Mengenal Penyakit Budug atau Skabies dan Penanganannya
“Penyakit budug ditandai dengan gatal-gatal parah di kulit. Pengobatannya bisa menggunakan obat oles dan obat minum.”
Halodoc, Jakarta – Skabies atau lebih kita kenal sebagai penyakit budug adalah gatal-gatal kulit akibat gigitan tungau Sarcoptes scabiei. Rasa gatal mencapai puncaknya saat malam hari.
Penularannya tergolong cepat karena tungau budug bisa berpindah dari kulit satu ke kulit lainnya saat ada kontak dekat. Mereka kemudian menggali ke lapisan bawah kulit untuk mengeluarkan telur dan kotorannya. Alhasil, kulit gatal-gatal sebagai respons alergi terhadap telur, kotoran ataupun tungau itu sendiri.
Penanganan Penyakit Budug alias Skabies
Kamu perlu menemui dokter untuk mendapatkan resep salep, krim, atau losion maupun obat-obatan yang diminum. Permetrin, benzil benzoat, salep belerang, krim crotamiton atau krim steroid adalah contoh obat yang sering diresepkan.
Selain obat oles, obat resep yang diminum juga sering ditambahkan untuk meringankan gatal. Misalnya, seperti obat antihistamin, antibiotik atau ivermectin.
Efek pengobatan di atas biasanya baru kerasa setelah seminggu dan benar-benar sembuh setelah satu bulan. Jika gatal tak kunjung menghilang juga, bisa jadi pengobatannya kurang efektif sehingga tungau masih betah di kulit.
Beberapa orang juga mencoba pengobatan alternatif dengan bahan-bahan alami untuk mengurangi gatal. Contohnya dengan lidah buaya, tea tree oil, minyak cengkeh atau sabun herbal. Namun, efeknya belum benar-benar terbukti untuk mengurangi gatal maupun membunuh tungau budug.
Cek artikel berikut untuk mengetahui obat apa saja yang dapat mengatasi kondisi ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat Gudik yang Ampuh dan Aman di Apotek”
Tanda Gatal Akibat Skabies
Gatal-gatal sering menjadi pertanda masalah-masalah kulit, bukan cuma budug saja. Tapi ada yang membedakan antara gatal budug dengan penyakit lainnya, lho. Gatal karena gigitan tungau akan berasa parah ketika malam hari. Selain itu, muncul benjolan kecil akibat tungau menggali lapisan bawah kulit.
Nah, benjolan-benjolan ini biasanya ada di jari tangan atau kaki, ketiak, pinggang, pergelangan tangan, siku bagian dalam, telapak kaki dan dada. Bagian-bagian yang tertutupi baju seringkali tak luput dari ancaman budug, misalnya selangkangan, puting, pusar, pantat hingga alat kelamin.
Pada bayi dan anak kecil, tungau dapat menjangkiti jari, wajah, kulit kepala, leher, telapak tangan dan kaki.
Untuk seseorang yang pernah mengalami budug sebelumnya, gejala akan langsung terasa dalam beberapa hari setelah terpapar. Nah, bagi yang belum pernah kena sama sekali, butuh waktu kurang lebih enam minggu sampai gejalanya terasa.
Bagaimana Mencegah Skabies?
Karena tungau skabies mudah sekali menyebar, kamu bisa melakukan pencegahan di bawah ini:
- Cuci semua pakaian, handuk dan sprei secara rutin untuk membunuh tungau beserta telurnya. Supaya makin efektif, campurkan sabun dengan air panas saat mencuci. Setelah itu, keringkan di bawah matahari atau mesin pengering.
- Tempatkan barang-barang yang tidak bisa cuci dalam kantong plastik tertutup dan tinggalkan di tempat yang tidak dapat dijangkau, misalnya garasi, selama seminggu. Cara ini bisa membuat tungau yang hinggap di benda-benda tersebut mati kelaparan.
- Jangan lupa bersihkan seluruh isi rumah untuk mencegah penyebaran tungau. Vakum semua furnitur, karpet, dan sofa yang mungkin dihinggapi oleh tungau penyebab budug.
Jika kamu mengalami penyakit budug, tanyakan pada dokter kulit di Halodoc Untuk mendapatkan pengalaman lebih lanjut. Kamu juga dapat mengecek Toko Kesehatan Halodoc untuk mendapatkan obat dan suplemen yang kamu perlukan!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Scabies.
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Scabies.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan