Mengenal Psoriasis Arthritis yang Menyerang Sendi
Halodoc, Jakarta - Psoriasis adalah penyakit kulit yang menyebabkan ruam merah bersisik yang sering muncul pada siku, lutut, pergelangan kaki, kaki, tangan, dan area lainnya. Nah, psoriasis arthritis (PSA) adalah jenis psoriasis yang bukan hanya menyerang kulit tetapi juga sendi pengidapnya.
Baca Juga: 4 Penyakit Kulit Ini Dipicu oleh Virus
PSA tergolong ke dalam kondisi autoimun, artinya kondisi ini terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru menyerang jaringan sehat secara tidak sengaja. PSA menimbulkan bengkak, kaku, dan nyeri di area yang terkena. Jika kondisinya tidak segera diobati, peradangan dapat merusak sendi dan jaringan.
Apa Penyebab Psoriasis Arthritis?
Faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan penyakit ini. Banyak pengidap PSA memiliki riwayat keluarga psoriasis atau psoriasis arthritis. Para peneliti menemukan penanda genetik tertentu yang tampaknya terkait dengan PSA. Trauma fisik atau di lingkungan, seperti infeksi virus atau bakteri memicu PSA, terutama pada orang yang memiliki riwayat keluarga psoriasis dan PSA.
Jika kamu ingin mengetahui kondisi ini lebih mendalam hubungi dokter Halodoc. Lewat aplikasi Halodoc kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja.
Tanda dan Gejala Psoriasis Arthritis
Umumnya, gejala PSA mirip dengan gejala psoriasis. Namun, ada tanda-tanda lain yang membedakannya dengan psoriasis. Berikut tanda dan gejalanya:
-
Pembengkakan pada jari tangan dan kaki. PSA menyebabkan pembengkakan jari tangan dan kaki. Dokter sering menyebut gejala ini sebagai dactylitis. Pengidap PSA melihat pembengkakan dan kelainan bentuk di tangan dan kaki sebelum gejala sendi lainnya muncul.
-
Nyeri pada kaki. PSA juga menyebabkan rasa sakit pada titik-titik tendon dan ligamen menempel pada tulang. Kondisi ini mempengaruhi bagian belakang tumit (Achilles tendinitis) atau telapak kaki (plantar fasciitis).
-
Nyeri punggung bagian bawah. Artritis psoriatik menyebabkan kondisi yang disebut spondilitis. Kondisi ini menyebabkan peradangan sendi tulang belakang dan pada sendi antara tulang belakang dan panggul (sakroiliitis).
Baca Juga: 8 Jenis Psoriasis yang Perlu Diketahui
Obat-Obatan untuk Atasi Psoriasis Arthritis
Ada beberapa jenis obat yang umumnya diresepkan dokter untuk mengobati PSA. Contoh obat-obatannya yaitu:
-
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). NSAID, seperti ibuprofen dan naproxen adalah obat yang dijual bebas. NSAID berfungsi untuk mengurangi rasa sakit.
-
Obat antirematik pemodifikasi penyakit (DMARDs). Obat ini bekerja untuk memperlambat atau menghentikan rasa sakit, bengkak, dan kerusakan sendi dan jaringan. Jika NSAID tidak berfungsi, dokter akan mencoba DMARDs. Namun, obat ini membutuhkan waktu lebih lama untuk memberikan efek yang signifikan.
-
Imunosupresan. Jika dokter tidak meresepkan DMARD, pengidap PSA mendapatkan jenis obat lain disebut imunosupresan. Seperti namanya, obat ini berfungsi mengendalikan sistem kekebalan tubuh, yang merupakan penyebab kondisi autoimun.
-
Obat biologis. Jika imunosupresan tidak berhasil, dokter dapat meresepkan obat biologis. Ini adalah tipe DMARD yang lebih baru. Alih-alih merusak seluruh sistem kekebalan tubuh, obat-obatan ini memblokir protein yang menyebabkan peradangan.
-
Inhibitor enzim. Inhibitor enzim bekerja dengan memblokir enzim tertentu, semacam protein yang disebut PDE-4. Tujuannya memperlambat reaksi lain yang mengarah pada peradangan.
-
Steroid. Steroid bekerja mengendalikan peradangan, tetapi dokter jarang menggunakannya untuk pengidap PSA karena berisiko menimbulkan ruam kulit lebih buruk. Dokter meresepkan steroid hanya ketika pengidap benar-benar membutuhkannya.
Baca Juga: Serba-Serbi Diet Sehat Bagi Pengidap Psoriasis
Pada kasus PSA yang parah sampai merusak sendi. Operasi perlu dilakukan untuk mengganti sendi yang rusak dengan yang baru. Sendi buatan umumnya dapat terbuat dari logam atau plastik.
Referensi :
Web MD (Diakses pada 2019). Psoriatic Arthritis.
Mayo Clinic (Diakses pada 2019). Psoriatic Arthritis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan