Mengenal Klitih, Kenakalan Remaja Yogyakarta yang Kian Meresahkan
“Dalam bahasa Jawa, klitih adalah aktivitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran yang dilakukan remaja Yogyakarta. Namun belakangan ini, pemaknaan klitih menjadi aksi kekerasan remaja yang sangat mengganggu dan membahayakan. Untuk mengatasinya pun, pendekatan secara kekeluargaan perlu dilakukan.”
Halodoc, Jakarta – Predikat kota pelajar yang disematkan kepada Yogyakarta belakangan ini tercoreng oleh kasus klitih yang ramai dilakukan oleh para remaja di sana. Jika dilihat dari sejarahnya, klitih ini lahir karena pergolakan sosial politik yang terjadi sejak zaman Orde Baru.
Dalam bahasa Jawa, klitih sendiri berarti suatu aktivitas mencari angin di luar rumah atau keluyuran. Namun, dalam dunia kekerasan remaja di Yogyakarta, pemaknaan klitih ini kemudian berkembang sebagai aksi kekerasan dengan senjata tajam atau tindak-tanduk kriminal anak di bawah umur yang semakin di luar kelaziman. Aksi ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan tawuran yang dahulu juga sering terjadi di Jakarta.
Permasalahan atau motif klitih kini amat beragam dan yang mengerikannya lagi, kini korban mereka bisa jadi sangat random. Namun yang paling sering adalah akibat permusuhan antar geng.
Alasan Remaja Yogyakarta Melakukan Klitih
Mungkin beberapa orang menganggap aksi klitih merupakan kekonyolan semata. Namun, aksi ini bukan sesuatu yang bisa dibiarkan begitu saja. Sebab aksi ini tak hanya membahayakan orang lain, tetapi juga membahayakan para remaja itu sendiri.
Menurut penelitian yang berjudul Faktor-Faktor Determinasi Perilaku Klitih, ada beberapa faktor yang memengaruhi remaja dalam melakukan klitih. Di antaranya adalah:
- Adanya permasalahan dengan latar belakang keluarga, seperti orang tua yang tidak lengkap atau orangtua yang bercerai. Bisa juga karena tinggal bersama keluarga yang kerap melakukan kekerasan.
- Membutuhkan pengakuan dari teman bermainnya.
- Lingkungan yang tidak tegas pada remaja yang kerap membuat keonaran.
- Karakter remaja itu sendiri.
Misalnya, jika ada anak yang tinggal dengan orangtua yang kerap bertengkar, bukan tidak mungkin ia akan menjauh dari keluarganya. Alhasil, mereka jadi lebih dekat dengan orang lain yang bukan keluarganya. Oleh karena merasa sudah tidak diperhatikan lagi, remaja pun kerap melakukan tindakan kekerasan demi mencari perhatian. Selain itu, remaja juga kerap melakukan kekerasan karena tindakan ini bisa menjadi sarana bagi mereka melakukan pelampiasan karena ada masalah dengan orangtua atau dengan orang lain.
Ini yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Kenakalan Remaja
Jadi jika kamu tengah mengasuh anak atau remaja yang memiliki kemungkinan untuk melakukan tindak kekerasan atau berbagai jenis kenakalan remaja lainnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan berikut ini:
- Terhubung dengan Anak
Cobalah untuk membangun hubungan yang kuat dengan anak, meski ini membutuhkan banyak waktu dan usaha. Ingat, hubungan orangtua dan anak yang penuh perhatian dan suportif adalah satu-satunya faktor pelindung terpenting bagi anak-anak.
- Perjelas tentang Aturan dan Harapan
Dengan cara yang ramah dan jelas, jelaskan kepada anak-anak di rumah apa yang diharapkan dari mereka. Mintalah anggota keluarga lain juga bertanggung jawab secara konsisten dan penuh hormat. Tanggapi juga perilaku buruk dengan cara yang benar.
- Bangun Keterampilan Manajemen Perilaku
Akibat trauma masa lalu, anak-anak bisa saja mengalami kesulitan untuk berperilaku semestinya. Mengajari mereka untuk mengelola perilaku mereka sendiri akan membantu mereka untuk terhindar dari masalah.
- Bangun Lingkungan yang Baik
Ketahui di mana anak dan dengan siapa mereka. Selain itu, coba jadikan rumah sebagai tempat yang diinginkan oleh teman-teman anak untuk bermain. Ini akan membantu orangtua lebih mudah memantau apa yang terjadi dan mengenal teman-teman anak.
Mau tahu lebih jauh mengenai penyebab dan bentuk kenakalan remaja? Baca di artikel ini: “Kenakalan Remaja: Penyebab, Bentuk, dan Cara Mengatasinya“.
Kamu juga bisa tanya pada psikolog di Halodoc mengenai cara tepat menangani kenakalan remaja. Psikolog di Halodoc akan memberikan berbagai saran yang mungkin bisa membantu mengatasi masalah remaja. Praktis bukan? Tunggu apa lagi, yuk download Halodoc sekarang!
Referensi:
Fostering Perspectives. Diakses pada 2022. Tips for Preventing Delinquent Behavior.
Tirto. Diakses pada 2022. Klitih, Kenakalan Remaja yang Terkadang Berujung Maut.
U.S. Office of Juvenile Justice and Delinquency Prevention. Diakses pada 2022. Prevention and Early Intervention of Juvenile Delinquency.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan