Mengenal Lebih dalam Pola Asuh Tiger Parenting

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Juli 2022

“Pola asuh tiger parenting dapat berdampak negatif pada anak. Termasuk membuat anak merasa rendah diri dan depresi.”

Mengenal Lebih dalam Pola Asuh Tiger ParentingMengenal Lebih dalam Pola Asuh Tiger Parenting

Halodoc, Jakarta – Tiger parenting adalah pola asuh di mana orang tua cenderung mengatur kehidupan anak-anak hingga hal sekecil mungkin. Ini dilakukan untuk memastikan sang anak bisa memenuhi harapan mereka yang tinggi. Akhirnya, hampir tidak ada ruang bagi anak untuk bernegosiasi dan menyuarakan pendapatnya.

Orang tua bahkan bisa membatasi sosialisasi anak dengan teman-teman, demi anak bisa belajar atau berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler berstatus tinggi. Tak jarang orang tua juga menggunakan ancaman emosional dan hukuman fisik ketika anak melakukan kesalahan.

Karakteristik Tiger Parenting

Istilah tiger parenting dipopulerkan oleh buku Amy Chua berjudul Battle Hymn of the Tiger Mother. Chua menulis tentang masa kecilnya yang dibesarkan oleh orang tua yang ketat dan menawarkan cerita tentang upayanya untuk menerapkan strategi pengasuhan ini pada kedua putrinya.  

Pola asuh anak ini memberlakukan banyak aturan dan memberikan kontrol penuh kepada orang tua. Ada perbedaan kekuatan antara orang tua dan anak yang menghalangi percakapan yang terbuka dan jujur. 

Rasa hormat adalah jalan satu arah dan tidak ada apresiasi untuk perilaku positif, tapi selalu ada hukuman untuk perilaku negatif. 

Nah, berikut ini beberapa karakteristik dari tiger parenting:

  1. Terlalu Ketat 

Orang tua fokus pada kerja keras dan mengorbankan keseimbangan kehidupan, demi kesuksesan jangka panjang. Mereka mungkin melarang anaknya menghadiri pesta ulang tahun, menginap di rumah teman, atau acara menyenangkan lainnya yang dapat mengalihkan perhatian anak dari pencapaiannya. 

  1. Punya Harapan yang Tinggi

Orang tua dengan pola asuh tiger parenting mengharapkan anak-anak mereka untuk berprestasi dan memberikan upaya terbaik mereka dalam segala hal yang mereka lakukan. Jika seorang anak gagal, mereka ditegur karena membuat malu keluarga. 

Untuk memenuhi harapan yang tinggi ini, anak-anak menghabiskan hampir seluruh waktunya didedikasikan untuk pekerjaan sekolah, belajar, berlatih, dan berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler yang meningkatkan peluang mereka untuk diterima di universitas bergengsi.

  1. Pendekatan Berbasis Rasa Takut

Orang tua dengan tiger parenting berada dalam posisi otoritas. Anak diharapkan untuk menghormati mereka. Tidak boleh menjawab, membantah, atau menentang pendapat mereka. 

Jika anak tidak setuju, mereka didisiplinkan dengan ancaman emosional dan/atau hukuman fisik. Bisa dengan membuang mainan favorit mereka dengan sengaja di depan mereka, tidak memberi mereka makan, memukul, berteriak, menyebut nama dan meremehkan.

  1. Kurangnya Ruang untuk Anak 

Orang tua memiliki kendali penuh atas kehidupan anak mereka. Anak dibesarkan untuk membuat keputusan berdasarkan persetujuan orang tuanya. Tidak ada penekanan pada pengaturan diri atau pemikiran mandiri. 

Orang tua dengan pola asuh ini tidak memiliki keinginan untuk memahami dan mengenal kepribadian, pikiran, perasaan, dan cara pandang anak sebagai individu yang unik. Orang tua berharap apa yang jadi impiannya juga menjadi impian anak.

Bagaimana Efeknya pada Anak?

Anak-anak yang tumbuh dengan tiger parenting tidak memiliki lingkungan yang mengasuh dan mencintai tanpa syarat. Gaya pengasuhan ini dapat menyebabkan anak-anak: 

  • Memiliki peningkatan risiko kecemasan, harga diri rendah, dan  depresi.
  • Menjadi kesulitan atau tidak dapat menyesuaikan diri.
  • Mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan sendiri.
  • Mengalami kesulitan membentuk hubungan dekat dengan orang lain dan membela diri sendiri.
  • Memiliki rasa takut yang besar untuk membuat kesalahan karena mereka tidak ingin mengecewakan orang tua mereka.
  • Memiliki peningkatan risiko melukai diri sendiri dan perilaku bunuh diri.
  • Memiliki masalah dengan disiplin diri karena tidak diajarkan untuk menetapkan batasan untuk diri mereka sendiri.

Itulah pembahasan mengenai pola asuh tiger parenting dan efeknya pada anak. Dapat diketahui bahwa pola asuh seperti ini bisa memberi efek negatif pada anak. Jika ibu butuh saran lebih lanjut mengenai pengasuhan anak, download Halodoc saja untuk membuat janji medis dengan psikolog anak.

Referensi:
Very Well Mind. Diakses pada 2022. What Is Tiger Parenting?
Good Housekeeping. Diakses pada 2022. What Is Tiger Mom Parenting? Experts Say This Parenting Style Can Be Harsh, But Warm.
Healthline. Diakses pada 2022. Tiger Parents: Do You Want to Be One?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan