Mengenal Metode ESWL untuk Mengatasi Penyakit Batu Ginjal
“Prosedur extracorporeal shock wave lithotripsy atau ESWL dilakukan dengan menggunakan gelombang suara yang kuat untuk memecahkan batu ginjal, sehingga bisa dikeluarkan dengan mudah. Prosedur ini aman, cukup cepat, bahkan pasien bisa langsung pulang setelahnya.”
DAFTAR ISI
- Apa itu ESWL?
- Tujuan dan Indikasi ESWL
- Pasien yang Tidak Dianjurkan Melakukan ESWL
- Tahapan Prosedur ESWL
- Efek Samping dari ESWL
- Hubungi Dokter Ini untuk Info Seputar Prosedur ESWL
Halodoc, Jakarta – Penyakit batu ginjal yang tidak ditangani dengan cepat dan tepat bisa memicu kegagalan pada ginjal. Nah, salah satu penanganan untuk mengatasi batu ginjal adalah dengan prosedur ESWL.
Metode ini direkomendasikan untuk mengatasi batu ginjal yang berukuran besar. Mau tahu lebih jauh mengenai prosedur ESWL untuk mengatasi batu ginjal? Berikut ulasannya!
Apa itu ESWL?
ESWL adalah prosedur non invasif yang menggunakan gelombang suara untuk menciptakan getaran yang kuat (gelombang kejut).
Tujuannya untuk memecah batu ginjal menjadi potongan-potongan kecil.
Ketika batu ginjal sudah dipecah menjadi potongan kecil, mereka bisa dikeluarkan dengan mudah melalui urine.
Prosedur ESWL hanya memakan waktu yang relatif singkat dan pengidap bisa langsung pulang ke rumah setelah menjalani prosedur tersebut.
Pengobatan ESWL untuk penyakit apa saja? Selain batu ginjal, dulunya teknik ini juga digunakan untuk menangani batu empedu.
Namun, ESWL tidak efektif untuk mencegah pembentukan batu empedu.
Tujuan dan Indikasi ESWL
Tujuan utama dari prosedur ESWL adalah mengurangi atau menghilangkan nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh batu empedu. Ini termasuk juga mengembalikan fungsi normal saluran kemih.
Selain mengatasi nyeri dan ketidaknyamanan, ESWL juga dapat mencegah komplikasi yang lebih serius yang dapat timbul akibat batu ginjal atau batu empedu.
Batu-batu ini dapat mengganggu aliran urine, menyebabkan peradangan, infeksi, atau bahkan kerusakan jaringan ginjal jika dibiarkan tanpa pengobatan.
Dengan menghancurkan dan mengeluarkan batu melalui ESWL, risiko terjadinya obstruksi saluran kemih dapat dikurangi.
Prosedur ESWL akan direkomendasikan dokter pada pasien yang mengalami batu ginjal karena kondisi sebagai berikut:
- Mengalami obesitas.
- Mengidap penyakit yang membuatnya mengalami gangguan penyerapan air dan kalsium. Contoh penyakitnya adalah diare kronis dan radang usus.
- Memiliki kebiasaan jarang minum air putih, dan memilih minuman bersoda.
- Punya riwayat keluarga dengan kondisi batu ginjal.
- Mengidap hiperparatiroidisme (terlalu banyak memproduksi hormon paratiroid).
- Memiliki kebiasaan makan makanan tinggi protein, garam, dan gula.
- Mengidap infeksi saluran kemih berulang.
Pasien yang Tidak Dianjurkan Melakukan ESWL
Walaupun ESWL dinilai sebagai penanganan paling pas untuk mengatasi batu ginjal.
Namun, ada beberapa pasien dengan kondisi tertentu yang tidak dianjurkan untuk menerima metode ini. Beberapa di antaranya adalah:
- Orang dengan infeksi ginjal kronis, karena beberapa fragmen mungkin tidak dapat keluar dan bakteri tidak dapat dihilangkan seluruhnya dari ginjal.
- Orang yang memiliki penyumbatan atau jaringan parut di ureter, yang dapat mencegah keluarnya pecahan batu.
- Pasien yang sedang hamil, memiliki infeksi saluran kemih aktif, obstruksi ginjal atau sedang dalam pengobatan pengencer darah, yang tidak dapat dihentikan bukanlah tidak direkomendasikan melakukan prosedur ini. Baca penjelasannya di artikel Alasan Ibu Hamil Tidak Boleh Melakukan Pengobatan ESWL.
- Pasien dengan komposisi batu tertentu yang diketahui termasuk sistin dan beberapa jenis batu kalsium fosfat bukanlah kandidat yang ideal. Sebabnya, jenis batu ini mungkin tidak dapat pecah dengan baik dengan ESWL karena sifatnya yang padat.
Informasi selengkapnya mengenai siapa saja yang tidak direkomendasikan melakukan metode ini bisa dibaca di artikel 10 Kondisi yang Tidak Boleh Menjalani Pengobatan ESWL.
Tahapan Prosedur ESWL
Tujuan dari prosedur ini adalah agar batu bisa dipecah menjadi potongan-potongan kecil, sehingga bisa melewati tubuh atau menjadi lebih mudah untuk diekstraksi.
Tidak seperti gelombang suara ultrasound yang tidak bisa didengar, gelombang suara ESWL bisa didengar.
Gelombang suara yang dikeluarkan oleh mesin akan menembus melalui kulit dan otot, terus melewati bagian luar ginjal hingga ke batu.
Kira- kira berapa lama proses ESWL? Tergantung pada ukuran batu, prosedur ESWL biasanya hanya memakan waktu sekitar 45-60 menit.
Berikut rangkaian prosedur yang akan dilakukan:
1. Sebelum prosedur
Kamu boleh makan makanan biasa sampai tengah malam sebelum operasi. Setelah tengah malam, jangan makan atau minum apa pun.
Jika diinstruksikan untuk melakukannya, kamu dapat meminum obat resep dengan seteguk air.
2. Saat prosedur
Ada beberapa hal yang akan dilakukan selama prosedur, yaitu:
- Pasien akan berbaring di atas meja di ruang perawatan khusus yang memiliki mesin gelombang kejut dan peralatan pencitraan.
- Setelah pasien menerima anestesi, dokter akan menggunakan mesin sinar-X terkomputerisasi, terkadang dikombinasikan dengan ultrasound, untuk menentukan lokasi batu.
- Dokter akan menempatkan pasien pada posisi terbaik untuk mengarahkan shock wave ke batu.
- Selanjutnya, dokter urologi akan memberikan 1000-2000 gelombang kejut yang difokuskan pada batu ginjal. Dokter akan menyesuaikan kekuatan dan interval gelombang kejut sesuai kebutuhan untuk memecah batu.
- Gelombang inilah yang akan menghancurkan endapan batu ginjal menjadi pecahan-pecahan yang lebih kecil. Alhasil, pecahan ini bisa dikeluarkan bersama urine.
3. Setelah prosedur
Sebagian besar pasien mengalami beberapa tingkat ketidaknyamanan selama satu atau dua hari setelah ESWL.
Terkadang darah akan terlihat dalam urine selama berhari-hari hingga beberapa minggu setelah prosedur.
Selama masa pendarahan ini sangat penting untuk menghindari aktivitas berat, obat pengencer darah, dan minum banyak cairan.
Efek Samping dari ESWL
ESWL merupakan prosedur medis yang aman. Sebab, gelombang kejut menargetkan batu dengan presisi dan biasanya tidak merusak organ dan jaringan di sekitarnya.
Meski begitu, kamu mungkin akan mengalami beberapa efek samping yang tidak nyaman setelah prosedur, seperti:
- Adanya bercak darah dalam urine.
- Memar di pinggang dan sakit perut selama beberapa hari.
- Sakit kram yang cukup parah saat pecahan batu keluar dari tubuh.
- Perubahan warna urine.
- Sakit saat buang air kecil.
Itulah penjelasan mengenai prosedur ESWL untuk mengobati batu ginjal. Penjelasan lebih lanjut mengenai efek samping bisa kamu baca di artikel Adakah Efek Samping Pengobatan Batu Ginjal dengan ESWL?
Bila kamu mengalami gejala-gejala yang cukup parah setelah melakukan prosedur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.
Hubungi Dokter Ini untuk Info Seputar Prosedur ESWL
Jika kamu akan menjalani prosedur ESWL dan butuh informasi lebih lanjut, hubungi dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc saja.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Daniel Situmorang M.Ked(PD),Sp.PD,K-GH
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dokter Daniel Situmorang M.Ked(PD),Sp.PD,K-GH. Ia merupakan dokter spesialis penyakit dalam ginjal dan hipertensi.
Dokter Daniel Situmorang M.Ked(PD),Sp.PD,K-GH mendapatkan gelar dokter umumnya di Universitas Kristen Indonesia pada 2011.
Setelah itu, ia melanjutkan studi untuk mendapatkan gelar spesialisnya di Universitas Sumatra Utara pada 2019.
Saat ini, dr. Daniel Situmorang M.Ked(PD),Sp.PD,K-GH berpraktik di Jakarta Timur, DKI Jakarta. Ia juga termasuk anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 13 tahun sebagai dokter spesialis penyakit dalam ginjal dan hipertensi, dr. Daniel Situmorang M.Ked(PD),Sp.PD,K-GH bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar ESWL.
Chat dr. Daniel Situmorang M.Ked(PD),Sp.PD,K-GH mulai dari Rp 200.000,- di Halodoc.
2. dr. Adhi Permana Sp.PD, KGH
Selanjutnya, kamu dapat menghubungi dr. Adhi Permana Sp.PD, KGH. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi pada 2003.
Setelah mendapat gelar dokter umumnya, dr. Adhi Permana Sp.PD, KGH melanjutkan studi ke Universitas Sriwijaya dan mendapatkan gelar spesialisnya pada tahun 2014.
Dokter Adhi Permana Sp.PD, KGH saat ini berpraktik di Palembang, Sumatera Selatan. Ia juga tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Berbekal pengalaman selama 21 tahun, kamu tak perlu ragu lagi untuk berkonsultasi dengan dr. Adhi Permana Sp.PD, KGH di Halodoc terkait ESWL.
Chat dr. Adhi Permana Sp.PD, KGH mulai dari Rp 100.000,- di Halodoc.
3. dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD
Kamu dapat menghubungi dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD yang mendapatkan gelar dokternya di Universitas Hang Tuah Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi Manado pada 2020.
Saat ini, dokter Puguh berpraktik di Bekasi dan Cikarang, Jawa Barat dan termasuk anggota aktif dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalaman selama 12 tahun, dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar tindakan ESWL.
Ia juga bisa memberikan solusi seputar hipertensi, gula darah tinggi, gangguan kesehatan lansia, masalah kesehatan paru, alergi dan fungsi ginjal.
Chat dr. Puguh Krisnadi Sandjojo Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
4. dr. Agnita Irawaty Sp.PD
Selanjutnya, kamu bisa menghubungi dr. Agnita Irawaty Sp.PD. Ia adalah lulusan Universitas Tarumanagara pada 2010 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2022.
Saat ini, ia berpraktik di Yogyakarta dan masih tergabung sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI.
Berbekal pengalaman selama 14 tahun, dr. Agnita Irawaty Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar prosedur ESWL.
Chat dr. Agnita Irawaty Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
5. dr. Vera Bahar Sp.PD
Dokter Vera Bahar Sp.PD merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021.
Saat ini, ia melakukan praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI).
Dengan pengalamannya selama 15 tahun, ia dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar prosedur ESWL.
Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan informasi tentang ESWL.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc. Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Kidney stones.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
Kidney Stone Melbourne. Diakses pada 2024. Extracorporeal Shockwave Lithotripsy (ESWL).
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Shock Wave Lithotripsy.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2024. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
University of Florida Health. Diakses pada 2024. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL).
Ohsu.edu. Diakses pada 2024. Shock Wave Lithotripsy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan