Halodoc, Jakarta – Ada berbagai jenis obat yang perlu kamu ketahui mengenai manfaat, dosis yang tepat, hingga efek sampingnya. Salah satu jenis obat yang cukup banyak digunakan oleh masyarakat adalah Arixtra atau Fondaparinux. 

Arixtra menjadi obat yang digunakan untuk mengatasi terjadinya pembekuan darah pada kaki dan paru-paru. Namun, obat ini merupakan golongan obat keras yang tidak bisa dikonsumsi sembarangan. Untuk itu, sebaiknya kenali lebih banyak mengenai obat Arixtra agar penggunaannya tepat dan tidak menimbulkan efek samping.

Mengenal Obat Arixtra

Arixtra digunakan untuk mencegah pembekuan darah yang dikenal sebagai deep vein thrombosis (DVT) yang dapat menyebabkan pembekuan darah pada paru-paru. Kondisi ini bisa terjadi sesaat setelah melakukan tindakan operasi tertentu.

Biasanya, obat ini akan digunakan bersama dengan jenis obat lainnya, seperti warfarin. Jika tidak diatasi dengan baik, pembekuan darah dapat menyebabkan gangguan pada jantung, paru-paru, hingga bagian otak. Tentunya kondisi ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang cukup fatal, seperti gangguan napas, serangan jantung, hingga stroke.

Penggunaan Arixtra hanya diperuntukkan kelompok orang yang tidak memiliki riwayat alergi. Selain itu, ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak menggunakan jenis obat ini, seperti:

• Riwayat perdarahan.
• Perdarahan yang masih terjadi.
• Mengalami gangguan ginjal.
• Mengalami infeksi pada lapisan jantung atau endocarditis bacterial.
• Tingkat trombosit yang rendah dalam darah.
• Memiliki riwayat retinopati diabetik.
• Memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
• Mengalami masalah pencernaan, seperti kolitis ulseratif.
• Mengalami gangguan tulang belakang.
• Memiliki riwayat mengalami stroke.

Arixtra dapat menyebabkan pembekuan darah pada tulang belakang jika kamu menjalani spinal tap atau menerima anestesi epidural. Jenis pembekuan darah ini dapat menyebabkan kelumpuhan jangka panjang. 

Kamu juga perlu memberikan penjelasan pada dokter ketika kamu sedang menjalani atau merencanakan kehamilan. Penggunaan Arixtra pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan baik pada ibu maupun janin dalam kandungan.

Efek Samping Penggunaan Arixtra

Arixtra akan diberikan setiap hari hingga perdarahan dapat membaik. Pemberian Arixtra akan dilakukan oleh tim medis melalui suntikan di bawah kulit. Dosis yang diberikan akan disesuaikan dengan penyakit yang dialami dan berat badan penggunanya. Untuk itu, sangat penting mengetahui jumlah dosis yang perlu diberikan melalui saran dokter dan tim medis.

Menggunakan obat ini dengan dosis yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai efek samping pada kesehatan. Arixtra dapat memicu munculnya reaksi alergi, seperti kesulitan bernapas dan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, seperti bibir, wajah, lidah, hingga tenggorokan.

Kamu juga disarankan untuk segera mengunjungi rumah sakit dan lakukan pemeriksaan ketika penggunaan Arixtra menyebabkan gejala pembekuan pada tulang belakang, seperti nyeri punggung, kesemutan, atau lemas pada tubuh bagian bawah, dan kehilangan kontrol untuk menahan buang air kecil.

Penggunaan Arixtra membuat kamu menjadi lebih mudah mengalami perdarahan. Segera lakukan pemeriksaan di rumah sakit terdekat ketika kamu lebih mudah mengalami memar, berdarah, mimisan, sakit kepala, pusing, lemas, perubahan warna urine menjadi merah muda, dan munculnya darah pada feses.

Proses pemberian Arixtra juga dapat memicu nyeri pada bekas suntikan. Kamu juga perlu waspada jika terdapat gejala lain, seperti sakit, pembengkakan, dan perdarahan dari bekas suntikan yang tidak kunjung membaik.

Untuk penanganan yang lebih baik, kamu bisa mencari rumah sakit terdekat melalui aplikasi Halodoc. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga!

Referensi:

Web MD. Diakses pada 2022. Arixtra Syringe – Uses, Side Effects, and More.

Drugs.com. Diakses pada 2022. Arixtra.