Mengenal Lebih Jauh Presbiopi, Gangguan Mata Tua di Usia Lansia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   08 Januari 2019
Mengenal Lebih Jauh Presbiopi, Gangguan Mata Tua di Usia LansiaMengenal Lebih Jauh Presbiopi, Gangguan Mata Tua di Usia Lansia

Halodoc, Jakarta - Harus diakui ketika usia menua maka kemampuan tubuh menjadi menurun. Tidak hanya tubuh menjadi lebih cepat lelah, beberapa bagian tubuh mulai terasa menurun kemampuannya seperti misalnya mata. Penyakit mata yang biasanya muncul akibat proses penuaan adalah presbiopi, penyakit ini membuat mata kehilangan kemampuan fokusnya secara bertahap untuk melihat objek yang dekat. Biasanya seseorang baru menyadari bahwa dirinya mengidap presbiopi saat ia harus menjauhkan lengan agar bisa membaca buku atau koran dengan benar.

Presbiopi ini kerap disebut penyakit mata tua, dan biasanya disadari pada awal hingga pertengahan usia 40-an dan berlanjut jadi semakin parah hingga usia 65 tahun. Berikut ini adalah beberapa gejala yang mungkin kamu rasakan:

  • Sulit membaca dengan jarak yang jauh dari mata.

  • Pandangan kabur pada jarak baca yang normal.

  • Mata pegal atau sakit kepala setelah membaca atau melakukan pekerjaan yang membutuhkan fokus jarak dekat.

  • Kamu mungkin merasa tanda dan gejala memburuk apabila sedang lelah, minum alkohol atau berada di area dengan pencahayaan redup.

Baca Juga: Kenali Gejala Presbiopi, Penyakit Mata yang Bikin Enggak Fokus

Penyebab Presbiopi

Untuk dapat melihat suatu gambar, mata mengandalkan kornea, yaitu lapisan bening dan cembung di depan mata serta lensa untuk fokus pada cahaya yang dipantulkan dari objek. Kedua struktur ini membiaskan cahaya memasuki mata supaya memfokuskan gambar pada retina, yang terletak di bagian belakang dalam dinding mata. Sayangnya, lensa tidak seperti kornea yang cukup lentur dan bisa berubah bentuk dengan bantuan otot yang mengelilinginya. Saat usia beranjak semakin tua, maka lensa menjadi kurang lentur. Lensa tidak lagi dapat berubah bentuk agar fokus pada gambar yang dekat sehingga gambar terlihat tidak fokus.

Meskipun presbiopi memiliki gejala yang sama dengan rabun dekat, keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Rabun dekat terjadi ketika bentuk mata lebih pendek dibandingkan ukuran mata normal atau kornea mata terlalu datar. Kecacatan tersebut menyebabkan cahaya tidak jatuh pada retina dengan tepat, sama seperti presbiopi. Rabun dekat sudah bisa terjadi saat seseorang dilahirkan, tapi presbiopi hanya dapat terjadi seiring dengan pertambahan usia.

Baca Juga: Tidak Hanya Menyerang Orang Tua Rabun Jauh juga Dapat Dialami Oleh Anak

Mengatasi Presbiopi

Penyakit mata tua ini menyebabkan lensa mata mengalami gangguan dan tidak kembali seperti semula. Meski tidak bisa disembuhkan, mata tua sebetulnya bisa diatasi dengan beberapa cara untuk meningkatkan dan mempertajam penglihatan. Berikut caranya:

  • Menggunakan kacamata baca. Jika kamu tidak pernah menggunakan kacamata sebelumnya, maka jika sudah didiagnosis mengalami presbiopi atau penyakit mata tua, kamu bisa meminta dokter untuk meresepkan kacamata untuk dipakai saat membaca. Kamu dapat memperolehnya di optik di mana pun.

  • Menggunakan lensa khusus. Baik dalam bentuk lensa kontak atau kacamata, penggunaan lensa khusus ini diperlukan untuk menyesuaikan kemampuanmu dalam melihat dengan fokus lensa yang berbeda-beda.

  • Conductive keratoplasty (CK). Tindakan ini adalah operasi mata yang dilakukan dengan menggunakan energi frekuensi radio untuk mengubah kelengkungan kornea. Sayangnya seiring berjalannya waktu, hasilnya bisa hilang lagi pada beberapa kasus.

  • Laser-assisted in-situ keratomileusis (LASIK). Operasi mata ini membutuhkan bantuan laser untuk membantu melakukan penyesuaian penglihatan dan jarak pandang mata.

  • Penggantian lensa mata. Dilakukan dengan mengganti lensa mata alami dengan implan lensa mata sintetik intraocular.

Baca Juga: Katarak Mengincar, Mulai Jaga Kesehatan Mata

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai penyakit mata tua ini serta cara mencegah dan perawatannya, kamu bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.