Mengenal Sikap Fanatisme, Pengertian, Ciri, Jenis, dan Dampaknya
"Seseorang yang memiliki sikap fanatis biasanya sulit untuk menerima perbedaan pandangan dengan orang lain. Mereka juga cenderung anti-kritik karena merasa memiliki pandangan yang paling benar"
Halodoc, Jakarta – Fanatisme adalah suatu sikap atau perilaku yang cenderung fanatik terhadap suatu ideologi, keyakinan, atau gagasan tertentu. Sikap fanatisme seringkali membutakan seseorang terhadap sudut pandang yang berbeda.
Mereka cenderung sulit menerima perbedaan, kritik dan tindakan yang berseberangan dengannya. Sikap ini berisiko memecah belah masyarakat, memicu tindakan ekstrem dan menurunkan toleransi.
Apa Itu Fanatisme?
Fanatisme merupakan obsesi berlebihan terhadap suatu hal, misalnya seperti agama, politik atau tokoh tertentu. Seseorang yang bersikap fanatik cenderung sulit berpikir kritis atau objektif tentang suatu hal.
Mereka juga cenderung sangat meyakini dan mendukung satu pandangan atau kelompok. Bukan hanya itu, sikap fanatik juga kerap berkaitan dengan ketidakmampuan untuk menerima perbedaan pendapat.
Orang-orang fanatik cenderung merasa bahwa pandangan mereka adalah satu-satunya yang benar, dan pandangan yang berbeda dianggap sebagai ancaman atau kesalahan.
Ciri-Ciri Fanatisme
Nah, berikut beberapa ciri yang seringkali melekat pada sikap fanatik:
1. Tidak mau menerima perbedaan
Orang fanatik cenderung menolak menerima pendapat atau pandangan yang berbeda.
Mereka melihat pandangan mereka sebagai satu-satunya yang benar, dan pandangan lain dianggap sebagai kesalahan.
2. Anti-kritik
Keengganan untuk meneripa pendapat yang berseberangan juga sering diiringi dengan sikap antikritik.
Orang fanatik merasa bahwa pandangan mereka tidak bisa dipertanyakan, dan mereka melindungi keyakinan mereka dari segala bentuk kritik.
3. Muncul ketimpangan
Orang fanatik cenderung sangat mendukung satu kelompok atau ideologi tertentu saja, sehingga terlihat jelas ketimpangannya.
Bahkan, mereka bisa dengan mudah mengorbankan nilai-nilai pribadi atau moral demi mendukung kelompok atau ideologi tersebut.
4. Tindakan ekstrem
Fanatisme dapat mendorong individu untuk melakukan tindakan ekstrem demi mempertahankan keyakinan mereka. Tindakan ini bisa berupa kekerasan, diskriminasi, atau bahkan terorisme.
5. Penyebaran propaganda
Orang-orang fanatik seringkali aktif dalam menyebarkan propaganda atau informasi yang mendukung pandangan mereka.
Mereka bisa menggunakan media sosial atau alat komunikasi lainnya untuk menyebarkan pesan mereka.
Lantas, Jelang Pilpres, Adakah Hubungannya Fanatisme dengan Gangguan Kejiwaan?
Jenis Fanatisme
Fanatisme dapat muncul dalam berbagai bentuk dan konteks. Berikut adalah beberapa jenis yang umum terjadi:
1. Agama
Fanatisme agama adalah sikap fanatik terhadap agama dan keyakinan tertentu.
Orang-orang fanatik dalam konteks ini seringkali cenderung ekstrem dalam menjalankan ajaran agama mereka dan mungkin rela terlibat dalam konflik agama.
2. Politik
Politik juga sering berkaitan dengan fanatisme, lebih tepatnya fanatik terhadap ideologi atau partai politik tertentu.
Orang-orang ini cenderung memandang lawan politik mereka sebagai musuh dan siap melakukan tindakan ekstrem untuk mendukung kandidat atau partai yang mereka dukung.
3. Olahraga
Tipe ini terjadi ketika seseorang fanatik terhadap tim atau atlet tertentu. Mereka mungkin melakukan tindakan ekstrem atau merasa terprovokasi oleh pendukung tim lawan.
4. Budaya pop
Fanatisme dalam budaya pop dapat terlihat dalam fanatiknya penggemar terhadap artis, film, musik, atau bahkan tokoh fiksi tertentu.
Mereka mungkin menghabiskan banyak waktu dan uang untuk mendukung idola mereka.
Dampak Fanatisme
Sikap ini tentu saja memiliki dampak yang signifikan, baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Beberapa dampaknya termasuk:
1. Memecah belah masyarakat
Fanatisme, terutama fanatisme politik dan agama, seringkali memecah belah masyarakat. Hal ini bisa berujung pada konflik dan perpecahan yang berkepanjangan.
2. Tindakan ekstrem
Sikap ini juga dapat mendorong individu untuk melakukan tindakan ekstrem, termasuk tindakan kekerasan.
Tindakan Kekerasan Termasuk Perilaku Agresi yang berpotensi membahayakan keamanan publik.
3. Tidak mau berkompromi dan bertoleransi
Orang-orang fanatik seringkali sulit untuk berkompromi atau mencari solusi yang baik bagi semua pihak. Kondisi tersebut menghambat perkembangan masyarakat dan proses politik.
Fanatisme juga bisa memicu intoleransi terhadap perbedaan dan mendorong diskriminasi terhadap kelompok atau individu yang berbeda pandangan.
5. Kehilangan keseimbangan hidup
Fanatisme dapat menyebabkan seseorang kehilangan keseimbangan dalam hidupnya karena mereka terlalu terfokus pada satu ideologi atau keyakinan, sehingga mengabaikan aspek-aspek lain dalam kehidupan mereka.
Penting untuk mengenali fanatisme dan berupaya untuk mencegahnya agar kamu dapat hidup dalam masyarakat yang lebih toleran dan damai.
Untuk itu, pendidikan dan pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan sangatlah penting.
Nah, untuk mengetahui masalah kesehatan mental lainnya, kamu bisa cek di sini: Jelajahi Topik Konseling Umum.
Butuh saran seputar kesehatan fisik maupun kesehatan mental? Jangan ragu hubungi dokter terpercaya di Halodoc. Download aplikasinya sekarang juga!