Mengenal Manfaat Paprika untuk Kesehatan
“Paprika termasuk dalam sayuran yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Beberapa manfaatnya seperti meningkatkan kesehatan mata, mencegah anemia, hingga mempertahankan berat badan sehat.”
Halodoc, Jakarta – Paprika adalah sayuran berwarna yang memiliki rasa sedikit pedas, dan bisa kamu dan keluarga konsumsi mentah atau matang. Ada berbagai warna pada sayuran ini, tergantung pada seberapa matangnya. Kamu bisa memilih yang berwarna hijau, kuning, jingga, ungu, atau merah, yang paling matang.
Apa pun warnanya, sayuran dari kelompok terong -terongan ini memiliki manfaat dan nutrisi yang sama. Namun, paprika merah mungkin memiliki tingkat antioksidan dan fitonutrien yang lebih tinggi.
Hal ini karena yang berwarna merah lebih matang daripada warna kuning atau hijau. Seperti sayuran lainnya, paprika secara alami mengandung rendah gula.
Kandungan Nutrisi pada Paprika
Paprika memiliki berbagai kandungan nutrisi di dalamnya. Berikut kandungan nutrisi dalam 6,8 gram paprika yang masih mentah:
- Kalori: 19 kkal
- Protein: kurang dari 1 gram
- Lemak: kurang dari 1 gram
- Karbohidrat: 4 gram
- Vitamin A: 19 persen kebutuhan harian
- Zat besi: 8 persen kebutuhan harian
- Vitamin E: 13 persen kebutuhan harian
- Serat: 2 gram
- Vitamin B6: 9 persen kebutuhan harian
Selain itu, makanan sehat ini juga mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan utama dalam sayuran ini adalah karotenoid, serta ada juga capsantin, zeaxanthin, dan lutein.
Sayuran ini juga mengandung mineral lain yang baik untuk kesehatan tubuh, seperti kalsium, potasium, hingga fosfor.
Manfaat Paprika untuk Kesehatan
Seperti kebanyakan makanan nabati, sayuran ini juga menjadi makanan yang sehat. Mengonsumsi makanan ini dengan tepat baik untuk menurunkan risiko berbagai penyakit kronis.
Untuk itu, sebaiknya ketahui berbagai manfaatnya untuk kesehatan:
1. Meningkatkan kesehatan mata
Lutein dan zeaxanthin merupakan karotenoid yang ada di dalam paprika dengan jumlah yang tinggi. Mengonsumsi sayuran ini dalam jumlah yang cukup mampu meningkatkan kesehatan mata.
Kandungan tersebut dapat melindungi retina dari kerusakan oksidatif. Selain itu, mengonsumsi makanan kaya karotenoid juga bisa mengurangi risiko katarak dan degenerasi makula.
2. Mengurangi peradangan dalam tubuh
Jenis paprika tertentu ada yang mengandung capsaicin. Kandungan capsaicin berkaitan dengan reseptor pada sel saraf untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit.
Mengonsumsi paprika mampu melindungi tubuh dari peradangan akibat penyakit radang sendi, kerusakan saraf, hingga masalah pencernaan.
3. Mencegah anemia
Selain sebagai sumber zat besi, paprika juga kaya vitamin C. Hal ini meningkatkan penyerapan zat besi dari usus. Penyerapan zat besi dalam makanan meningkat secara signifikan ketika mengonsumsi buah atau sayuran yang kaya vitamin C.
4. Baik untuk kesehatan usus
Paprika adalah sumber serat yang baik dan penting untuk kesehatan usus. Mengonsumsi makanan kaya serat seperti paprika dapat membantu memenuhi asupan serat yang direkomendasikan. Takarannya sekitar 30-35 gram perhari untuk pria, dan 25-32 gram per hari untuk wanita.
Meningkatkan asupan serat dapat melindungi sistem pencernaan dari kanker usus besar dan penyakit radang usus. Selain itu, sistem pencernaan dapat berfungsi optimal, sehingga mencegah sembelit dan meningkatkan keseimbangan bakteri usus sehat.
5. Mempertahankan berat badan sehat
Makan lebih banyak buah dan sayuran seperti paprika dapat membantu mempertahankan berat badan sehat, atau bahkan menurunkan berat badan.
Jenis yang berwarna hijau rendah kalori, tinggi serat, dan memiliki nutrisi lain yang penting bagi tubuh untuk mempertahankan berat badan lebih optimal.
Kamu juga bisa cari tahu alasan lain mengapa paprika bisa membantu untuk menurunkan berat badan melalui artikel ini → Benarkah Makan Paprika Membantu Menurunkan Berat Badan?
6. Meningkatkan kadar kolesterol baik
Mengonsumsi sayuran ini juga bisa membantu meningkatkan high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik. Peningkatan kadar HDL akan berkaitan dengan penurunan risiko gangguan jantung.
7. Memiliki sifat antikanker
Karotenoid, karoten, lutein, dan zeaxanthin dalam sayuran ini mampu mencegah stres oksidatif yang bisa meningkatkan risiko kanker.
Dalam American Journal of Epidemiology pada tahun 2005, terdapat penelitian terhadap 2.000 wanita yang memiliki kadar beta karoten, lutein, zeaxanthin dalam darah, berpeluang 25-35 persen lebih kecil mengidap kanker payudara.
Selain itu, kandungan capsaicin dalam paprika juga bisa mencegah pertumbuhan dan perkembangan sel kanker dalam tubuh.
8. Mengontrol kadar gula darah
Kandungan capsaicin dalam sayuran ini membantu pengidap diabetes untuk mengontrol kadar gula darah. Hal ini terjadi karena capsaicin memengaruhi gen yang terlibat dalam pengendalian gula darah, dan menghambat enzim yang memecah gula dalam tubuh.
Dalam sebuah jurnal Clinical Nutrition, terdapat penelitian selama empat minggu terhadap 42 ibu hamil yang memiliki riwayat penyakit kencing manis. Mereka mengonsumsi suplemen capsaicin sebesar lima miligram setiap hari.
Hasilnya, terdapat penurunan kadar gula yang cukup signifikan setelah makan daripada ibu hamil yang menerima efek plasebo.
9. Menjaga kesehatan tulang
Karotenoid pada sayuran ini meningkatkan kesehatan tulang pada wanita pasca menopause. Sebuah penelitian yang terdapat dalam Food and Nutrition Research, melibatkan 100 wanita sehat pasca menopause yang terdapat dalam dua kelompok.
Kelompok pertama dengan ekstrak karotenoid paprika 20 miligram setiap hari selama 24 minggu. Hasilnya, kelompok dengan ekstrak karotenoid paprika memiliki kualitas tulang yang lebih baik daripada kelompok dengan plasebo.
10. Cocok untuk menu diet
Paprika mengandung serat tinggi dan kalori yang rendah. Dengan kata lain, cocok untuk menjadi makanan yang bisa mendukung program diet kamu menjadi lebih optimal.
Kamu bisa menggunakan sayuran ini untuk menambahkan rasa pada makanan sehat yang akan kamu konsumsi. Cari tahu berbagai menu diet sehat melalui artikel ini → Menu Diet Sehat yang Cepat Turunkan Berat Badan
11. Mengoptimalkan produksi sel darah sehat
Paprika mengandung zat besi dan vitamin E yang sangat baik untuk tubuh dalam memproduksi sel darah merah.
Melansir dari Journal of Research in Medical Sciences, zat besi adalah bagian penting untuk tubuh dalam memproduksi hemoglobin. Kandungan hemoglobin merupakan protein yang membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Hal yang Perlu Kamu Perhatikan sebelum Konsumsi Paprika
Paprika memang menyehatkan, tapi beberapa orang mungkin alergi ketika mengonsumsinya. Meskipun kasus alergi akibat sayuran ini sangat langka. Beberapa orang yang memiliki alergi serbuk sari mungkin juga sensitif terhadap sayuran ini, karena reaktivitas silang alergi.
Reaksi silang alergi dapat terjadi antara makanan tertentu, karena mungkin mengandung alergen yang sama, atau alergi yang serupa dalam struktur kimia.
Nah, kesimpulannya paprika kaya akan vitamin dan antioksidan, terutama vitamin C dan berbagai karotenoid. Dengan begitu, sayuran ini bisa menjadi tambahan makanan yang baik untuk diet sehat.
Untuk mendukung diet sehat kamu dan keluargamu, kamu juga bisa menambahkan berbagai produk kesehatan berkualitas. Untuk mendapatkannya, kamu bisa memanfaatkan aplikasi Halodoc dengan klik gambar berikut:
Referensi:
BBC Good Food. Diakses pada 2021. Top 5 health benefits of peppers
Healthline. Diakses pada 2021. Bell Peppers 101: Nutrition Facts and Health Benefits
Medical News Today. Diakses pada 2021. Everything to know about bell peppers
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses pada 2021. Pedoman Gizi Seimbang.
Clinical Nutrition. Diakses Pada 2023. Capsaicin-Containing Chili Improved Postprandial Hyperglycemia, Hyperinsulinemia, and Fasting Lipid Disorders in Women with Gestational Diabetes Mellitus and Lowered The Incidence of Large-For-Gestational-Age Newborns.
American Journal of Epidemiology. Diakses pada 2023. Plasma Carotenoids, Retinol, and Tocopherols and Risk of Breast Cancer.
Nourish by Web MD. Diakses pada 2023. Health Benefits of Paprika.
Very Well Fit. Diakses pada 2023. The Health Benefits of Paprika.
Food And Nutrition Research. Diakses Pada 2023. Effects Of Paprika Carotenoid Supplementation on Bone Turnover in Postmenopausal Women: a Randomized, Double-Blind, Placebocontrolled, Parallel-Group Comparison Study.
Clinical Medicine Insight: Women’s Health. Diakses pada 2023. The Prevalence of Iron Deficiency Anemia and its Associated Risk Factors Among a Sample of Female University Students in Tabuk, Saudi Arabia.
Journal of Research in Medical Sciences. Diakses pada 2023. Review on Iron and Its Importance for Human Health.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan