Mengenal Lebih Jauh Facial Alopecia pada Kucing Dewasa
Halodoc, Jakarta - Terdapat beragam masalah yang bisa menghantui rambut atau bulu kucing peliharaanmu, salah satunya kerontokan. Nah, kerontokan bulu pada kucing ini terdiri dari beberapa jenis, salah satunya facial alopecia pada kucing dewasa.
Masih asing dengan kondisi yang satu ini? Facial alopecia pada kucing dewasa adalah penipisan atau kerontokan bulu di area tertentu. Kucing dewasa yang mengalami kondisi ini mengalami penipisan bulu pada bagian atas mata dan telinganya.
Baca juga: Ini Alasan Hewan Kesayangan Harus Divaksin
Bukan Sebuah Kelainan
Kerontokan bulu pada kucing sebenarnya terbilang normal, termasuk kerontokan facial alopecia (kerontokan bulu wajah). Facial alopecia pada kucing dewasa merupakan kerontokan bulu yang terjadi di antara mata dan telinganya. Kondisi yang bisa dialami oleh kucing jantan dan betina ini, umumnya dialami oleh kucing yang berambut atau berbulu pendek.
Hal yang perlu ditegaskan, facial alopecia pada kucing dewasa bukan sebuah kelainan medis atau penyakit. Sama halnya dengan manusia yang mengalami kerontokan rambut, facial alopecia adalah proses penuaan yang terbilang normal.
Pada dasarnya, anak kucing memiliki kepadatan rambut atau bulu yang sama di seluruh tubuhnya. Namun, seiring bertambahnya usia bulu di area tertentu dapat menipis atau rontok. Nah, untuk kasus facial alopecia, biasanya terjadi ketika kucing berusia 14 hingga 20 bulan, dan berlanjut hingga mereka berusia sekitar 3 tahun.
Pada beberapa kasus, kerontokan di area mata dan telinga juga bisa disebabkan oleh faktor genetik. Beberapa kucing yang rentan mengalami kondisi ini contohnya Siamese, Burmese, Birman & Devon Rex.
Nah, andaikan kucing kesayanganmu mengalami kondisi ini tanpa disertai lesi, goresan, atau luka, sebaiknya tidak perlu khawatir. Namun, bagi kamu yang merasa cemas, tanyakan langsung pada dokter hewan terdekat untuk mengetahui penyebabnya.
Baca juga: 4 Tips Memilih Hewan Peliharaan untuk Anak
Bisa Terjadi pada Anak Kucing?
Meski umum facial alopecia dialami oleh kucing dewasa, tapi dalam kasus yang jarang terjadi kondisi ini bisa dialami oleh kitten atau anak kucing. Namun, bila anak kucing mengalami kerontokan rambut di area dekat mata atau telinga yang cukup parah, rasanya kamu perlu harap-harap cemas.
Pasalnya, bisa saja hal di atas menandai adanya masalah pada kitten kesayanganmu. Misalnya infeksi, serangan jamur, atau alergi. Ingat, pada dasarnya rambut anak kucing akan terus tumbuh seiring bertambah usianya. Maka dari itu, bila kitten mengalami kondisi sebaliknya, segera bawa anak kucing tersebut ke dokter hewan terdekat.
Baca juga: Cara Merawat Kucing Peliharaan agar Tak Terjangkit Toksoplasmosis
Nah, berikut ini kondisi yang bisa menyebabkan facial alopecia atau kerontokan bulu jenis lainnya pada anak kucing dan juga kucing dewasa.
1.Alergi
Alergi adalah penyebab utama kerontokan bulu pada kucing. Sama halnya seperti manusia, kucing juga bisa alergi terhadap makanan, gigitan serangga, obat-obatan, debu, atau serbuk sari.
Untuk meredakan gatalnya, mereka akan menjilati bulunya hingga ada bintik-bintik botak (bald spots). Untuk menyembuhkan alergi pada kucing sebenarnya tidak sulit, tapi mungkin saja dirimu harus memberinya obat selama sisa hidup mereka.
2.Parasit
Kutu dan tungau dapat membuat kucing terus menggaruk dan menjilat bulunya, hingga menyebabkan bintik-bintik botak, atau bahkan luka. Kondisi ini yang bisa menyebabkan kerontokan bulunya.
3.Stres dan kecemasan
Stres pada kucing bisa membuat mereka menjilati atau menggaruk bulu serta badanya secara obsesif. Nah, hal ini yang memicu terjadinya kerontokan bulu. Dokter hewan menyebutnya sebagai “psychogenic alopecia”.
Itulah yang perlu dipahami tentang facial alopecia pada kucing. Jika kucing kamu menunjukkan gejala yang tidak biasa, segera tanyakan langsung pada dokter hewan melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?