Mengenal Tumor Parotis, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
“Tumor parotis ada yang bersifat non-kanker atau jinak, tapi ada juga yang bersifat ganas. Tingkat bahaya tumor ini tergantung pada jenisnya. Tumor parotis ganas lebih sering kambuh setelah pengobatan.”
Halodoc, Jakarta – Tumor parotis merupakan kondisi terjadinya pertumbuhan sel yang dimulai di kelenjar parotis. Sementara itu, kelenjar parotis adalah dua kelenjar ludah yang berada tepat di depan telinga dan mereka ada satu di setiap sisi wajah. Kelenjar ludah membuat air liur untuk membantu mengunyah dan mencerna makanan.
Setiap orang memiliki banyak kelenjar ludah di pipi, bibir, mulut, dan tenggorokan. Pertumbuhan sel yang abnormal alias tumor pun bisa terjadi di salah satu kelenjar tersebut. Nah, kelenjar parotis ini tempat yang paling umum terjadinya tumor.
Apa yang Dimaksud dengan Parotis?
Parotis adalah salah satu dari tiga kelenjar utama yang terlibat dalam produksi ludah. Letaknya terdapat di depan dan bawah telinga pada kedua sisi wajah. Kelenjar parotis memiliki bentuk segitiga dan terdiri dari lobus atas dan bawah.
Kelenjar parotis memiliki fungsi utama dalam produksi dan sekresi air liur. Sementara itu, air liur merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar ludah dan berperan penting dalam pencernaan makanan.
Selain itu, kelenjar parotis juga berfungsi dalam membantu pelumasan dan perlindungan rongga mulut serta gigi, dan membantu dalam proses awal mencerna makanan.
Apakah Tumor Parotis Berbahaya?
Sebagian besar tumor parotis tidak bersifat kanker, sehingga disebut juga sebagai tumor parotis non-kanker atau jinak. Namun, ada juga tumor yang bersifat kanker, yang disebut parotis ganas atau kanker kelenjar parotis.
Tumor ini sering menyebabkan pembengkakan di wajah atau rahang. Kemunculannya seringkali tidak menimbulkan rasa sakit. Namun ada juga yang merasakan gejala lain, seperti sakit saat menelan atau wajah yang tidak bisa digerakkan.
Tingkat bahaya tumor ini tergantung pada jenisnya. Tumor yang jinak tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Namun, lain halnya tumor yang ganas, seperti karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma. Mereka memiliki potensi untuk menyebar ke jaringan sekitarnya, termasuk kelenjar getah bening atau bahkan ke organ tubuh lainnya.
Apakah Tumor Parotis Bisa Tumbuh Lagi?
Setelah bahasan soal cara diagnosa dan pengobatan, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah tumor tersebut bisa tumbuh kembali?
Kemungkinan tumor untuk tumbuh kembali setelah pengobatan tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
- Jenis tumor.
- Tingkat keganasan.
- Metode pengobatan yang digunakan.
Tumor jinak memiliki risiko lebih rendah untuk kambuh dibandingkan dengan tumor parotis ganas. Selain itu, tumor jinak yang telah diangkat dengan operasi bedah, biasanya memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk tumbuh kembali.
Namun sebaliknya, tumor ganas memiliki potensi untuk kambuh. Meskipun tindakan pengangkatan bedah telah dilakukan, terdapat kemungkinan adanya sel tumor yang masih tersisa atau sel yang menyebar ke jaringan sekitarnya.
Maka itu, pengobatan tambahan seperti radioterapi atau kemoterapi mungkin diperlukan untuk mengurangi risiko kambuhnya tumor.
Apakah Tumor Jinak Parotis Bisa Membesar?
Meskipun jinak, tidak semestinya orang yang memiliki tumor parotis menyepelekan kondisi tersebut. Sebab, tumor jinak memiliki kemungkinan untuk membesar.
Pertumbuhan tumor bisa terjadi dalam beberapa kasus, tergantung pada beberapa faktor seperti:
- Jenis tumor.
- Karakteristik tumor.
- Faktor lingkungan.
Beberapa jenis tumor jinak yang umum meliputi adenoma pleomorfik, tumor Warthin, dan sel basal. Adenoma pleomorfik adalah jenis tumor jinak yang paling sering ditemukan pada kelenjar parotis.
Meskipun bersifat jinak, adenoma pleomorfik dapat mengalami pertumbuhan yang lambat seiring waktu.
Nah, jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc, Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Atasi Tumor Jinak.
Selain itu, baca juga lebih lanjut artikel ini: Kenali 3 Jenis Kanker Kelenjar Air Liur
Jika kamu memiliki gejala yang mengkhawatirkan pada kelenjar air liur, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter di Halodoc✔️ untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat, klik gambar di bawah ini.