Mengenal Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   15 Februari 2023

“Tujuan utama operasi bariatrik adalah mengurangi asupan kalori untuk mendorong penurunan berat badan pengidap diabetes. Selain itu, operasi bariatrik juga memiliki kriteria kandidat, terbagi menjadi beberapa jenis, dan memiliki sejumlah risiko.”

Mengenal Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat BadanMengenal Operasi Bariatrik untuk Menurunkan Berat Badan

Halodoc, Jakarta – Operasi bariatrik merupakan istilah untuk menggambarkan operasi penurunan berat badan. Misalnya seperti bypass lambung dan lengan lambung. Adapun operasi bariatrik bekerja untuk mengobati obesitas dengan mengubah struktur saluran pencernaan pengidapnya. Nantinya perubahan ini dapat membantu membatasi konsumsi jumlah makanan sekaligus memengaruhi hormon rasa lapar dan nafsu makan.

Operasi ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk pengidap obesitas yang telah berjuang untuk menurunkan berat badan hanya dengan diet dan olahraga. Menariknya lagi,  operasi bariatrik juga bisa menjadi pilihan yang baik bagi pengidap diabetes tipe 2.

Nah, mengingat prosedur operasi ini memiliki beragam manfaat, tidak ada salahnya untuk mengenal operasi ini secara lebih jauh. 

Tujuan Operasi Bariatrik

Operasi bariatrik merupakan prosedur medis untuk membantu pengidap obesitas mengurangi risiko komplikasi kesehatan akibat obesitas, bukan karena alasan kosmetik. Tujuan utamanya adalah mengurangi asupan kalori pada tubuh untuk mendorong penurunan berat badan. Sebab, obesitas dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan serius. Contohnya seperti hipertensi, penyakit jantung, masalah tidur, kolesterol, hingga memicu penyakit gula tipe 2. Pelaksanaan operasi ini biasanya hanya setelah seseorang mencoba menurunkan berat badan dengan memperbaiki pola makan dan kebiasaan berolahraga. 

Kriteria Kandidat Operasi Bariatrik

Tidak semua pengidap obesitas dapat menjalani prosedurnya. Sebab, ada beberapa persyaratan yang perlu calon kandidatnya penuhi. Secara umum, operasi bariatrik bisa menjadi pilihan bagi seseorang jika:

  • Memiliki indeks massa tubuh (BMI) 40 atau lebih tinggi, atau mengalami obesitas ekstrim.
  • BMI 35-39,9 (obesitas) dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius. Contohnya seperti penyakit gula tipe 2, tekanan darah tinggi, atau apnea tidur yang parah. 
  • Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin memenuhi syarat untuk jenis operasi penurunan berat badan tertentu. Khususnya jika indeks massa tubuhnya 30 hingga 34 dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan yang serius.

Apa saja jenis operasi bariatrik?

Saat seseorang mempertimbangkan operasi bariatrik, dokter kemungkinan akan merekomendasikan jenis tertentu yang paling cocok. Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal Amerika Serikat (NIDDK), jenis operasi bariatrik yang paling umum meliputi:

  • Bypass lambung. Prosedur ini juga dikenal sebagai bypass lambung Roux-en-Y (RYBG), operasi ini dirancang untuk mengecilkan ukuran perut. 
  • Gastrektomi lengan. Prosedur ini juga disebut gastrektomi lengan vertikal (VSG), yang bertujuan untuk mengecilkan ukuran perut dan mengurangi jumlah makanan yang bisa dimakan sekaligus.
  • Prosedur operasi pita lambung. Operasi pita lambung yang dapat disesuaikan (AGB) melibatkan penempatan pita secara bedah di sekitar bagian atas perut.
  • Operasi sakelar duodenum. Merupakan jenis operasi bariatrik yang kurang umum tetapi dokter mungkin akan merekomendasikannya.

Adakah Risiko dari Operasi Bariatrik?

Operasi bariatrik bertujuan untuk membantu mendorong penurunan berat badan pada pengidap obesitas. Tapi ini adalah prosedur invasif yang tetap memiliki risiko. Adapun risiko jangka pendek dari prosedur ini meliputi:

  • Perdarahan. 
  • Risiko infeksi.
  • Risiko pembekuan darah.
  • Kebocoran bagian tertentu dari usus kecil, lambung, atau keduanya. 
  • Berisiko menyebabkan diare. 

Sementara itu, risiko jangka panjang dari prosedur ini adalah: 

  • Kekurangan gizi atau malnutrisi. 
  • Hernia atau turun berok. 
  • Risiko timbulnya jaringan parut pasca operasi. 
  • Hipoglikemia berat, yang dapat berkembang 1 hingga 3 jam setelah makan.
  • Risiko tulang melemah dan pengeroposan tulang (osteoporosis). 
  • Berisiko memicu neuropati perifer yang dapat menyebabkan kerusakan saraf di tungkai, kaki, dan tangan. 

Itulah penjelasan mengenai prosedur operasi bariatrik. Jika kamu adalah pengidap obesitas dan berpikir untuk melakukan operasi ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter terlebih dahulu. Nah, melalui aplikasi Halodoc kamu bisa tanya dokter tepercaya untuk mendapatkan saran medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secra langsung pada aplikasinya. Jadi tunggu apa lagi? Yuk download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2023. Everything You’ve Ever Wanted to Know About Bariatric Surgery. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Bariatric surgery. 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan