Mengenal Medulla Oblongata, Bagian Otak yang Mengatur Sistem Tubuh
“Medulla oblongata adalah bagian otak yang terbentuk dari sumsum tulang belakang bagian atas. Fungsinya menjalankan sistem pernapasan, pencernaan, detak jantung dan menelan.”
Halodoc, Jakarta – Medulla oblongata merupakan bagian otak yang dibentuk oleh sumsum tulang belakang bagian atas. Bagian otak ini berbentuk seperti kerucut dan terletak di ujung batang otak dan otak kecil.
Medulla oblongata berperan dalam mengendalikan beberapa sistem tubuh. Di antaranya sistem pernapasan, pencernaan, detak jantung dan menelan. Selain itu, bagian otak ini menghubungkan pons dan saraf tulang belakang.
Pons merupakan bagian utama dan terbesar dari batang otak dan terletak di atas medula, di bawah otak tengah. Kerusakan fungsinya menyebabkan gangguan pernapasan, kesulitan menelan dan kehilangan keseimbangan.
Fungsi Medulla Oblonga
Medulla oblongata adalah bagian otak berukuran kecil, tapi memiliki peran penting dalam mengatur gerakan tubuh yang disengaja maupun tidak. Batak otak ini mengontrol saraf otonom dan fungsi tubuh otomatis, seperti:
- Sistem pernapasan manusia.
- Menjaga tekanan darah.
- Menjaga suhu tubuh.
- Mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
- Mengatur sistem kardiovaskuler.
- Mencerna makanan dan minuman.
- Mengatur jam dan pola tidur.
Guna menjalankan fungsinya, medulla oblongata membawa pesan dari otak ke sumsum tulang belakang. Kemudian, informasi tersebut diedarkan ke seluruh tubuh melalui saraf kranial.
Saraf kranial adalah saraf yang terletak di batang otak dan terbagi menjadi 12 pasang. Dua sarafnya terletak di otak bagian atas yang berfungsi mengenali bau dan mengatur penglihatan.
Sedangkan 3 hingga 8 saraf lainnya berada di pons dan otak bagian tengah. Sisanya, 9 hingga 12 saraf kranial terletak di medulla oblongata. Informasi yang dibawa oleh saraf ini, meliputi:
- Saraf kranial 9 (saraf glosofageal). Berperan dalam mengontrol proses menelan, menciptakan rasa dan memproduksi air liur.
- Saraf kranial 10 (saraf vagus). Berperan dalam proses pernapasan, fungsi jantung, pelepasan hormon dan sistem pencernaan.
- Saraf kranial 11 (saraf aksesori). Berperan dalam mengontrol otot di bagian punggung atas dan leher. Contohnya, menoleh dan mengangkat bahu.
- Saraf kranial 12 (saraf hipoglosus). Berperan dalam mengontrol gerakan lidah saat menelan dan berbicara.
Penyakit yang Rentan Terjadi di Medulla Oblongata
Gangguan yang terjadi di medulla oblongata menghambat pengiriman pesan dari otak menuju sumsum tulang belakang. Masalah yang terjadi disebabkan oleh overdosis penggunaan obat, bawaan lahir, cedera kepala dan stroke.
Beberapa masalah kesehatan yang terjadi ketika medula oblongata mengalami gangguan, antara lain:
- Cegukan terus menerus.
- Gangguan pada pernapasan.
- Gangguan pada fungsi lidah.
- Kehilangan refleks saat batuk dan bersin.
- Muntah-muntah.
- Kesulitan dalam menelan.
- Kelemahan otot tubuh.
- Kehilangan keseimbangan gerak tubuh.
- Kehilangan sensasi pada wajah.
Penyakit paling umum akibat kerusakan medulla oblongata adalah Parkinson. Penyakit ini berdampak pada otak dan sistem saraf yang berakibat kesulitan berbicara. Ini ditandai dengan perubahan dan nada bicara.
Medulla oblongata berdampak pada perubahan fungsi otak pengidap yang berujung pada penyakit Parkinson. Selain penyakit Parkinson, beberapa kerusakan yang disebabkan oleh medulla oblongata, meliputi:
- Sindrom Wallenberg, yaitu kondisi langka yang disebabkan oleh penyumbatan darah di area medula lateral (bagian dari batang otak).
- Sindrom Dejerine, yaitu penyakit genetik yang disebabkan oleh terganggunya batang saraf.
- Sindrom Reinhold, yaitu kondisi yang terjadi ketika berkurangnya pasokan darah ke bagian tubuh akibat penyempitan pembuluh arteri.
Guna memastikan diagnosis, segera buat janji rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan perawatan sedini mungkin. Ini dilakukan guna mencegah perburukan gejala dan komplikasi.
Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!