Mengenal Self-Loathing, Perasaan Benci pada Diri Sendiri
“Self-loathing adalah sifat yang menggambarkan kebencian terhadap diri sendiri yang mendorong seseorang untuk mengkritik dirinya dengan berlebihan karena merasa tidak cukup baik. Pola pikir ini umumnya terbentuk karena trauma emosional di masa lalu.”
Halodoc, Jakarta – Merasa kecewa atau tidak puas terhadap diri sendiri adalah hal yang normal dan umum terjadi pada mayoritas orang. Tetapi, jika hal ini seseorang lakukan secara berlebihan akan tergolong sebagai sifat yang tidak sehat. Mengkritik diri sendiri hingga pada titik kebencian bisa disebut juga dengan self-loathing.
Seseorang yang memiliki sifat self-loathing cenderung merasa bahwa apapun yang ia lakukan tidak cukup baik. Terkadang juga, ia juga merasa bahwa dirinya tidak berhak mendapatkan hal-hal baik yang terjadi pada hidupnya. Nah, apa penyebab, ciri, dan dampak pola pikir ini? Simak berikut ini jawabannya!
Penyebab Terbentuknya Pola Pikir Self-Loathing
Rasa benci terhadap diri sendiri membutuhkan waktu yang lama untuk tertanam. Maka dari itu, umumnya pola pikir ini terbentuk setelah beberapa waktu dari beberapa aspek yang signifikan bagi seseorang. Salah satu penyebab utamanya adalah trauma emosional.
Banyak sekali individu dengan kebencian diri yang ekstrem sebelumnya pernah mengalami trauma emosional. Pengalaman traumatis seperti lingkungan keluarga yang abusif, hubungan yang tidak sehat, hingga kekerasan seksual bisa berdampak negatif pada harga diri dan persepsi diri seseorang.
Hal ini bisa terjadi karena ketika seseorang mengalami trauma yang berat, bisa timbul rasa pasrah dan bersalah karena membiarkan trauma itu terjadi. Selain itu, naratif negatif terhadap diri mereka juga bisa tumbuh dari perkataan pelaku trauma yang sering berulang sehingga lama-kelamaan korban akan memercayainya.
Ciri-Ciri Individu dengan Pola Pikir Self-Loathing
Karena kondisi ini tidak tergolong sebagai penyakit fisik, terkadang ciri-cirinya tidak terlihat secara jelas dan bisa berbeda antar individu. Tidak hanya itu, sering kali ciri self-loathing juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan mental tertentu seperti depresi.
Umumnya, ciri-ciri perilaku yang bisa kamu temukan pada seseorang dengan pola pikir ini antara lain:
- Memiliki toleransi rendah terhadap kesalahannya.
- Mengalami depresi.
- Cenderung merasa cemas saat berinteraksi sosial.
- Mengalami masalah soal body image.
- Mengkritik diri sendiri secara berlebihan, terkadang beriringan dengan tendensi perfeksionisme.
- Pada kasus tertentu beriringan dengan masalah gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia.
- Cenderung rawan atau sering menyakiti diri sendiri.
Dampaknya pada Kehidupan dan Cara Mencegahnya
Rasa kebencian pada diri sendiri bisa berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari. Pola pikir ini bisa menghambatmu dalam bergerak maju dan bertumbuh sebagai pribadi yang lebih baik.
Adapun masalah yang rawan kamu alami jika memiliki pola pikir self-loathing antara lain:
1. Sulit menjaga pertemanan
Berinteraksi dengan teman secara konsisten bisa menjadi hal yang cukup sulit jika kamu terbalut perasaan negatif yang konstan tentang diri sendiri.
Dalam berteman, seseorang yang memiliki sifat self-loathing cenderung menghindar dari kedekatan karena takut akan kritik, persepsi buruk, atau ditinggalkan. Perilaku ini bisa terlihat sebagai ketidakpedulian dari perspektif orang lain, sehingga berpotensi menyebabkan masalah pada pertemanan.
2. Memicu gaya hidup tidak sehat
Dampak dari self-loathing juga bisa muncul secara fisik pada kebiasaan tertentu. Contohnya adalah terlalu banyak makan (binge-eating) atau kurang tidur.
Biasanya kebiasaan ini muncul setelah melakukan interaksi yang kamu anggap tidak memuaskan sehingga kamu kecewa terhadap diri sendiri. Jika kamu membiasakan gaya hidup ini, Kesehatan Mental Bisa Memengaruhi Kesehatan Fisik.
3. Hubungan yang intens dan tidak bertahan lama
Tidak hanya pertemanan, hubungan juga bisa menjadi koneksi interpersonal yang kompleks bagi seseorang dengan sifat self-loathing. Konsep kedekatan secara emosional bisa menjadi hal yang menakutkan karena kamu merasa takut bahwa pasanganmu akan melihat segala kejelekan yang ada di dalam dirimu.
Tidak hanya itu, ketergantungan juga bisa muncul saat rasa senang hanya bisa seseorang dapatkan melalui pasangan.
Itulah yang kamu perlu tahu tentang pola pikir seseorang yang mengalami kebencian tinggi pada dirinya sendiri. Kalau kamu merasa mengalami hal ini, jangan ragu untuk meminta bantuan penanganan profesional dengan hubungi psikolog melalui aplikasi Halodoc.
Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!