih boleh mengonsumsi makanan laut.
- Flexitarian: Diet ini memperbolehkan konsumsi produk hewani pada waktu tertentu, sering kali dilakukan oleh mereka yang baru beralih ke pola makan vegetarian dan masih butuh penyesuaian.
Manfaat Vegetarian
Jika dijalankan dengan benar, pola makan vegetarian dapat memberikan segudang manfaat kesehatan, seperti penurunan berat badan.
Berikut berbagai manfaat vegetarian yang perlu kamu ketahui:
- Pola makan vegetarian umumnya memiliki kadar kolesterol total yang lebih rendah, sehingga dapat mengurangi risiko aterosklerosis dan penyakit jantung.
- Diet vegetarian mengandung makanan berserat tinggi, rendah lemak, dan indeks glikemik rendah, yang membantu mengontrol kadar gula darah.
- Orang yang menjalani diet vegetarian cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah dibandingkan mereka yang sering mengonsumsi daging.
- Kalangan vegetarian punya risiko kanker lebih rendah dibandingkan dengan non-vegetarian.
- Makanan nabati biasanya mengandung serat tinggi yang dapat meningkatkan fungsi sistem pencernaan.
- Pola makan vegetarian dapat membantu mengontrol berat badan dan sering digunakan sebagai program diet.
Intip penjelasan lain tentang Diet dan Nutrisi Kebutuhan Tubuh – Informasi Lengkap berikut ini.
Risiko Vegetarian
Jika tidak diterapkan dengan benar atau kebutuhan nutrisinya tidak diperhatikan, ada beberapa risiko kesehatan yang mungkin timbul meliputi:
- Defisiensi vitamin B12 dan D
- Kekurangan protein
- Kekurangan asam lemak omega-3
- Defisiensi zat besi
- Kekurangan kalsium
Nah, Ketahui Tips Untuk Memulai Diet Vegetarian agar tidak mengalami masalah kesehatan.
Untuk menghindari risiko ini, penting untuk memperhatikan asupan nutrisi dengan langkah-langkah berikut:
- Konsumsi setidaknya 5 porsi berbagai buah dan sayuran setiap hari.
- Berbasis makanan pada kentang, roti, nasi, pasta, dan karbohidrat bertepung lainnya, pilih varietas gandum utuh jika memungkinkan.
- Konsumsi alternatif produk susu rendah lemak dan rendah gula.
- Pilih minyak tak jenuh dalam jumlah kecil.
- Konsumsi kacang-kacangan dan sumber protein lainnya.
- Minum sekitar 2 liter air per hari untuk menjaga hidrasi.
Jika kamu berencana menjadi vegetarian, ada baiknya konsultasikan dengan ahli gizi di Halodoc terlebih dahulu.
Mereka bisa memberikan tips-tips pola makan yang tepat sehingga kamu tidak kekurangan nutrisi.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2024. Vegan vs. Vegetarian: What’s the Difference?
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Vegetarian diet: How to get the best nutrition.
Medline Plus. Diakses pada 2024. Vegetarian Diet.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan