Mengenal Jenis Demam pada Anak dan Cara Mengatasinya
“Demam pada anak bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari gangguan kesehatan atau kondisi medis tertentu. Masalah ini bisa diatasi dengan memastikan kebutuhan cairan tubuh anak terpenuhi, perbanyak istirahat, hingga mengonsumsi obat-obatan.”
Halodoc, Jakarta – Demam bukanlah penyakit, tetapi merupakan respons alami tubuh terhadap paparan patogen penyebab penyakit. Demam menjadi pertanda bahwa kekebalan tubuh sedang aktif melawan infeksi.
Namun, demam juga bisa menjadi salah satu gejala dari penyakit tertentu. Contohnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada anak. Suhunya tubuh anak saat mengalami demam bisa berfluktuasi, tergantung pada keparahan dan kekebalan tubuh masing-masing anak.
Ibu bisa mengetahui lebih jauh tentang jenis-jenis demam dan langkah penanganannya di bawah ini!
Jenis-Jenis Demam dan Penyebabnya
Kasus ISPA dan pneumonia pada anak saat ini mengalami peningkatan dan menjadi perbincangan hangat. Hal yang membuat orang tua merasa khawatir adalah demam menjadi salah satu tanda yang menyertai dari penyakit pernapasan tersebut.
Meski demam tidak selalu berhubungan dengan ISPA atau pneumonia, kondisi ini menjadi poin penting yang perlu orang tua waspadai. Perlu diingat, demam terdiri dari berbagai jenis, dan cara penanganannya pun perlu disesuaikan dengan penyebabnya.
1. Persisten atau demam berkepanjangan
Demam persisten berlangsung antara 10 hingga 14 hari atau lebih. Demam ini biasanya ringan tetapi keberlanjutan. Suhu tubuh yang tinggi selama periode tersebut merupakan pertanda adanya infeksi yang lebih serius.
2. Konstan atau demam terus menerus
Demam konstan biasanya menurun atau meningkat 1 derajat dalam waktu 24 jam. Demam ini juga umumnya bersifat ringan dan pemberian obat penurun demam dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak.
3. Kronis atau demam berulang
Demam kronis dapat terjadi secara berulang selama beberapa bulan atau tahun, dan berlangsung antara 3 hingga 4 hari. Demam ini biasanya bersifat intermiten, yakni meningkat dan kembali ke suhu normal tubuh anak.
4. Demam intermiten
Suhu demam intermiten berfluktuasi antara suhu awal (normal) dan suhu demam selama satu hari. Demam bisa muncul kembali antara 1 hingga 3 hari setelah demam sebelumnya, dan hanya berlangsung sehari.
5. Demam remiten
Demam remiten bisa datang dan pergi dengan suhu berfluktuasi secara berkala. Suhu tubuh anak yang mengalami demam jenis ini bisa naik turun setiap hari, meskipun belum mencapai batas suhu tubuh normal.
Jika kondisi di atas terjadi secara berkala dalam jangka waktu yang lama, segeralah temui dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Ketahui juga: “Jenis Pemeriksaan Mengetahui Penyebab Demam secara Lengkap”.
Cara Mengatasi Demam pada Anak
Demam pada anak membutuhkan penanganan yang tepat untuk menurunkan potensi komplikasi, seperti dehidrasi atau kesulitan bernapas. Langkah yang cepat dan tepat dapat membantu meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan anak.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa langkah yang bisa ibu lakukan untuk mengatasi demam pada anak, di antaranya:
1. Kenakan pakaian yang nyaman
Kenakan pakaian berbahan tipis dan jangan menggunakan selimut tebal. Sebab, melapisi tubuh anak dengan baju atau selimut secara berlebihan dapat memerangkap panas tubuh, sehingga suhunya menjadi lebih tinggi.
2. Berikan banyak cairan
Berikan Si Kecil banyak air untuk mencegah dehidrasi akibat demam. Langkah ini dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang sekaligus menetralisir peningkatan suhu tubuh.
Terdapat beberapa alternatif pengganti air putih yang bisa ibu berikan pada Si Kecil, yaitu:
- Kaldu ayam hangat.
- Jus buah encer.
- Popsicle atau es dari jus buah yang dibekukan.
3. Berendam air hangat
Ibu juga bisa mengajak anak berendam air hangat sembari membersihkan badannya dengan spons. Pastikan air yang digunakan bersuhu suam-suam kuku, tidak terlalu panas atau dingin.
Selain berendam dengan air hangat, ibu juga bisa melakukan beberapa cara dalam artikel ini untuk menurunkan demam anak secara alami: Mudah dan Cepat, Ini Cara Menurunkan Demam Secara Alami.
4. Mencukupi waktu istirahat
Sistem kekebalan tubuh bekerja keras melawan infeksi atau penyakit apa pun yang menjadi pemicu demam. Nah, anak perlu banyak istirahat agar sistem imun tubuhnya dapat bekerja dengan optimal melawan infeksi.
5. Konsumsi obat-obatan
Cara terakhir adalah dengan mengonsumsi obat-obatan. Langkah ini bisa ibu lakukan jika Si Kecil memiliki suhu di atas 38 derajat Celsius, terlihat lemas, mengalami diare atau muntah, dan memiliki tanda dehidrasi.
Nah, salah satu obat yang bisa ibu berikan adalah Biogesic. Obat ini memiliki dua bentuk yang bisa ibu pilih sesuai dengan kebutuhan, yaitu tablet dan sirup.
Biogesic tablet hadir dalam kemasan isi 4 tablet yang mengandung 500 mg paracetamol di setiap tabletnya. Sementara dalam bentuk suspensi atau sirup mengandung 160 mg paracetamol di setiap botol berukuran 60 ml.
Pemakaiannya aman, tidak menyebabkan iritasi pada lambung, tanpa efek samping kafein, tidak menimbulkan ketergantungan, dan bisa dipakai di segala usia. Ibu hamil dan menyusui juga aman untuk mengonsumsi Biogesic.
Sebelum ibu memberikan obat pada anak, pastikan dosis obat sesuai anjuran dokter atau aturan pakai yang tertulis pada label kemasan.
Pastikan pula memeriksa masa berlaku produk yang ibu beli. Mengecek masa berlaku obat sangat penting untuk memastikan keefektifan dan keamanan produk.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan Si Kecil dan pola hidup sehat lainnya, kamu bisa membacanya di Halodoc kapan saja dan di mana saja!
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Fever.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Upper Respiratory Infection.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Diakses pada 2023. Anak Demam? Berikut 7 Tips Turunkan Demam Anak Secara Alami yang Bisa Dilakukan di Rumah.
Health. Diakses pada 2023. How To Break a Fever.
Kid’s Health. Diakses pada 2023. What to Do About a Fever (High Temperature).
MyMed. Diakses pada 2023. Common causes and types of fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan